Selena *POV*
"Sorry Tin, gue gak bisa lanjutin rencana bodoh itu"
Ya setelah pulang dari Nandos aku langsung meminta Justin untuk datang ke rumahku.
"Tapi kenapa Sel? Lo kan pingin banget balas dendam sama si Niall?"
"Tapi gue udah gak bisa Tin! Gue gak bisa" kataku sambil menangis.
"Lo kenapa Sel? Lo jangan nagis dong, gue gak bisa liat lo nangis kayak gini" katanya sambil menghapus air mata di pipiku.
"Sekali gak bisa ya gak bisa Tin! Gue...gue...gue gak bisa ngelanjutin rencana itu Tin! Jujur emang gue pingin banget balas dendam sama Niall tapi rasa dendam dan benci itu berubah menjadi cinta lagi" kataku masih terisak.
"Lo lupa sama apa yang dia lakuin sama lo? Dia udah nolak mentah-mentah undangan dateing lo dan dia juga nolak cinta lo Sel! Dan sekarang lo cinta sama dia lagi? Lo mau dia ngehancurin hati lo lagi?"
Ya dulu memang aku suka bahkan cinta sama Niall dan aku pernah mengajak dia dateing tapi dia menolak, itu lah alasan mengapa aku ingin balas dendam. Aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan dulu. Sakit karna Cinta.
"Gue yakin kok sama perasaan dia ke gue Tin, dia sekarang sayang sama gue! Dia cinta sama gue Tin!"
"Lo tau dari siapa? Dia bilang sama lo? Dan lo percaya gitu aja?"
"Dia emang gak pernah bilang Tin, tapi gue yakin akan hal itu.. gue bisa liat ketulusannya ke gue Tin"
"Yauadah kalo memang menurut lo kayak gitu, gue cuman bisa ngedukung lo aja Sel.. Dan inget, gue bakal selalu ada di sini buat lo! Di saat lo butuh gue, oke?"
"Thanks Justin, meski lo mantan gue tapi lo tetep akan jadi sahabat gue" kataku sambil memeluknya, dia pun membalas pelukkanku sangat erat.
"Gue akan slalu ada buat lo Sel, lo harus percaya sama gue!" Katanya tepat di telingaku.
"Gue percaya kok Tin" kataku sambil melepas pelukan.
Justin *POV*
"Sekali gak bisa ya gak bisa Tin! Gue...gue...gue gak bisa ngelanjutin rencana itu Tin! Jujur emang gue pingin banget balas dendam sama Niall tapi rasa dendam dan benci itu berubah menjadi cinta lagi" katanya masih terisak.
Apa?? Dia suka lagi??, batinku
"Lo lupa sama apa yang dia lakuin sama lo? Dia udah nolak mentah-mentah undangan dateing lo dan dia juga nolak cinta lo Sel! Dan sekarang lo cinta sama dia lagi? Lo mau dia ngehancurin hati lo lagi?" Kataku meyakinkannya.
"Gue yakin kok sama perasaan dia ke gue Tin, dia sekarang sayang sama gue! Dia cinta sama gue Tin!"
"Lo tau dari siapa? Dia bilang sama lo? Dan lo percaya gitu aja?"
"Dia emang gak pernah bilang Tin, tapi gue yakin akan hal itu.. gue bisa liat ketulusannya ke gue Tin"
"Yauadah kalo memang menurut lo kayak gitu, gue cuman bisa ngedukung lo aja Sel.. Dan inget, gue bakal selalu ada di sini buat lo! Di saat lo butuh gue, oke?"
Meski sakit tapi jika itu membuat lo bahagia gue bisa apa? gue gak mungkin mentingin keegoisan gue, tapi gue akan slalu ada buat lo Sel! Di samping lo dan lo akan slalu ada di hati gue, meski yang ada di hati lo udah bukan gue lagi melainkan Niall, tapi gue akan slalu mencintaimu, batinku
"Thanks Justin, meski lo mantan gue tapi lo tetep akan jadi sahabat gue" katanya sambil memelukku, aku pun membalas pelukkannya dengan sangat erat.
Gue sadar! Kita cuman mantan tapi gue gak mau kehilangan lo Sel, because only you in my heart!, batinku
"Gue akan slalu ada buat lo Sel, lo harus percaya sama gue!" Kataku tepat di telinganya.
"Gue percaya kok Tin" katanya sambil sambil melepas pelukan.
"All I know at the end of the day
Is you want what you want, and you say what you say
And you'll follow your heart, even though it'll break sometimes
All I know at the end of the day
Is you love who you love, there ain't no other way
If there's something I've learnt from a million mistakes
You're the one that I want at the end of the day" aku menyanyikan lagu One Direction-End Of The Day, karena Selena menyukai lagu itu dan lagu yang cocok untuknya.. iya kan?"Thanks Tin" katanya sambil memelukku lagi dan aku hanya membalas pelukkannya dengan hangat.
*****
Ana *POV*
"Boys? Thanks ya buat hari terutama lo Ni" kataku sambil tersenyum saat ingin pamit pulang.
"Gak mau kita antar?" Tanya Harry.
"Tidak usah, aku tau kalian cape"
"Udah slow aja kali.." kata Niall."Yaudah deh terserah kalian aja"
"Oke c'mon let's go to apartment Ana"
"Apaan si lo Louis" kataku sambil mengacak-ngacak rambutnya, kami pun tertawa yang ke sekian kalinya.
.
.
.
"Oke guys, thanks again ya" kataku pada mereka saat hendak turun dari mobil."Oke.. Nanti kita main lagi ya, ke kebun binatang mungkin" kata Liam.
"Oke siap" kataku sambil mengedipkan sebelah mataku.
"Bye Ana, sampai jumpa di hari free kamu yang lain"
"Haha oke Harry.. take care ya boys"
"Yapss" kata mereka serempak.
Detik selanjutnya mobil mereka pun melaju dan perlahan menghilang tidak terlihat lagi.
Aku pun pergi ke apartementku dan beristirahat.
~Di mobil the boys~
Niall *POV*"Ni?"
"Kenapa Li?"
"Jadi lo udah putus sama Selena?"
"Yeah gitu deh Li.."
"Kenapa?" Tanya Louis yang masih fokus pada jalanan.
"Kenapa apanya Lou?"
"Ya kok bisa putus?"
Oke mereka mulai menitrogasiku tapi tak apalah, aku tak mungkin bisa menutupi masalah ini dari mereka, batinku
"Dia selingkuh" jawabku enteng.
"Selingkuh gimana?" Kini Harry yang bertanya.
"Ya selingkuh aja, kalian tau lah kalo orang selingkuh"
"Yes i know, tapi selingkuhnya itu gimana Ni?" Tanya Harry dengan nada geram.
"Kita tuh mau ketemuan, tapi dia malah asik ngobrol sama Justin di tempat yang sama ya meja berbeda tentunya"
"Lo udah tau alasan dia selingkuh?" Tanya Liam penasaran.
"Yeah, katanya dia gak cinta sama gue"
"Terus kenapa dia nerima cinta lo?" tanya Harry.
"Katanya sih buat balas dendam" kataku sambil memainkan hpku.
"Balas dendam? Balas dendam apaan?" tanya Liam yang semakin penasaran.
"Karna yang waktu itu Li, yang gue nolak ajakan Datenya.. yaudahlah, gak penting kan? Lagian orang udah kejadian kan?"
"Iya juga sih" kata Louis.
"Hmmmm"
*****
____________________________________Konfliknya kurang greget ya? Haha oke nanti gue tambahin deh..
Etsss tapi jangan lupa Vote and Comment guys! Lo juga Silent Readersku tercintaツ
KAMU SEDANG MEMBACA
Started From The Fans
FanfictionAku hanyalah sekedar Fans. Aku juga mengenalnya, huh tentu saja. Dan dia tidak mengenalku. Tapi, semua berubah saat kita tak sengaja bertemu.