Halaman 22

39 10 0
                                    

mendekati Emily.

Namun ia berhenti saat Emily berkata, "James aku mohon. Jangan mencoba merusak hubunganku dengan Jacob. Aku tak ingin dia bertengkar denganku karena sahabatnya yang mencoba melakukan sesuatu kepada kekasihnya. Aku tak ingin hal itu terjadi James. Aku masih ingin melihat kalian bersahabat begitu pula aku menjadi sahabatmu. Ku mohon James, jangan lakukan ini padaku!" suara Emily terdengar memohon dan ia meneteskan air matanya.

Dia tak bisa membayangkan apa jadinya jika James melakukan permainan itu padanya dan Jacob melihatnya.

James yang telah memuncak tak menghiraukan ucapan Emily. Dia berjalan dengan pelan menuju Emily yang sedang terisak lalu menghapus air matanya, seolah-olah ia kasihan kepadanya. Namun itulah tak-tik James untuk melanjutkan inti permainan yang dimaksud.

"Aku tahu, saat malam tahun baru itu, laki-laki yang kau maksud adalah James, yaitu aku. Aku mengetahuinya dari Jacob yang membaca buku diary yang tertinggal di rumanya. Aku senang pada saat itu karena aku juga menyukaimu saat itu," James mencoba menelusuri garis wajah Emily menggunakan telunjuknya dengan lembut.

"Namun itu semua tak berlangsung lama. Jacob mengatakan bahwa ia sangat mencintaimu dan dia tak tahu bahwa sebenarnya aku juga mencintaimu. Demi sahabatku, ku korbankan perasaanku. Aku ingin melihat sahabatku bahagia. Aku pikir dengan begitu aku akan menjadi bahagia lalu aku mencari pengganti dirimu di hatiku. Aku mencoba berkali-kali namun aku tak bisa. Hubunganku dengan Jean selama ini adalah palsu. Aku tak mencintainya sedikit pun. Hanya kau lah yang kucintai saat itu hingga hari ini. Aku tak bisa melupakanmu, Emily. Aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri dengan menjalin hubungan kekasih dengan Jean. Aku sangat mencintai dan menginginkanmu Emily, mengertilah!" James terdengar sangat kesal kemudian nadanya terdengar putus asa.

Emily tak bisa berkata apa-apa di pelukannya. Dia tak bisa mencerna kata-kata James yang terdengar jujur dali lubuk hatinya.

"James, aku tahu apa yang kau rasakan. Aku juga pernah merasakan sepertimu. Menjalin hubungan palsu dengan Jacob selama 1,5 tahun. Meskipun berat, aku tetap melalui masa-masa itu. Aku tak ingin melihat Jacob bersedih. Aku tak suka melihat orang bersedih karenaku. Aku masih mencintaimu pada saat-saat itu. Hatiku sepenuhnya belum bisa berpaling darimu. Seiring berjalannya waktu, aku mulai bisa menerima Jacob di hatiku. Aku mulai melupakanmu karena kau terlihat bahagia dengan Jean, ku pikir aku pun harus begitu dengan Jacob. Aku mencintai dan menyayangi Jacob sepenuh hatiku. Dia lah yang telah membuat warna di hatiku selama 2 bulan lebih ini. Jacob adalah bagian dari hidupku sekarang. Aku tak bisa hidup tanpanya. Maaf." Emily mengakhiri ucapannya dengan menundukkan kepala.

James merasa muak dengan ucapan Emily. Ia sangat mencintai Emily hingga detik ini.

Untuk melampiaskan kemarahannya, dia tiba-tiba merenggut bibir merah muda Emily.

Emily tersentak kaget mendapatkan perlakukan itu dari James.

James terus menciumi Emily dengan kasar.

Emily mencoba mencegahnya dengan tenaganya

New Year EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang