Halaman 15

22 11 0
                                    

"Ah aku ingat. Dia suka dengan kartun robot kucing gendut. Aduh apa ya namanya, do..do..oh ya, Doraemon. Dia sangat suka dengan tokoh kartun itu" Kelly mengejutkan Emily tiba-tiba.

"Doraemon?" Emily mengernyitkan dahi.

"Oh pantas, banyak sekali poster robot kucing dan disana tertulis nama doraemon di kamarnya dan .."

"Aha.. kau sudah masuk kamar Jacob, Emily? Apa yang kalian lakukan disana? Ayolah ceritakan, pasti kau melakukan itu ya?" goda Kelly yang berhasil membuat Emily merona.

"Ahh apaan sih Kelly, aku kesana hanya untuk bermain. Kami tak melakukan kegiatan apa pun disana selain mengerjakan pr bersama dan menonton film. Itu saja, tak ada yang lebih." Emily cemberut setelah menjawabnya dan Kelly tertawa melihat raut wajah Emily.

Bus pun berhenti tepat 10 menit setelah mereka menunggu di halte. Mereka masuk bus dan duduk di bangku yang kosong.

"Memangnya mengapa kau menanyakan kesukaan Jacob, apa kau tak diberitahu olehnya?" tanya Kelly tiba-tiba.

"Jacob sudah menceritakan apa saja kesukaannya, begitu pun sebaliknya. Namun aku ingin memberikan hadiah yang special untuknya. Ternyata masih ada kesukaannya yang belum aku ketahui," Emily mengucapkan kata-kata itu dengan tersenyum sambil membayangkan bahagianya Jacob saat mendapatkan hadiah doraemon darinya.

"Hadiah? Oh Ya Tuhan, aku baru ingat. Seminggu lagi Jacob ulang tahun. Aku harus memberikannya hadiah juga," Kelly menepuk dahinya seakan-akan ia benar-benar lupa dengan ulang tahun sepupunya itu.

"Ya meskipun saat kecil dulu dia pernah memasukkan ku ke dalam selokan yang penuh dengan salju, tapi tak apa. Dia sudah banyak berbuat baik kepadaku," tutur Kelly yang terlihat wajahnya seperti mengingat masa kecil bahagianya dengan Jacob.

Emily tersenyum mendengarkan itu semua. Dia berharap supaya hari yang ia nantikan akan segera datang dan berjalan dengan lancar.

***

Jacob mencari gadis yang ia cintai di semua sudut sekolah, namun dia tak ada di satu pun tempat yang sudah ia jelajahi. Dia berinisiatif menuju perpustakaan.

"Mungkin saja ia sedang berada di dalam," pikir Jacob.

Jacob langsung masuk. Matanya langsung menjelajahi seluruh penjuru

New Year EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang