"wealth can't make us happy."
-Adel-
•••
Langit sudah sangat gelap, angin bertiup kencang, dinginnya menusuk tulang-tulang. Tidak ada bulan ataupun bintang seperti malam-malam sebelumnya.
Aku terjaga di malam yang gelap, entah mengapa aku sulit sekali untuk tidur kali ini. Aku mencoba memejamkan mata, tapi tidak bisa. Selalu begitu.
Semenjak aku bermimpi hal itu. Aku jadi terus memikirkannya, setiap malam, aku selalu di hantui mimpi itu. Mimpi dimana Papa menyakiti Mama, hal yang sama sekali tidak aku inginkan.
Aku juga selalu di hantui rasa takut, takut mimpi itu menjadi kenyataan, aku takut mimpi itu pertanda buruk bagi keluargaku. Oh ayolah, ini hanyalah mimpi kenapa aku jadi sangat penakut seperti ini?
Sudah genap delapan hari setelah aku bermimpi itu, bahkan selama delapan hari itu, aku juga tidak bisa tidur dengan nyenyak karena selalu terbangun saat tengah malam.
Kalau saja aku tidak masuk sekolah, aku lebih memilih tidak tidur sama sekali daripada harus bermimpi seperti lagi.
Tanganku meraih earphone yang berada di atas meja nakas dan memilih memutar lagu berjudul 18 - one direction
I got a heart and I got a soul
Believe me I will use them both
We made a start
Be it a false one, I know
Baby, I don't want to feel aloneSo kiss me where I lay down
My hands press to your cheeks
A long way from the playgroundI have loved you since we were 18
Long before we both thought the same thing
To be loved, to be in love
All I can do is say that these arms were made for holding you
I wanna love like you made me feel
When we were 18[One Direction - 18]
Aku memejamkan mata, dan mulai menikmati lagu yang kuputar. Tanpa sadar, aku mulai terlelap.
"Untuk apa kau pulang Edward? kenapa kau tidak pulang ke rumah selingkuhanmu saja?" tanya Ollie setengah berteriak.
"Aku ingin melihat anakku, hanya itu saja," jawab Edward santai
"Tapi anakmu tidak ingin melihatmu, Edward!" ucap Ollie sambil menyeka air matanya.
"Aku tidak peduli. Sekarang, buatkan aku teh, cepat! aku haus saat ini,"
"Bisa-bisanya kau Edward! Aku tidak akan membuatkannya sebelum kau menjawab pertanyaanku!" ucap Ollie sambil manatap mata Edward lekat-lekat.
"Kau istri yang tidak berguna Ollie!" Edward mendorong kasar tubuh Ollie ke lantai. Karena tubuh Ollie yang rapuh dan tidak cukup kuat menahan dorongan keras dari Edward, alhasil, Ollie langsung terjatuh dengan posisi duduk.
"MAMA!!!!"
"MAMA!!!" teriakku dengan nafas terengah-engah.
Aku mengerjapkan mata berkali-kali saat melihat Mama yang sudah ada di sampingku dengan wajah khawatir, "Kamu kenapa sayang?" tanya Mama lembut sambil mengusap rambutku penuh sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionAnak manapun pasti tidak menginginkan orang tuanya berpisah, sama halnya dengan Rachel. Rachel juga tidak menginginkan orang tuanya berpisah, tapi takdir berkata lain. "I'm just a daughter and my life is nightmare." [COMPLETED] Copyright © 2016 by P...