Part 5

297 21 1
                                    

* mada side *

ini proyek keduaku. aku akan merenovasi sebuah universitas di jakarta.

dengan kemampuan yang ku punya berbekal sketsa sketsa yang aku ajukan akhirnya aku mendapatkan proyek ini. aku mulai mengatur tim kerjaku. setelah semuanya sudah mengerti aku langsung mempersilakan mereka bekerja. aku terus memantau kerja timku. disini aku seperti mandornya tapi bukan berarti aku tak ada kerjaan. aku lah yang akan bertanggung jawab akan semua tim ku kerjakan jadi aku memantau kerja mereka dan membantu jika mereka tidak mengerti.

" kak, kak mada ya?" ucap salah satu mahasiswa menghampiriku

" ih benarkan ini kak mada, ini dea kak. adiknya kak mikha yang kemarin itu ketemu itu lho "

oh iya aku mulai mengingatnya

" iya, kamu kuliah disini?"

" iya kakak disini ngapain?"

" ada project jadi .."

" oh asik bisa tiap hari dong kita ketemu "

aku langsung mengkerutkan keningku. aku baru ingat tentang gadis ini. gini aku jelaskan dulu. dia ini adalah salah satu adik sahabatku, Mikha. aku berteman dengan mikha dari SMP dan aku ingat banget saat aku menjalin hubungan dengan maura, dea adiknya mikha menangis memohon padaku agar aku memutuskan maura saat itu juga. aku yang sudah SMA dan dea yang masih SMP hanya diam menanggapi ucapannya. ya aku tau dia pernah berkata kalau dia menyukaiku dari dulu, saat pertama kali aku datang ke rumahnya kerumah mikha maksudku. karena aku hanya mengganggapnya adik jadi aku hanya diam mendengar pernyataan cintanya dan aku harap sekarang dia telah melupakan cinta monyetnya itu.

" kak, tau gak aku masih suka lho dengan kakak " ucapnya.

baru saja aku berharap agar ia melupakan perasaannya tetapi ia malah mengungkapkannya lagi

" kakak, kakak suka gak sama aku? sekarang aku bukan dea anak kecil itu lagi, aku sudah tumbuh dewasa dan cantik " ucapnya mengedipkan sebelah matanya

" dea sepertinya aku harus kembali bekerja " ucapku meninggalkannya.

aku tak mau lagi bermain api dengan seorang perempuan. aku masih berharap menunggunya walau aku tak tau sampai kapan aku harus menunggunya .

* kiero side *

sudah seminggu mikha tidak pulang ke rumahnya. tante eve bilang ia tinggal di apartement nya jadi aku tk perlu mengkhawatirkannya. aku sih tidak mengkhawatirkannya hanya saja aku masih bingung dengan ucapannya terakhir kami bertemu. malam ini setelah makan malam, aku, om louis, tante eve dan juga dea duduk di ruang keluarga sekedar bercengkrama.

" kiero "

" iya om "

" ada yang ingin om bicarakan, ini tentang kamu dan mikha "

" om sudah memutuskan tanggal pernikahan kalian. sekitar sebulan lagi kalian akan menikah "

aku menatap lurus ke arah om louis. aku teringat pesan ayah saat ayah pergi pagi itu. aku harus patuh dengan ucapan om louis dan mencoba menerima perjodohan ini walau jujur saja ini sangat sulit bagiku. bagaimana tidak akhir-akhir ini aku selalu bermimpi tentang reuben.

" jadi bagaimana keiro, kamu setuju kan?" tanya om louis membuyarkan lamunanku

" iya om, aku setuju dengan perjodohan ini "

" bagus, om suka dengan sikap kamu. om pastikan mikha akan menjaga kamu dan menyayangi kamu "

aku hanya tersenyum mendengar ucapan om louis.

More Than ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang