Part 9

272 18 0
                                    

* kiero side *

aku baru saja terbangun dari mimpi buruk ku. ku coba mengatur nafas ku yang mulai memburu. sebuah mimpi yang amat menakutkan. ku lirik jam dindingku.

" sudah mau pagi, sebaikanya aku membuatkan sarapan untuk mikha " ucapku langsung beranjak ke kamar mandi.

setelah membasuh mukaku untuk menjernihkan pikiran ku. aku langsung berjalan ke arah pantry. ku lihat isi di dalam kulkas-nya. hanya ada beberapa bahan makanan. ku putuskan untuk membuatkan nasi goreng keju kesukaan mikha. kalian bingung bagaimana aku mengetahuinya? sebelum menikah aku sudah mencari semua informasi tentang mikha. mulai dari kesukaannya sampai hal yang paling di bencinya. setengah jam aku bergelut membuatkan-nya sarapan. setelah selesai ku hidangkan di meja makan tak lupa ku tuangkan secangkir susu hangat. ku dengar pintu kamar mikha di buka dan tak lama ia turun.

" apa yang kamu lakukan? senyum-senyum seperti orang gila saja " ucapnya dingin

" aku sudah membuatkan mu sarapan mikh "

" buang saja, aku tidak mau "

" tapi aku sudah.. "

" kamu tidak dengar apa!" ucapnya membentak ku dan langsung mendekat ke meja makan dan meraih sepiring nasi goreng punya-nya dan melemparkannya ke lantai. tindakannya membuat ku kaget. aku berusaha membuatkan-nya makanan tapi dengan mudahnya dia melakukan itu.

" sudah kelar kan? sekarang bersihkan. aku tidak mau saat aku pulang nanti, kotoran ini masih berada di lantai " ucapnya langsung pergi meninggalkanku yang masih berdiam menatap punggungnya.

" dia bilang apa tadi? kotoran? "

ku pegangi dadaku yang mulai terasa sesak kembali.

" sabar kiero, sabar " ucapku menyemangati diriku sendiri dan mulai membersihkan nasi yang di buang mikha.

***

* mikha side *

aku tersenyum penuh kemenangan di dalam mobil ku. melihatnya yang syok saat aku membuang hasil masakannya.

" siapa suruh membuatkan ku sarapan. sampai kapanpun aku tak berniat memakan masakannya " ucapku langsung melajukan mobil ku ke rumah sakit.

sampai di rumah sakit nampak beberapa rekanku sudah datang.

" pagi mikha " sapa rena sewaktu aku baru masuk ke ruangan ku.

" sedang apa kamu disini?"

" menunggumu. aku ingin mengajakmu sarapan " ucapnya sambil menunjukan 2 kotak makan.

" baiklah, kebetulan aku belum sarapan "

" memangnya mamamu kemana?"

" ada. ayo aku sudah lapar "

ku tarik tangan rena ke taman belakang rumah sakit ini dan kami mulai memakan sarapan kami. ku pandangi wajah manis rena saat ia mulai memasukan makanan ke dalam mulutnya.

" cantik " batinku

tapi bukan berarti aku menyukainya. aku hanya senang berteman dengannya. sikapnya sama seperti safa. lagi-lagi aku memikirkannya.

" sedang apa dia disana?" ucapku memandang ke arah lain

" kamu sedang memikirkan siapa mikh?"

" tidak "

" apa orang yang kamu fikirkan itu safa?"

" hmm "

rena menggenggam tanganku.

More Than ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang