Part 11

273 18 0
                                    




More Than This Part 11Diterbitkan oleh ·

* kiero side *

aku terbangun dari tidurku. pikiranku melayang dengan kejadian semalam. mengingat hal itu membuatku sakit bagaimana tidak di saat nyawa ku terancam mikha orang yang saat ini aku cintai dengan asiknya mengobrol dengan seorang perempuan dan mereka tampak mesra. kali ini perempuan itu bukan rena apalagi safa. aku tak tau siapa perempuan itu yang jelas sepertinya mikha tertarik dengannya. hatiku kembali sakit melihat kejadian semalam. aku beranjak ke pantry untuk menyiapkan sarapan untukku dan juga mikha tentunya walau ku tau dia tidak akan pernah mau memakannya. baru saja aku sampai di pantry aku di kejutkan oleh sosok tubuh yang lumayan besar sedang mencari sesuatu.

" apa yang sedang kamu lakukan mikh?"

" menurutmu? aku lapar dan aku malas untuk keluar "

" kalau begitu aku akan membuatkanmu sarapan "

" tidak, tidak perlu "

" kenapa?"

" aku tak suka makanan buatanmu "

" kenapa tidak suka? bahkan kamu belum pernah memakan masakan buatan ku. bagaimana kamu tidak suka "

mikha hanya diam. dia menatapku.

" apa yang terjadi dengan wajahmu?" tanyanya

ada rasa senang mengetahui mikha menanyakan hal ini.

" aku terjatuh " bohongku

" tidak terlihat seperti terjatuh, siapa yang memukulmu?"

" tidak ada"

" kau yakin?"

" hmm "

aku senang sekali mikha mau perhatian seperti ini. ku rasa lambat laun mikha akan mulai menyukaiku.

" bagaimana kau mau aku buatkan sesuatu?"

" hmm "

aku tersenyum mendengar jawabannya

" kau jangan senang dulu, aku terpaksa menerima tawaranmu "

" terserah apa katamu " ucapku dengan senang hati.

tidak butuh waktu lama bagiku menyiapkan nasi goreng keju kesukaannya. ku bawa 2 piring nasi goreng keju lengkap dengan telor mata sapi. aku beranjak ke pantry lagi mengambil 2 gelas susu hangat. ku lihat mikha mulai mengunyah sarapan paginya. ini untuk pertama kalinya mikha memakan masakan buatanku.

" bagaimana? enak tidak?"

" ya lumayanlah " ucapnya memasukan nasi goreng terakhirnya ke dalam mulut.

aku kembali membawa piring dan gelas kotor dan segera mencucinya. ku hampiri mikha yang masih bersantai di ruang tengah.

" apa kamu tidak bekerja?" tanyaku

" tentu saja aku bekerja "

" lalu kok masih bersantai?"

" kau cerewet sekali. jangan ikut campur urusan pribadiku. ingat aku memakan masakanmu bukan berarti aku mulai menyukaimu. aku tidak akan pernah menyukaimu karena aku sangat amat membencimu. mengerti!"

aku terdiam mendengar ucapannya. dia kembali ke sifat aslinya. saat mikha mulai beranjak dari duduknya, ntah mengapa tanganku menahannya. ia memandang tajam ke arahku.

" lepaskan tanganmu!" bentaknya

" bisakah kita bertindak seperti suami istri pada umumnya?" ucapku setelah cukup lama kami hanya saling pandang

More Than ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang