Part 10

314 21 0
                                    

* bee side *

seperti mimpi aku dapat bertemu dengannya. sudah hampir 3 tahun aku tak pernah menatap mata indahnya itu. aku seperti terhipnotis tak dapat melakukan apa-apa hingga akhirnya kesadaranku kembali. mataku mulai memanas dan sepertinya air mataku akan tumpah sebentar lagi. kenangan yang selama ini aku kubur kini kembali mencuat. ku putuskan untuk beranjak dari sini. aku tidak kuat jika aku berada di dekatnya. baru saja aku beranjak meninggalkan harry dan dirinya sebuah tangan menahan tanganku. aku tau ini tangan siapa. tangan yang dulu selalu menggenggam tanganku. tangan yang selalu menghapus air mataku.

" jangan pergi lagi..." ucapnya gantung

" bee " sambungnya kembali.

dan saat itu juga air mataku jatuh begitu saja mendengarnya memanggil namaku lagi. tak ada yang dapat ku lakukan hingga akhirnya ia merengkuh ku dalam pelukannya. pelukan yang sudah lama tidak aku rasakan kembali. pelukan yang dapat menenangkan aku. pelukan yang selalu aku rindukan dan pelukan yang mengingatkan aku akan kejadian 3 tahun yang lalu saat ia benar-benar melepaskan aku. suara harry menyadarkan aku dari lamunan ku di pelukannya. ku dorong tubuhnya agar dapat melepaskan pelukannya itu.

" maaf " ucapnya parau.

" sepertinya aku harus kembali ke kamarku harry. besok saja kita bicarakan ini lagi " ucapku melihat harry dan langsung meninggalkan mereka tanpa melihat ke arahnya.

aku mendengar dia memanggil namaku tapi dengan cepat aku lari menuju kamarku. aku belum siap harus bertemu dengannya. aku belum siap membuka lukaku. aku belum siap menerima kenyataan pahit lagi. air mataku kembali terjatuh begitu saja.

" dia kembali membuka luka itu " ucapku memukul dadaku yang tiba-tiba merasakan sakit yang begitu perih

***

* kiero side *

aku terbangun dari tidurku. seperti biasa aku langsung bergegas membersihkan wajahku dan langsung menuju pantry. hari ini mikha libur kemungkinan dia akan bersantai di apartement. aku akan mencoba membuatkannya beberapa cookies dan juga puding. ku ikat rambutku dan mulai bergelut dengan pekerjaanku. 3 jam berlalu begitu saja. jam menunjukan pukul 8 pagi. belum ada tanda-tanda mikha keluar dari kamarnya. aku berniat membangunkannya. ku ketuk pintu kamarnya. cukup lama hingga akhirnya ia keluar dengan wajah khas bangun tidur.

" ada apa? ini hari libur "

" iya aku tau, tapi aku sudah membuatkan mu sarapan dan juga beberapa cookies "

" buang saja aku tak berniat memakannya "

" jangan katakan itu, aku sudah susah payah membuatkan untukmu "

" kan sudah pernah ku bilang, jangan pernah membuatkanku sesuatu yang aku sendiri tidak mau memakannya "

" tapi mikh.."

" sudahlah, aku malas denganmu. jangan ganggu aku " ucap mikha membanting pintu di hadapanku.

" aku kan sudah membuatkan mu susah payah. lihat ini sampai tanganku terluka karena terlalu bersemangat " ucapku lalu membalikkan badanku.

ku putuskan untuk membersihkan tubuhku.

***

aku mendengar pintu kamar mikha terbuka dan segera aku ikut keluar dari kamarku. dia melihatku yang tampak aneh karena dari pagi aku hanya senyum-senyum sendiri.

" kenapa?" tanyanya dingin

" tidak ada "

" dasar aneh " ucapnya beranjak meninggalkan aku.

More Than ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang