#WARNING jangan berfikir kemana-mana
* mikha side *
ini sudah seminggu setelah acara kiero meminta ku bersikap baik. aku sudah memikirkan selama seminggu ini. sikap kiero masih saja seperti sebelumnya, dia masih saja memperlakukan ku dengan baik. seperti sekarang dia sedang membersihkan sisa-sisa sampah yang berserakan akibat ulahku. ntah mengapa 2 hari ini detak jantungku seperti tidak normal saja berdetak sangat cepat. apa mungkin aku mulai menyukai wanita yang sedang membersihkan sampah di depanku ini. aku menarik tangannya membuat kiero langsung menatap ku heran. dengan jarak yang sangat dekat ini membuat jantungku kembali berdetak dengan cepat. aku memandangi matanya. ku lihat mata yang selama ini tidak pernah menangis di depanku walau aku tau ia ingin sekali menangis.
" ada mikh?" tanya kiero membuat ku kembali ke alam sadarku.
aku mulai ragu dengan apa yang akan aku katakan hingga tanpa sadar aku mengatakannya.
" baiklah aku mau "
" maksudmu?"
" aku akan mencoba belajar mencintaimu " jelasku yang membuat matanya langsung melebar
" kamu yakin?"
" ya, ajari aku mencintaimu "
" tentu " ucapnya langsung memelukku dan ntah mengapa aku juga langsung memeluk tubuhnya. terasa hangat dan nyaman. ini lebih nyaman dari pelukan safa.
***
hampir seminggu aku dan kiero bersikap layaknya suami istri walau aku belum bisa seutuh menerima-nya seperti aku belum siap jika kami tidur di kamar yang sama. aku belum bisa memanggilnya sayang atau hal -hal yang lain.
" aku pergi dulu ya "
" iya hati-hati "
" sepertinya malam ini aku akan pulang, ada sebuah acara jadi jangan menungguku mengerti?"
kiero hanya mengangguk. ya aku belum bisa mengenalkannya dengan teman-temanku, tidak secepat itu.
aku langsung mencium keningnya dan berlalu.
* skip *
jam sudah menunjukan pukul 7 malam. aku sedang berada di salah satu acara temanku SMA dulu. kafe ini sengaja di booking olehnya agar kami bisa bersenang senang disini. memang aku seorang dokter tapi bukan berarti aku kaku atau apalah.
" woy pak dokter ngelamun aja "
aku hanya tersenyum saat mendapati si yang berulang tahun menghampiriku.
" selamat bertambah tua dho "
" thank you pak dokter "
" mana nih gandengannya? gak laku atau apa nih "
" enak aja bilang gak laku, ada di rumah pastinya "
" rumah siapa? jangan bilang di bawah ke rumahmu mikh "
ingin sekali aku menjawab tapi ntah mengapa aku ragu. aku hanya tersenyum membalas ucapannya.
" nikmatin aja ya pestanya dan ingat minuman sebelah sana mengandung alkohol tinggi jadi jangan sampai salah minum " tunjuk ridho yang sama sekali aku hiraukan
" kalau gitu, tinggal dulu ya pak dokter. have fun oke "
aku hanya mengangguk.
ku pandangi sekeliling tidak ada yang menarik. satu-satunya orang yang dekat denganku saat SMA hanya mada tapi berhubung dia sedang menyiapkan pesta pernikahannya dengan bee dia tidak bisa hadir. akhirnya sahabatku yang satu itu menikah juga. aku berjalan mendekati meja yang berisi makanan kecil. perutku tiba-tiba terasa lapar dan makanan ini untuk di makan bukan jadi wajar kalau aku ambil. ku ambil beberapa potong kue dan ku ambil segalas air berwarna bening yang ntah minuman apa itu. mungkin sirup rasa leci atau buah yang lain dan langsung beranjak ke sudu. aku mulai memasukan potongan kue, mengunyahnya sampai habis dan melakukannya lagi hingga tak ada lagi kue yang berada di piringku. aneh rasanya dari tadi makan tanpa minum. aku langsung meminum minuman yang ku ambil. ku teguk hingga habis dan ntah mengapa terasa sangat aneh di tenggorokanku.
" minuman apa ini, rasanya aneh sekali " gerutukku
baru saja aku menghabiskan makananku ntah mengapa perasaanku jadi tidak enak. ku putuskan untuk pulang ke apartement dan langsung berpamitan kepada ridho. selama perjalanan ke apartement yang tidak terlalu jauh dari kafe itu aku merasa penglihatanku mulai kabur. ku tampar pipiku agar aku kembali berkonsentrasi dengan jalanannya. tak butuh waktu lama aku langsung masuk ke dalam lift dengan sempoyongan. ku masukan password apartementku ntah mengapa selalu salah.
" apa aku sudah menggantinya ya? " ucapku heran
aku mencoba berulang kali hingga terasa kepalaku sakit sekali. ku putuskan untuk memencet bel. tak lama pintu terbuka dan yang ku lihat hanya seorang bidadari tersenyum manis kepadaku.
" apa aku sudah di surga?" ucapku yang mulai kehilangan keseimbangan.
aku langsung menarik bidadari itu kepelukanku dan mulai menciumnya. bidadariku itu cukup memberontak membuatku sangat gemas dan menariknya masuk ke dalam kamarku.
***
* kiero side *
aku terbangun dari tidurku mencoba mengumpulkan ingatan kembali. ku lihat sosok yang tertidur di sampingku. terasa sangat tampan, polos dan aku menyukai itu. aku kembali teringat dengan apa yang kami lakukan semalam membuat kedua pipiku langsung memerah. ku lihat mikha tidur dengan nyenyak tanpa terganggu dengan pergerakan tanganku yang melepas pelukannya. aku langsung mengambil bajuku yang berserakan dan langsung masuk ke dalam kamarku. setelah membersihkan diri, aku terduduk termenung. ntah mengapa aku memikirkan kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.
" apa mikha sadar kalau semalam dia melakukannya kepadaku?" tanya ku kepada diriku
" bagaimana jika dia tidak mengingatnya " ucapku yang membuat lubang di hatiku
" apa ia menginginkan aku? aku tau dia mabuk tapi setidaknya dia ingat bukan?"
aku putus asa dengan segala pertanyaan yang menganggu hatiku. ku rebahkan badanku dan kembali tertidur jujur saja aku masih sangat lelah. ku pejamkan mataku dan kembali tertidur.
***
* mikha side *
aku bangun dari tidurku. ku lirik jam dindingku.
" astaga " ucapku kaget saat melihat jam yang menunjukan pukul 1 siang.
" kenapa kiero tidak membangunkan ku " gerutukku kesal
baru saja aku bangkit kepalaku langsung terasa sakit.
" apa semalam aku mabuk? aku sudah gila ku rasa, aku tidak pernah mabuk kenapa semalam aku bisa mabuk apa jangan jangan minuman itu.."
" arrggh "
" lalu, apa ini?" ku lihat baju dan celana kerjaku yang ku pakai semalam.
" aku tidak melakukan apa-apa kan " ucapku meyakinkan diriku.
aku lihat sekelilingku memastikan kalau saja ada tanda-tanda perempuan yang datang bersamaku semalam. fikiranku langsung ke kiero. aku langsung pergi ke arah kamarnya dan ku lihat ia sedang tertidur dengan pakaian lengkap. jadi ku pastikan semalam aku tidak mungkin melakukan hal aneh dengannya. atau aku hanya merasa panas dan mencopot semua pakaianku.
" ah mungkin saja " batinku
aku kembali ke kamarku dan membersihkan tubuhku. sudah tidak mungkin aku bekerja hari ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than This
RomanceAku merasakan jatuh cinta karena dia. Aku merasakan sakit hati juga karena dia. dia pergi meninggalkan ku dengan ketidakpastiannya. Aku mencoba terus menghubungi-nya hingga akhirnya keadaan mengharuskan aku untuk melupakannya. menerima seseorang yan...