18.I miss you

10K 544 1
                                    

Keyra's POV

Gue berjalan cepat ke arah panggung setelah opening dari MC.
Hari ini adalah konser pertama gue,jadi gue harus  buat ini sesempurna mungkin.

"Haii indonesia" teriak gue keras di susul histerisan semua penonton yang datang.

"Senang bisa mengadakan konser di tanah airku tercinta. Siap dengar lagu pertama ku?"

"YEAHH" balas mereka.

"Let's party guys"

Gue menyanyikan lagu pertama dengan sempurna, bahkan semua fans gue ikut nyanyi.

"Sekarang aku akan menyanyikan salah satu lagu dari penyanyi indonesia, kuharap aku gak terlalu buruk" kata gue diselingi candaan"

Alunan piano mulai mengalun indah di penjuru gedung.
Gue memejamkan mata berusaha menghayati lagu yang kayaknya ngefek diri gue sendiri

Dulu saat ku siap mati untukmu.

Kamu tak pernah menganggap aku hidup.

Dulu saat semua ingin ku pertaruhkan.

Kamu tak pernah percaya cinta sejatiku.

Aku cuma punya hati tapi kamu mungkin tak pakai hati.

Kamu berbohong aku pun percaya.

Kamu lukai ku tak perduli.

Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini.

Kau tinggal kan aku ku tetap disini.

Kau dengan yang lain ku tetap setia.

Tak usah tanya kenapa.

Aku cuma punya hati......

Plokk!!plokk!plok!!

Tepuk tangan menggema dengan meriahnya setelah gue selesai menyanyikan lagu aku cuma punya hati dari mytha.

Gue jadi aneh sendiri, ngapain gue nyanyiin lagu yang ngefek diri sendiri.
Mana baper lagi, pake nangis segala.
***
Konser gue selesai pukul 10 malam.
Sumpah capek banget, konser solo bener-bener melelahkan.
Apalagi harus bolak-balik ganti baju trus kepanggung lagi dan begitu seterusnya sampe gue ganti baju dengan 3 pasang baju yang berbeda.

Dan untungnya sekarang udah selesai.
Gue bener-bener pengen ngelemparin diri ke kasur empuk sekarang juga.

Gue berjelan cepat ke arah luar gedung.
"Ayo grace..aku mau cepat pulang dan tidur" seru gue sama grace yang jadi ikut-ikutan berjalan cepat.

"Long time no see!! Keyra anatasya "

Suara berat dari arah belakang bikin gue terpaku di tempat.
Rasa capek yang tadi mendominasi seakan lenyap seketika.

Suara itu.. gue bener-bener kenal suara itu.
Suara yang bahkan selama 5 tahun terakhir ini nggak pernah bisa gue lupain.
Karel arka bramasta.

Gue membalikan badan ke belakang secara pelan.
Dan..yupss dia disana. Berdiri tegap dan menatap lurus ke mata gue.

Sumpah..gue pengen pingsan sekarang.
Semua usaha gue buat ngelupain dia selama ini bener-bener lenyap seketika.

Gue terpaku menatap mata beningnya yang terkesan memancarkan penyesalan dan kerinduan yang mendalam.
Bahkan gue nggak sadar kalo grace udah ilang entah kemana.

"Arka" lirih gue pelan, entah kenapa bibir gue seakan enggan menambahkan embel-embel 'kak'.

"I miss you.." dia maju satu langkah yang buat gue refleks mundur kebelakang.

Dia tersenyum miris.

"Kayaknya emang bener dugaan ku. Kamu nggak akan pernah mau maafin aku" ujarnya pelan.
Suaranya...kenapa suaranya jadi terdengar serak.

Gue bener-bener pengen nangis dan berlari memeluknya sambil bilang 'aku maafin kamu, dan aku masih cinta sama kamu'.
Tapi kayaknya kata hati gue kalah sama gengsi.

Jangankan meluk, bahkan sekarang gue cuma bisa menatap datar ke arahnya.

Dia tersenyum tipis.
"Selamat buat konsermu" gue tau dia berusaha terlihat tegar dihadapan gue.

Ingatan gue berputar ke beberapa tahun lalu dimana alika yang bercerita panjang lebar dimana kakak satu-satunya itu terpuruk di saat gue pergi.
Bahkan dia sempat sakit karna makan yang nggak teratur.
Dan hampir tiap malam mengigau dan nyebut kata 'maafin kakak, keyra'.

Gue udah tau cerita tentang cewek nggak tau malu itu, Kesha. Gue nggak nyangka dia sekotor itu. Gue pergi biar kak arka bisa bahagia sama cinta pertamanya. Tapi apa ? Yang dia dapet cuma penghianatan.

Bahkan waktu denger cerita itu, gue bener-bener pengen terbang ke indonesia saat itu juga.

Tapi ingatan gue tentang kak arka yang juga udah ngehianatin gue, bikin niatan itu hilang dengan seketika.

Dan ingatan tentang penghianatan kak arka itu.
Selalu gue jadiin pedoman buat membencinya.

Tapi sekarang, kenapa semua itu lenyap setelah liat mata penuh penyesalan kak arka.

Gue nggak boleh goyah. Gue harus selalu ingat kalo laki-laki di hadapan gue ini adalah laki-laki paling brengsek dan wajib di hindari.

"Maaf, apa anda masih ada perlu sama saya. Saya ingin pulang sekarang" balas gue (sok) datar.

Bruk!!

Dengan secepat kilat kak arka nubruk dan meluk gue erat.
Gue ngerasa kerja jantung dan aliran darah gue mendadak nggak normal.
Apa gue harus periksa ke dokter setelah ini.

"Key, aku tau kesalahan aku dulu bener-bener fatal dan nggak termaafkan, aku tau..aku adalah cowok paling brengsek karna udah nyakitin kamu.
Aku nyesel key, sumpahh aku bener-bener nyesel udah ngelakuin itu. Please kembali sama aku"

Gue melepaskan pelukannya secara paksa.

"Apa dengan kakak nyesel dan minta maaf bakal ngubah itu semua? Enggak kak. Kalo kakak sadar betapa brengseknya kakak. Kenapa kakak masih ngarepin aku buat balik ke kakak.
Kakak pikir aku bodoh. Aku nggak akan masuk ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Aku nggak mau lagi jadi pelampiasan yang kemudian di campakan tanpa perasaan. Apa kakak belum puas nyakitin aku.
Please kak. Cukup sekali aja. Aku nggak mau ngerasain untuk yang kedua kalinya" balas gue di sertai isakan tangis. Bahkan gue sendiri nggak sadar udah meneteskan banyak buanget air mata.

Gue membalikan badan bermaksud pergi dan lari dari hadapannya.

Tapi telat, tangan kak arka sudah lebih dulu mencengkram erat pergelangan tangan gue.

"Kamu boleh marah dan benci sama aku.tapi aku nggak akan nyerah buat dapetin hati kamu lagi. Karna mulai sekarang, bukan kamu yang berjuang. Tapi aku yang akan berjuang buat madamin bara api di hati kamu"

Kak arka melepaskan pelan cengkramannya dari tangan gue.
Dan kesempatan itu nggak gue sia-sia in.

Gue berlari dengan cepat keluar dari gedung ini tanpa menengok kebelakang walaupun godaan setan terus memaksa gue buat berbalik.

***
Author's POV

Empat pasang mata yang dari tadi mengintip dua sejoli dari pilar-pilar gedung itu mulai mendengus jengkel.

"Huekk!! Apa-apaan kalimat yang di pake arka 'aku yang akan berjuang buat madamin bara api di hati kamu' cuihh alay banget. Sejak kapan dia jadi kayak abg alay kayak gitu" ujar suara salah satu lelaki yang ada di situ.

"Bener tuh, mana dua-duanya sama-sama munafik lagi. Sama-sama cinta tapi sok gengsi. Makan tuh gengsi" tambah gadis yang berada di sebelah laki-laki tadi.

"Kok jadi kalian yang ribet, biarin mereka nyelesaiin masalahnya sendiri. Kita nggak usah ikut campur dulu" sela laki-laki yang lain.

"Tau tuh...udah ah. Capek gue ngumpet disini terus-terusan" balas cewek yang lain dan langsung menarik tangan salah satu cowok yang ada disitu.

"Ehh..tungguin kita dong"

***To Be Continued***

Gimana? Tolong vote dan comment nya yah. Pleaseee!!!!!!

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang