19.what should i do ?

10.1K 531 4
                                    

Ini sudah seminggu setelah kejadian di konser itu.
Dan selama seminggu itu juga kak arka bener-bener ngelakuin hal yang pernah di omonginnya.

Dia selalu aja ngekorin gue dimana pun gue berada.
Sering keluar masuk apartement gue, dan setiap gue tanya mau ngapain. Dia selalu punya seribu alasan di otaknya itu.

Gue heran, dia nggak ada kerjaan lain yah? Secara dia kan ceo yah, harusnya ceo punya banyak kerjaan kan?
Dasar kak arka Gila.

"Astaghfirullah" gue terpekik kaget.
Gue baru keluar kamar dan udah nemuin kak arka yang duduk manis di meja makan dengan kegiatannya mengoleskan selai ke roti tawar.
Halooo, ini baru jam 6 pagi Man! Dan dia udah bertengger manis aja disini.

"Ohh, Hai sayang gimana tidurnya?

Tuh kan gue udah bilang kalo dia itu gila, sekarang dia berubah jadi kayak abg alay.
sebenernya kemana sifat dingin dan cuek nya dulu.

Tapi kayaknya gue lebih gila lagi.
Karna mulai ngerasa nyaman dan terbiasa sama kelakuan ajaibnya.
Kayaknya benteng yang gue bangun secara susah payah udah ancur gitu aja karna perlakuannya akhir-akhir ini.

"Kamu ngapain disini?" Tanya gue (berusaha) ketus.
Gue jadi aneh sendiri, berusaha ketus tapi masih pake aku-kamu.

"Makan, nih roti kamu" balasnya cuek seraya menyerahkan piring yang sudah berisi roti selai coklat kesukaan gue.

Gue duduk tepat di hadapannya.
Tapi..tunggu, gue baru ingat satu hal yang mengganjal di sini.

"KAMU KOK BISA MASUK APARTEMENTKU, TAU PASSWORDNYA DARI MANA?" pekik gue histeris sambil menggebrak meja.

"Oh...itu, gedung apartement ini punya aku, jadi gampang aja dapetinnya. Lagian aku juga tanya sama keanu kok" balasnya masih dengan kegiatannya memakan roti selai kacang.

Gue mengacak rambut frustasi, kayaknya gue harus cari apartement baru hari ini.

"Jangan coba-coba cari apartement baru sayang"

Dasar gila,gue belum pernah bilang sama kalian kan? Sekarang Kak arka itu kayak cenayang. Dia bisa baca fikiran gue.
Gue pernah tanya sama dia gimana caranya dia bisa baca pikiran gue.

Dan dengan santainya dia jawab 'aku nggak bisa baca pikiran, otak kamu aja yang seuprit. Jadinya isi pikiran kamu keliatan' gitu... gimana nggak bikin emosi coba.

Omong-omong kepulangan gue ke newyork di undur.
Kata kak keenan biar gue bisa istirahat sekaligus liburan disini.
Tapi gue masih aja tuh ambil job. Walaupun ngambilnya yang nggak terlalu ribet, kayak talkshow,model,ataupun jadi bintang tamu di program musik.
Yah walaupun gue akui pendapatan gue nggak sekecil kerjaannya.

Tapi kerjaan yang itu nggak terlalu ribet dan menguras tenaga kayak main film.
Apalagi film hollywood yang harus ngulang-ngulang scene.

"Trus..kamu berangkat jam berapa dari rumah, ini masih jam 6 dan kamu udah di sini?"

"Ohh, aku belum bilang yah? Aku juga punya unit disini, dan itu tepat di sebelah apartement kamu"

"Kalo punya apartement sendiri ngapain kesini?  Cuma mau numpang makan yah?" Balas gue sewot.

"Emang salah kalo aku mau berkunjung ke rumah calon isteri sendiri?"

Damn!!! Dasar kak arka sinting.
***
Sekarang baru jam 11 siang, dan gue baru aja selesai jadi bintang tamu di salah satu program talkshow. 'REAL THINK"

Dan pertanyaan yang bener-bener menjengkelkan adalah tentang hubungan gue sama steve.
Gue jadi gregetan sendiri, bukannya gue udah pernah konfirmasi tentang itu.kenapa masih ditanyain coba.

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang