20.I Love You

10.3K 567 6
                                        

Author's POV

Seorang laki-laki terlihat memasuki sebuah rumah dengan terburu-buru.

Saat sampai di ruang tamu, terlihat 5 orang sedang duduk dan dengan serius menatapi sebuah laptop yang memperlihatkan sepasang muda-mudi sedang berpelukan.

"Hei sayang, duduk sini" sapa salah seorang cewek yang ada di ruangan itu.
Cowok tadi mengangguk pelan dan langsung berseru.

"Gimana? Kerenkan tempat gue naroh CCTV kecilnya" bangganya yang langsung duduk di sebelah cewek tadi.

"Diem deh lu, berisik banget.gak kedengeran nih guenya" sewot salah seorang cowok yang sedang serius menatapi layar laptop di depannya.

"Haduhh! Keyra apaan sih, terima aja napa" seorang cewek yang sedang sibuk mengikat rambutnya langsung mengomel saat melihat cewek yang mereka tantoni dari tadi pergi meninggalkan sang cowok.

"Jadi gimana nih, masa kita harus diem terus liat hubungan mereka yang nggak lurus-lurus ini" sela cowok lainnya.

"Tenang aja, gue punya ide yang anti mainstreem. Dan gue yakin ini pasti berhasil" jawab seorang cewek sambil tersenyum miring.

***
Keyra's POV

Gimana nih...gimana??? Apa yang harus gue lakuin.
Bayang-bayang masa lalu itu terus-terusan menghantui gue.

Sumpah, gue pengen banget balikan sama kak arka.
Dan bilang 'Iya' waktu dia ngelamar gue 2 hari lalu.
Tapi bagian dari hati kecil gue selalu mengingatkan gue dengan kejadian pahit itu.

Brakk brakk!!

Gue terpekik kaget denger gebrakan keras dari arah pintu.
Helloww!! Zaman udah canggih kale, di depan pintu apartement gue ada Bel Woyy!! Ngapain pake gedor-gedor sih.

Gue membukakan pintu dengan bersungut-sungut.
Dan tampak lah alika dan alya dengan wajah panik.

Mereka langsung menerobos masuk kedalam apartement gue tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Kalian kenapa sih?"

"Key, yang sabar yah" alya mengucapkan itu dengan tatapan mengasihani.
Mereka kenapa coba.

"Apasih? Ga jelas deh"

Alika menghela nafas pelan dan mengeluarkan sebuah kertas undangan berwarna abu rokok dengan pita silver dan manik-manik yang menambah elegant kartu undangan tersebut.
Dan langsung menyerahkannya ke hadapan gue.

Apaan nih? Alika sama kak keanu mau nikah?

Gue membaca kartu undangan itu dengan wajah serius.
Hati gue mencelos membaca deretan nama yang tercetak jelas di atas kartu undangan itu.

Karel arka bramasta, dan Renatha shabill

Siapa tadi? Hampir 5 kali gue membaca nama yang tertera itu berulang-ulang.
Kak arka mau nikah sama renatha. Salah satu cewek paling centil zaman gue SMA dulu.

Gue salah baca kan? Ini nggak bener kan?

Baru 2 hari lalu dia ngelamar gue dan dua hari kemudian gue udah dapet undangan pernikahannya.
Sumpah!! Ini gila banget.

Gue tiba-tiba teringat sama kata-kata kak arka tempo hari.
"Biarkan begini untuk sebentar saja. Ini untuk yang terakhir kalinya. Karna aku nggak yakin kita bisa melakukan ini lagi"

"Lo..jangan bercanda deh" gue tertawa miris, suara gue bener-bener terdengar serak sekarang.

"Kita nggak bercanda key" jawab alya datar.

My Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang