Latihan untuk grup music selesai pukul 14.00 siang.
Setelah memberi salam pada sang pelatih, semua murid-murid kemudian berlarian keluar ruangan bergegas untuk kembali kerumah.
"Yud, mau bareng gak?" Tanya gita yang kini sudah berdiri dihadapan yuda.
"10 menit... gue masih mau duduk disini" sahut yuda kemudian mengalihkan pandangannya keluar jendela.
Gita kemudian memutuskan untuk menunggu yuda dengan duduk disampingnya.
Dela yang melihat yuda dan gita duduk bersama segera menghampirinya, akan tetapi dengan cepat iqbal mencegah dela.
Iqbal mengisyaratkan untuk tidak mendekati gita untuk saat ini.
"Dela, pulang aja yuk!" sahut iqbal.
"Tapi bal... gue gak bisa biarin gita sendirian sama yuda" sahut dela.
"Percaya sama gue, yuda gak mungkin apa-apain gita" sahut iqbal.
"Tapi bal...." sahut dela.
"Untuk kali ini lo harus percaya sama gita..." sahut iqbal.
Akhirnya dela mengalah, dan memutuskan keluar ruangan music berjalan menuju parkiran bersama iqbal.
"Lo punya masalah ya?" Tanya gita.
"Manusia mana sih yang hari-harinya gak punya masalah" sahut yuda tanpa menoleh kearah gita.
Gita hanya diam memutar bola matanya. Keningnya mengerut sambil memanyunkan bibirnya.
Yuda menoleh kearah gita yang tak membalas pernyataannya.
"Kenapa lo?" Tanya yuda.
"Sori... itu tadi teka-teki lo susah banget dijawab! Emang manusia apa sih yang gak punya masalah dalam hidupnya?" Tanya gita.
Seketika yuda ternganga, kemudian tertawa.
"Lo tuh lucu ya.." sahut yuda.
"Makasih" sahut gita.
Yuda hanya tersenyum.
"Yuda?" sahut gita.
Sontak yuda menoleh.
"Apa?" Tanya yuda.
"Hmm, gue pengen nanya sesuatu sama lo..." sahut gita.
"Tanya apa?"
"Soal.. kejadian waktu lo dorong gue kemaren..."
"Kenapa? Luka lo gak sembuh? Atau ada luka lain yang belum diobatin fahri?" sahut yuda agak khawatir.
Gita menggeleng.
"Terus kenapa? Lo mau minta ganti rugi?" sahut yuda.
"Gak kok" sahut gita.
"Bilang aja lo mau minta ganti rugi"
"Gak...." Sahut gita ambil melambaikan kedua tangannya.
"Kalau mau minta ganti rugi, gue nyicil aja ya... gak gampang nyari duit soalnya"
Gita hanya tertawa kecil.
"Kenapa lo ketawa?" Tanya yuda.
"Gue gak mau minta ganti rugi, lagian udah sembuh kok lukanya" sahut gita.
"Syukur deh..." sahut yuda.
"Tapi yud, yang pengen gue Tanya... pas gue jatuh, kenapa lo malah diem, terus gue ngeliat lo kayak orang ketakutan gitu, lo belum pernah ngeliat orang terluka ya?" Tanya gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGGAM TANGANKU
Teen FictionSaat kau tak mampu lagi untuk bangkit, katakan "aku butuh bantuanmu" aku akan segera berlari disampingmu, menggenggam tanganmu, karena aku sahabatmu dan takkan sekalipun meninggalkanmu... Cerita tentang persahabatan, persaingan, kebencian dan cinta.