Chapter 19

21 0 0
                                    

"Dia hanya demam" sahut seorang dokter yang baru saja memeriksa kondisi eza.

"Makasih dok" sahut josua.

Dokter itu hanya mengangguk kemudian berjalan keluar ruangan.

"Dia pasti kecapean abis festival itu deh" sahut linda.

"Kasian ya eza..." sahut tri.

"Guys gue keluar dulu ya mau nelfon orang tuanya eza" sahut josua.

Josua kemudian keluar dari ruangan.

Ayyu lalu mencoba menyentuh pipi eza.

Suhu tubuhnya masih panas.

"Duduk dulu" sahut merlin pada ayyu sambil memberikan ia sebuah tempat duduk disamping tempat tidur eza.

"Apa eza gak pernah istirahat selama festival?" Tanya ayyu.

"Gue juga gak tau, selama festival yang lain pada sibuk latihan, Cuma josua aja yang selalu bareng sama eza" sahut merlin.

"Eza terlalu memaksakan diri" sahut ayyu.

"Kenapa yu? Eza emangnya sakit apa?" Tanya linda.

Ayyu menggeleng kepalanya. "Gak ada, dia Cuma gak boleh kecapean aja" sahut ayyu.

"Oh..."sahut linda.

"Gue beliin minum dulu ya, kalian pasti haus" sahut dela.

"Iya nih, gue temenin ya" sahut gita.

Dela dan gita kemudian keluar dari ruangan membeli minuman untuk keempat sahabatnya juga eza.

Tak lama dela dan gita keluar, tiba-tiba josua masuk kedalam ruangan diikuti dengan kedua orang tua eza.

Seketika ayyu dan yang lain berdiri.

"Eza kenapa josua?" Tanya ibu eza.

"Kata dokter dia Cuma demam tante" sahut josua.

"Pasti dia kecapean pas festival itu" sahut papa eza.

"Makasih ya nak" sahut ibu eza.

Sontak ibu eza kaget melihat sosok ayyu.

"Ayyu?" panggil ibu eza.

"Apa kabar tante" sahut ayyu.

"Kamu kapan pulangnya?"

"Kemarin tante"

"Tante bisa bicara sama kamu sebentar?"

"Iya tante"

Ayyu kemudian keluar ruangan bersama ibu eza. Kemudian mereka berdua duduk disebuah kursi panjang diluar ruangan.

"Tante dengar dari ibu kamu, kamu bakal menetap disana?" sahut ibu eza.

"Sepertinya begitu tante" sahut ayyu.

Seketika ibu eza memeluk ayyu.

"Tante kasihan sama eza" sahut ibu eza.

"Dia selalu curhat ketante dia kangen sama kamu" lanjut ibu eza kemudian melepaskan pelukannya.

"Ayyu juga kangen sama eza tante" sahut ayyu.

"Kamu berapa hari disini?"

"Seminggu"

"Pasti eza sangat sedih" Sahut ibu eza. "Ibu belum pernah ngeliat dia sesedih itu setelah kamu pergi" lanjutnya.

"Kalian udah sama-sama dari kecil, dan pasti rasanya beda setelah kamu pergi kejepang" sahut ibu eza.

"Maafin ayyu ya tante sering ngerepotin tante" sahut ayyu.

GENGGAM TANGANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang