Tepat pukul 7 malam mobil andi sudah terparkir didepan rumah sakit.
Andi pun dengan segera masuk kedalam rumah sakit, dan berjalan menuju ruangan tempat merlin mendapatkan perawatan.
Ketika pintu ruangan terbuka, terlihat merlin sedang duduk membaca buku.
"Hei?" sahut andi kemudian menghampiri merlin yang sudah menoleh kearahnya.
"Lo ngapain disini?" Tanya merlin.
"Ya jenguk lo lah , masa mau demo disini" sahut andi.
"Ada apa?" Tanya merlin.
"Hm, tunggu yang lain aja ya..." sahut andi.
"Yang lain? Maksudnya?" Tanya merlin tak mengerti.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Andi dan merlin menoleh.
Terlihat dibalik pintu Eza dan juga josua.
"Eza...josua, kalian ngapain malam-malam disini?" sahut merlin makin tak mengerti dengan situasi saat ini.
"Heii, sombong banget lo.. kita kemari pengen jenguk lo" sahut josua.
"Tiba-tiba gini? Tanpa ngasih tau gue?" Tanya merlin.
"Emang kenapa?" sahut josua.
"Udah deh, ada masalah apa sih? Tothepoint aja deh" sahut merlin kemudian meletakan bukanya dimeja.
Kemudian andi menarik nafas panjang. Berusaha untuk santai.
"Za, dia jadi dateng kan?" Tanya andi.
"Gue udah bilang sama dia, Cuma yah gak ada respon." Sahut eza.
"Nomor hapenya berapa?" Tanya andi.
"Buat apaan?" sahut eza.
"Udah siniin"
"Nih.." sahut eza sambil memberikan hapenya pada andi.
"Oke, tunggu bentar" sahut andi, kemudian berjalan keluar ruangan.
"Ada apaan sih?" Tanya merlin.
"Udah nanti lo bakal tau" sahut josua.
"Dia itu siapa?"
"Udah diem aja bawel" sahut josua.
Sementara itu diluar, andi masih mencoba menghubungi risa.
2 menit kemudian, panggilan dari andi diterima.
"Hallo?" sahut andi, menunggu jawaban dari seberang sana.
"Siapa nih?" sahut risa.
"Eh pengecut, lo dimana?" Tanya andi.
"Apa lo bilang?" sahut risa. "Eh, lo jangan macam-macam ya sama gue?" Lanjutnya
"Gue gak minta banyak sama lo, cukup serahin flash itu ke gue, dan lo bisa bebas" sahut andi.
"Lo pikir gue bego?" sahut risa. "Flash itu milik gue, lo gak sok tau ya" lanjutnya.
"Kalau lo gak datang kerumah sakit sekarang, rahasia lo bakal gue bongkar" sahut andi.
"Lo tau apa tentang gue hah? Lo tuh gila ya?" sahut risa.
"Gue tau lo cewek klub...?" sahut andi.
"Apa?" sahut risa.
"Gak nyangka gue, cewek yang gue liat diklub malam itu ternyata lo" sahut andi.
Tak ada jawaban dari seberang sana.
"Kenapa? Lo takut semua bakal terbongkar? Dan popularitas lo bakal hancur diskolah hah?" sahut andi.
"Dimana rumah sakitnya?" sahut risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGGAM TANGANKU
Fiksi RemajaSaat kau tak mampu lagi untuk bangkit, katakan "aku butuh bantuanmu" aku akan segera berlari disampingmu, menggenggam tanganmu, karena aku sahabatmu dan takkan sekalipun meninggalkanmu... Cerita tentang persahabatan, persaingan, kebencian dan cinta.