Chapter 23

11 0 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam. Andi belum juga tidur. Ia masih memikirkan perkataannya tadi pada stefy.

"Kenapa gue ngomong gitu sih tadi?" gumam andi.

"Ah... dia pasti mikirnya gue... ahkk!!!!" lanjutnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya. Sosok sang adik.

"Ka andi belum tidur?" Tanya nabila.

"Nabila...kamu kenapa belum tidur?" balas andi.

"Aku baru selesai nonton tv..."

"Yaudah, tidur sana... udah malem, nanti besok kamu telat kesekolah"

"Iya.. selamat malam ka andi"

"Iya selamat malam"

Nabila kemudian menutup kembali pintu kamar andi.

"Oke, gapapa... yang penting gue udah jujur" sahut andi, kemudian menarik selimutnya dan terlelap.

----------------------------------------------------------------

Pagi ini kelas X-3 adalah jadwal olahraga. Ada yang sedang bermain basket, voli, dan juga sepak bola. Disaat semua siswa sedang asik bermain, merlin memilih untuk duduk dibawah pohon tinggi dan besar.

Andi yang pada saat itu baru tiba ditempat, melihat merlin yang hanya duduk menghampirinya.

"Merlin?" panggil andi.

Merlin tak menoleh, ia hanya menundukkan kepalanya sambil memegangi perutnya.

"Lo kenapa?" Tanya andi.

Merlin tak menjawab.

"Lo sakit?" andi kemudian mencoba meletakkan telapak tangannya dikepala merlin. Badannya panas, dan wajahnya terlihat pucat.

"Ke UKS ya?" sahut andi.

Merlin hanya mengangguk. Andi kemudian merangkul merlin dan membawanya keUKS.

"Lo udah makan?" Tanya andi lagi setibanya diUKS.

"Belum" balas merlin.

"Yaudah gue beliin makanan ya buat lo"

"Gak usah"

"Entar perut lo sakit lagi"

Tiba-tiba seseorang membuka pintu UKS, seketika merlin dan andi menoleh.

Kening stefy mengerut melihat andi yang duduk disamping merlin.

Stefy kemudian berbalik, lalu berjalan keluar.

Andi ingin sekali menyusulnya, namun ia tak bisa meninggalkan merlin.

Tak lama setelah stefy keluar, josua masuk kedalam UKS.

"Merlin lo gapapa?" Tanya josua khawatir.

"Gapapa..." balas merlin.

"Dia sakit perut" ucap andi.

"Apa?" balas josua. "Lo kan tau sendiri lo gak boleh telat makan.. " lanjutnya.

"Yaudah gue beliin makanan ya?" sahut josua.

Merlin hanya menggeleng.

"Lo harus makan, tunggu disini..." josua kemudian berlari keluar UKS menuju kantin.

Sementara itu stefy duduk dibangkunya sambil menatap keluar jendela.

"Dasar pemberi harapan palsu" gumam stefy.

GENGGAM TANGANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang