Chapter 22

17 0 0
                                    

Tak lama lagi semua siswa akan mengikuti ujian kenaikan kelas. Tidak sedikit yang berlomba-lomba untuk mendapatkan urutan pertama.

Sebelumnya disemester satu untuk kelas X-1 urutan pertama diraih oleh Risa adriani, kelas X-2 urutan pertama diraih oleh Okta Rina , Kelas X-3 urutan pertama diraih oleh Iqbal R. , Kelas X-4 urutan pertama diraih oleh Wenda, dan Kelas X-5 urutan pertama diraih oleh Riski.

Semester dua kali ini adalah penentuan naik-tidaknya kelas X ke kelas XI dan kelas XI ke kelas XII

-------------------------------------------------------------------------------------

Pagi itu stefy sudah berada didepan rumah eza. Ia berencana menjemput sepupunya itu. Dengan pakaian seragam sekolah yang lengkap dan rapi stefy menyandarkan punggunya disamping mobil jazz berwarna silver.

Sekilas stefy melirik jam ditangannya, sudah menunjukkan pukul 6.50 . 10 menit lagi gerbang akan ditutup. Eza belum juga keluar, padahal ia sudah mengiriminya pesan bahwa ia sudah menunggu didepan.

Stefy kemudian mencoba menelfon eza. 5 detik kemudian eza menerima panggilan stefy.

"Yakkk oppa.... palii" sahut stefy dengan logat koreanya.

Stefy kelau sudah mulai marah ia akan menggunakan logat koreanya.

"Iya..iya bentar, ini udah didepan gerbang" balas eza.

Tiba-tiba gerbang rumah eza terbuka, sosok yang ditunggu stefy sudah didepannya.

"Biar aku aja yang bawa mobilnya" sahut eza.

Stefy hanya mengangguk.

Mobil kemudian melaju dengan kecepatan maksimal.

Stefy dan eza sangat beruntung kali ini. Gerbang masih terbuka lebar. Segera eza memasukan mobil kedalam area parkiran.

"Aku langsung kekelas ya" sahut eza.

"Oke..." balas stefy.

Ketika stefy sedang mengambil tasnya, tiba-tiba seseorang cowok sudah berdiri tepat dibelakang stefy.

Ketika ia berbalik, sontak stefy kaget.

"Sori..." sahut cowok didepannya yang ternyata adalah andi.

Seketika stefy berbalik lagi. Kakinya tak mampu bergerak, jantungnya berdebar-debar. Kenapa dia bisa disini? Ucap stefy dalam hati.

"Hei..." sahut andi.

Stefy tak menoleh.

"Stefy?" panggil andi.

"Apa?" Tanya stefy masih tak menatap andi.

"Ada yang pengen gue omongin sama lo"

"Apa itu?"

"Bisa balik badan dulu gak?"

"Gak bisa..." sahut stefy spontan "Eh...bukan, bukan gitu.. maksudnya.... Gimana ya" ia mulai salah tingkah.

"Lo kenapa?" Tanya andi.

"Gapapa.."

"Yaudah deh, kalau lo gak mau ngomong sebentar sama gue... gue pergi dulu ya"

Seketika stefy berbalik dan dengan cepat menarik tangan andi.

"Lo mau ngomong apa?" Tanya stefy "Tentang apa?"

Andi hanya tersenyum sambil menatap tangan stefy yang memegang tangannya erat.

Seketika stefy melepaskannya.

"Sori..." sahut stefy.

"Gini aja, sepulang sekolah lo ada waktu?" Tanya andi.

GENGGAM TANGANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang