Story 5 "Syukurlah"

58.6K 1.8K 25
                                    


   "Selamat datang Ha-" kata-kataku terhenti ternyata itu bukan Haru

Siapa dia? Tidak! Aku tidak mau, aku diam terpaku. Aku tak bisa berkata apa-apa..

Deg.. deg.. deg.. jantungku berdebar dengan cepat karena aku ketakutan!!

"Siapa kamu? Yang aku harapkan saat ini bukan kamu, cepat pergi!!" lalu tanpa berkata apa-apa dia langsung menarik tanganku dan juga menyentuh wajahku seenaknya.

"Lepaskan! Aku gak mau disentuh sama cowok kayak kamu!!" Dia semakin mendekat dan langsung menarik keruangan yang berpintu merah.

Dan dengan kekuatannya dia mendorongku ke tempat tidur.

"Hei aku bilang jangan sentuh aku!! Punya kuping kan?!" Aku semakin kesal.

"Hah jangan menyentuhmu? Hei! Bukankah ini pekerjaanmu!! " Dia membentakku dan aku memejamkan mata karena takut.

"Aku tidak mau seperti ini.. Haru, ku mohon tolong aku." Gumamkuku dalam hati.


***

Sementara itu Haru sedang berjalan menuju rumahnya, namun dirinya berhenti tiba-tiba karena punya firasat aneh

"Kenapa perasaanku tidak enak ya?" Haru melihat kearah jam tangannya, dia terkejut dan langsung berlari.

***


"Bagaimana jika aku bayar dimuka dulu?" Tanyanya.

"Aku gak mau dasar menjijikan!!!" Bentakku.

"Keterlaluan!"

Plak!

Suara tamparan yang tepat mengenai dipipiku.

Kenapa? Apa ini yang aku dapatkan untuk mengubah diriku? Aku tertunduk dan meneteskan air mata. Saat cowok itu hendak menyentuhku lagi, Tiba-tiba saja..

Brak!

Haru mendobrak pintu itu, aku terkejut karna  dia datang dengan tergesa-gesa. Apa dia khawatir padaku?

"Kamu gak ap-" Haru menghentikan kata-katanya setelah aku mengangkat wajahku, dan dia langsung memukul cowok itu.

Setelah puas memukulnya Haru menarik kerah baju cowok itu dan berkata..

"Dengar ya, sekali lagi aku melihatmu disini dan coba-coba menyentuhnya, aku tidak akan memaafkanmu ingat!!" Bentak Haru.

Aku terkejut setelah Haru mengatakan itu, betapa pedulinya dia padaku sampai seperti ini.

"Kamu baik-baik sa-" aku pun berlari kearahnya dan langsung memeluknya.

"Syukurlah kamu datang hiks hiks hiks" tambahku lagi sambil menangis dihadapannya

Dia mengelus-elus kepalaku sambil menenangkanku, setelah tenang Haru mulai mengajakku berbicara.

"Kenapa kamu asal menerimanya tadi!?" Tanya Haru.

Dia kelihatan kesal sekali, yah itu sudah pasti sih. Toh aku juga kurang berhati-hati.

"Tadinya aku kira itu kamu, jadi aku langsung membuka pintunya. Maaf ya aku ceroboh.." ucapku sambil tertunduk sedih.

Dengan memegang tanganku dan juga menatap mataku dia berkata..

"Gak apa-apa lagipula ini juga salahku karena aku terlambat datang untukmu, padahal aku seharusnya gak lupa soal ini. Gara-gara aku kamu jadi menungguku sampai jadi susah seperti ini, pasti kamu takut kan? Maaf ya.." ucap Haru yang tersenyum padaku, aku pun membalas senyumannya.

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang