"Ya, kita buat rencana supaya hubungan mereka hancur! Matsusima untukmu dan Haru untukku.."
Yuka tersenyum licik dan Kou juga ikut tersenyum licik
"Lalu apa rencanamu?" Tanya Kou
...
Aku yang sudah pergi dari hadapan Kou pun langsung berlari mencoba mencari Haru, setiap jalan aku lalui untuk menemukannya..
Tidak lama setelah mencari Haru, akhirnya aku menemukannya didepan tempat karaoke berserta temannya itu.
Saat akan menghampirinya aku teringat akan kata-katanya
"Tidak! Aku tidak mengenalnya! Ayo kita pergi dari sini" (story 16)
Aku menarik napas panjang, dan langsung berlari kearahnya.
"Haru!!"
Haru dan temannya terkejut dengan kehadiranku.
"Dia gadis yang kita temui direstoran itu kan, Haru? Tapi kenapa dia mengenalmu? Kamu bilang tidak mengenalnya"
Aku melihat Haru dengan mata yang berkaca-kaca, Haru memegang tanganku
"Aku ada urusan dengannya, jadi kamu pulang saja duluan" kata Haru kepada temannya sambil menarik tanganku
Haru membawaku kesuatu gang kecil yang jauh dari keramaian
"Haru, ada apa denganmu? Kenapa kamu tidak mengenalkanku didepan temanmu?! Kamu tidak hmp-"
Kata-kataku terhenti ketika Haru menciumku dengan kasar, sepertinya dia marah padaku..
"Haru hentikan! Ada apa sebenarnya!?" Bentakku
Haru menyentuh pundakku dengan kedua tangannya, sambil menundukan kepalanya
"Kamu tahu? sejujurnya aku cemburu saat aku melihatmu pergi kencan dengan laki-laki selain aku dan ciuman itu adalah hukuman untukmu"
"Apa? Hukuman" aku langsung menutup wajah yang memerah
Aku buka lagi wajahku dan menatapnya dengan serius
"Lalu kenapa kamu tidak mengenalku saat bersama dengan temanmu tadi?" Kataku lagi
"Dengar ya, aku sengaja tidak mengenalkanmu padanya agar dia tidak mendekatimu, aku juga tidak ingin kamu direbut oleh temanku apalagi laki-laki itu. karena.. kamu hanya milikku, Karin" katanya berkata lembut
Aku menatap wajanya dan perlahan bibir kami saling bersentuhan, bukan ciuman kasar tetapi ciuman yang amat lembut
"Aku mencintaimu, karin"
"Aku juga mencintaimu, Haru"
Sekali lagi kami merasa tenggelam dimalam hari, dimana semua itu jauh dari keramaian..
Kemudian Haru mengantarku pulang sambil menggandeng tanganku
"Haru, ada yang ingin aku katakan padamu" kataku
"Apa?" Tanya Haru
Aku melepaskan tanganku dari genggaman Haru, dan berdiri dihadapannya
"Kou.. dia menyatakan perasaannya padaku, dan dia selalu menunggu jawabanku" kataku sambil memejamkan mata karena takut kalau Haru akan marah padaku
"Lalu apa jawabanmu?" Tanya Haru pelan
"Aku masih belum tahu harus menjawabnya apa" kataku
"Kalau memang kamu tidak menyukainya katakan saja, aku tahu kamu pergi dengannya bukan atas keinginanmu tapi karena seorang wanita ditempat itu.. iyakan?"
"Iya kamu benar, lagipula aku sudah bahagia bersamamu.. jadi, aku akan menolak perasaannya secara baik-baik" kataku sambil tersenyum
"Hebat sekali pacarku ini" kata Haru sambil mengelus-elus kepalaku sambil tersenyum
Setelah berkata kami berjalan pulang lagi, setelah sampai dipertigaan aku dan Haru harus berpisah.
"Jadi.. kita berpisah hanya disaat dipertigaan jalan ini?" Kataku sambil melihat kearah jalanan
Haru mencubit pipiku pelan
"Bodoh! Hahaha kitakan hanya berbeda jalan" katanya sambil tertawa kecil dan aku tersenyum saat melihatnya tertawa seperti ini atas ulahku
"Dan juga besok, sepulang sekolah aku akan menemuimu ditempatmu seperti biasa" katanya
"Baiklah, aku akan menunggumu"
Haru langsung berjalan kearah yang berbeda denganku, dan sebelum aku melangkahkan kakiku Haru mengatakan sesuatu padaku
"Jangan bukakan pintu ruanganmu kecuali aku, itu saja.. hmm.. sampai jumpa" katanya seraya kembali melanjutkan langkahnya
Aku tersenyum dan aku kembali berjalan kerumahku
Sesampainya dirumah aku langsung istirahat....
Pagi hari aku bangun pagi-pagi sekali karena aku masih sebagai ketua osis, aku bergegas menuju kesekolah dan saat akan mengganti sepatu
Haru juga baru sampai sekolah sama sepertiku
"Selamat pagi ketua"
"Ah emm.. i-iya selamat pagi juga"
Kataku gugupKarena aku masih kepikiran soal yang semalam saat bersama Haru.
"Kalau begitu aku kekelas duluan ya" kata Haru seraya meninggalkanku
Tidak lama kemudian setelah Haru pergi, Yuka datang dan menyapaku
"Selamat pagi ketua" sapanya
Kenapa Yuka bersikap baik padaku? Apa yang sudah terjadi padanya?
"Ah iya selamat pagi" kataku
"Emm ketua, aku mau minta maaf karena sudah jahat padamu" kata Yuka
"Iya tidak apa-apa, lagipula itukan sudah berlalu" kataku singkat
Segera aku memakai sepatuku dan akan langsung pergi dari hadapannya
Namun, Yuka memanggilku
"Sepertinya mulai sekarang aku akan menjadi temanmu" kata Yuka sambil tersenyum
"Terserah" kataku singkat dan benar-benar pergi dari hadapannya.
Ketika aku berjalan menuju ke kelas Rumi seperti biasa memelukku
"Selamat pagi Aoi-chan~" katanya
"Selalu saja, Rumi kamu ini" kataku
"Oh iya Rumi, tadi didekat rak sepatu aku bertemu dengan Yuka dan dia menyapaku bukankah aneh? Dulu dia tidak menyukaiku sama sekali, dia juga akan menjadi temanku" jelasku pada Rumi
"Wahh kalau begitu bagus dong? Kamu punya teman baru? Dan kita bertiga akan menjadi teman baik ya kan?" Kata Rumi dengan semangat
Akankah aku percaya pada Yuka? Sebenarnya kenapa dia bersikap baik padaku? Ini aneh sekali..
#bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Cosplay
Fiksi Penggemar[ CERITA ASLI HANYA INI.. SELEBIHNYA PLAGIAT :) SEDANG DALAM REVISI ] Aku gadis yang biasa-biasa saja berharap mendapatkan laki-laki yang paling populer disekolah, walaupun dengan cara yang berbeda? bagaimana? ikuti kisah lengkapnya disini! #selamat...