Story 42 "Jaga Dia"

21K 805 11
                                    

Setelah itu kami berjalan menuju rumah Haru, sekali lagi aku akan coba menyakini ibu Haru.

...

Tidak lama, kami pun sampai didepan pintu, sebelum Haru membukanya dia bertanya padaku

"Benar kamu sudah siap?"

Sambil menghela napas aku menjawab "iya aku siap" kataku tegas

Ceklek..

Ibu Haru sudah menyambut kami dengan wajahnya yang seperti akan membunuhku

"Yuri sudah ceritakan semua pada ibu"

Aku menundukkan kepala dan badanku pun gemetaran.

"Aku-"

"Kamu mencintainya kan?" Kata ibu Haru dengan cepat

"Ah.. mm.. ano.. aku.."

Ibu Haru mendekat dan langsung menyentuh kepalaku dengan lembut, sambil tersenyum ibu Haru berkata..

"Ibu titip Haru ya, apa pun pilihannya ibu percaya kalau kamu adalah gadis yang terbaik buat Haru, Yuri juga berkata seperti itu. Rasa cintamu yang besar padanya membuktikan kalau kamu itu pantas untuk Haru, jadi.."

Ibu Haru memelukku, aku dan Haru pun terkejut

"Jaga Haru baik-baik ya"

Aku melinangkan air mata bukan karena sedih tetapi karena bahagia. Aku membalas pelukan ibu Haru

"Iya, aku pasti akan menjaganya" kataku

Haru tersenyum dan setelah itu ibu Haru segera melepaskan pelukannya

Kali ini dia mendekati Haru

"Kamu juga Haru, jaga Aoi sama seperti kamu menjaga ibu. Ibu senang kamu sudah menemukan kebahagiaanmu disini" katanya

"Aku pasti akan selalu menjaga gadis yang aku sayangi" kata Haru sambil tersenyum

Ibu Haru melihat ke baju yang aku dan Haru pakai, basah

"Baju kalian basah ya? Kalian pasti hujan-hujanan tadi" Tanya ibu Haru

"Ah tidak bi, sebenarnya.."

Haru mendekati telingaku sambil berbisik

"Kita tadi berciuman hihi" godanya

Wajahku memerah..

"Baka" kataku pelan

Dengan cepat ibu Haru memegang keningku

"Kamu demam Aoi? Wajahmu merah sekali"

"Pffftt" Haru tertawa kecil

"Ti-tidak aku tidak demam kok bi" kataku gugup

Ibu Haru menggelengkan kepalanya

"Yasudah sekarang kalian ganti baju dulu sana, ibu sama Yuri mau siapkan makan malam untuk kalian berdua. Ayo Yuri" kata ibu Haru yang mengajak Yuri untuk ke dapur

"Ah aku juga ingin memban-"

Kata-kataku terhenti karena Haru menarik tanganku

"Ssttt biarkan mereka masak berdua, ayo kita harus segera ganti baju" godanya lagi sambil mengedipkan satu matanya

Aku terdiam dan aku pun ikut naik keatas menuju kamar Haru.

...

Sesampainya dikamar Haru kami pun masuk kedalam kamar itu

"Aku kan tidak punya baju ganti" kataku

"Oh iya, sepertinya aku punya gaun tidur milik ibu dulu dilemari. Aku cari sebentar"

Gaun tidur? Kenapa Haru bisa punya? Jangan-jangan dia dan ibunya pernah...

"Ini pakailah, yah walaupun sudah usang sih. dulu ini hadiah untuk ibu dari ayah, Karena ayah dulu malu untuk memberikannya dia pun menyimpannya dilemariku hingga sekarang"

Aku terkejut, astaga ternyata aku punya fikiran yang tidak-tidak. Kataku sambil memejamkan mata.

Setelah membuka mata aku terkejut, wajah Haru sangat dekat denganku

"Ha-Haru!!!"

"Kamu sedang mikirin apa? Pasti sedang memikirkan sesuatu yang mesum" godanya

Dengan cepat aku memukulnya pelan

"Bodoh!" Aku menatapnya dengan wajah merahku

Wajah Haru ikut menjadi merah

"Haru kamu kenapa?"

"Ti-tidak apa-apa, cepat ganti bajumu!"

"Disini?"

"Tentu, aku akan membalikan badanku. Karena aku juga akan ganti baju" katanya

Aku terdiam dan membalikan badanku, walaupun takut dan malu aku tetap mengganti pakaianku dikamarnya.

Setelah selesai memakainya aku melihat kearah Haru

"Haru aku sudah- aaaaaa" kataku agak sedikit berteriak

Haru langsung menutup mulutku dengan tangannya.

"Bodoh jangan berisik!!" Kata Haru

Haru melihat kearahku, dia tersenyum setelah melihat aku memejamkan mata

"Kenapa kamu memejamkan mata?" Tanya Haru yang padahal sedang menggodaku

"Ha-habis ka-kamu telanjang da-da, ce-cepat pakai bajumu Haru!!" kataku masih belum berani membuka mata

"Sebentar lagi" katanya

Haru tidak sedang memakai baju tetapi terus menerus melihat kearah wajahku yang malu

"Kamu ingin merasakan terbang?" Tanya Haru

"Te-terbang maksudmu" tanyaku

"Iya, ada satu cara agar kamu bisa terbang"

"Benarkah aku bisa terbang?"

"Iya tentu saja bisa, tapi jangan buka matamu sampai aku bilang sudah ya" kata Haru

"Kemana aku akan terbang?" Tanyaku

Haru hanya tersenyum. Perlahan dia mengangkat badanku keatas

"Kamu sudah boleh buka matamu sekarang"

Aku perlahan membuka mataku

"Kamu sudah terbang jauh didalam hatiku Aoi~" kata Haru sambil tersenyum

Kali ini wajahku benar-benar merah seperti kepiting rebus, dia terus menerus tersenyum padaku.

"Haru turunkan aku sebentar" kataku

"Kenapa? Kamu suka kan?" Tanya Haru

"Iya aku suka sekali" kataku sambil tersenyum

Haru menurunkanku perlahan-lahan, aku menatap Haru dan Haru juga menatapku.

"Apa?" Tanya Haru penasaran

Aku mengangkat tanganku seperti akan menamparnya, Haru yang merasa takut langsung memejamkan matanya sambil tertawa kecil aku mendekatinya dan..

Chuuu♡

Aku mencium pipi kanannya..

Haru terkejut dan langsung menyentuh pipinya yang sehabis aku cium.

Aku berlari kearah pintu, sambil menjulurkan sedikit lidahku aku berkata.

"Aku juga bisa menggodamu, baka baka baka wlee" kataku sambil berlari

Wajah Haru tersipu malu, dia pun tersenyum

"Awas kamu ya" kata Haru sambil mengejarku

Kami pun tertawa bersama, dengan kebahagian yang selalu kami dapatkan.










#hi minna, masih mau lanjut ga nih? Apa udah sampai sini aja? Yang mau cerita ini lanjut bantu dulu dengan cara vote dan coment karena dukugan kalian sangat berarti.. terimakasih~

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang