"Maaf.. kita putus saja"
Aku terkejut dan badanku mulai gemetar setelah mendengar kata itu dari Haru.
"Ke-kenapa tiba-tiba Haru?"
Haru menatapku dengan tatapan sedihnya, sambil menyentuh pundak ku
"Aku tidak bisa bilang untuk saat ini, tapi ini demi kebahagianmu.. makanya lebih baik kita putus saja"
Mataku yang awalnya berkaca-kaca kini mulai meneteskan air mata.
"Aku harap kamu bisa.."
Ketika Haru ingin menyentuh kepalaku aku pun menepisnya
"Kebahagianku apanya!? Kebahagianku itu cukup bersama denganmu Haru!!" Bentakku
Setelah itu akupun berlari kembali kerumah dan meninggalkan Haru.
...
Sesampainya dirumah aku langsung menuju ke kamarku
"Lho Aoi.. kamu tidak jadi berangkat sekolah?" Teriak ibu namun aku tidak memperdulikannya
Aku menangis sekencang-kencangnya, kesedihan yang aku rasakan begitu dalam, kenapa harus terjadi hal seperti ini? Apa ada yang salah denganku?
Tok.. tok..
Ibu membuka pintu kamarku, dia terkejut setelah melihatku seperti orang yang depresi
"Aoi apa yang terjadi? Kenapa kamu tidak jadi pergi kesekolah? Ada masalah apa sampai kamu seperti ini?" Tanya ibu
Ibu melihat aku menangis tersedu-sedu dan juga mata yang merah lebam akibat terlalu banyak menangis.
ibu mencoba menenangkanku..
Setelah itu aku ceritakan semua padanya, sambil mengelus-elus kepalaku dia berkata..
"Sudahlah sebaiknya kamu sekarang istirahat ya, jangan fikirkan pria itu. Dan jika dia menyakitimu apa sepantasnya kamu menangisi dia?" Kata ibu sambil beranjak dari kamarku
Hatiku mulai tenang setelah bercerita pada ibu, yaa ibu benar aku tidak perlu memikirkannya lagi..
Sementara itu di sekolah...
"Baiklah hari ini akan sensei absen"
Haru melihat kearah tempat dudukku sambil mengkerutkan dahinya
"Matsushima Aoi.. Matsushima Aoi? Kalian tahu kemana Matsushima?" Tanya sensei kepada semua murid
Semua orang terdiam sambil menggelengkan kepalanya.
"Baiklah sensei lanjutkan.."
"Tumben ya Matsushima tidak masuk, kan dia ketua osis paling rajin disekolah ini" kata seorang murid yang duduk disamping Haru
Haru melihat kearah luar jendela, dia menghela napas panjang dan memejamkan matanya
Dia teringat dengan yang terjadi kemarin dirumahnya
...
"Aku pulang"
"Ah Haru akhirnya kamu datang"
"Ibu!?"
"Kamu jangan terkejut begitu, ibu kesini ingin memberitahumu kabar gembira" jelas ibu Haru
Haru terdiam dan masih bertanya-tanya dalam hati untuk apa ibunya kesini.
"Ibu datang bersama teman kecilmu, kamu senangkan?"
Seorang gadis kecil, manis keluar dari ruang tamu
"Yuri!!" Kata Haru terkejut
"Hai Haru sudah lama ya" kata gadis itu sambil tersenyum
"Banyak yang sudah terjadi selama kamu tidak pulang ke Osaka"
"Memangnya apa yang terjadi selama aku tidak pulang?" Tanya Haru
"Ah sebentar kamu pasti lelah, aku siapkan minum dulu ya" kata Yuri sambil berlari kearah dapur
Ibu Haru menundukan kepala..
"Waktu itu ibu sakit.. Yuri pada saat itu datang dan merawat ibu hingga ibu sembuh, sampai sekarang ibu masih berhutang budi padanya"
"Lalu untuk apa membawanya kesini?" Tanya Haru
"Untuk menjodohkan kalian berdua"
Haru terkejut dan Yuri yang baru akan memberi minum untuk Haru juga terkejut setelah itu tersenyum.
"Apa menjodohkan? Ibu, aku bisa menentukan jalanku sendiri. Aku juga akan mencari gadis yang benar-benar aku cintai" jelas Haru
"Tapi hanya ini salah satunya cara untuk membalas kebaikan Yuri yang sudah merawat ibu, andai saja tidak ada Yuri bagaimana nasib ibu? Apa kamu akan datang? Lagipula kalian sudah berteman sejak lamakan? Makanya ibu mohon padamu turuti permintaan ibu ya Haru"
Haru terdiam dan langsung menundukan kepalanya. Sambil mengepalkan tangannya dia berkata
"Baiklah aku akan menuruti permintaan ibu" jelas Haru
Yuri pun senang dan langsung menghampiri Haru dan ibunya sambil membawa minuman
"Aku sudah buatkan minuman untukmu Haru" kata Yuri sambil tersenyum
"Terima kasih" kata Haru datar
"Bagaimana kalau besok Haru ajak Yuri jalan-jalan? Yuri kan belum tahu kota tokyo itu seperti apa, maukan Haru?" pinta ibu Haru
"Hem" singkat Haru sambil menganggukan kepala
Yuripun tersenyum begitu juga ibunya namun tidak untuk Haru..
...
Teng.. teng.. teng
Bel pelajaran tandanya selesaipun berbunyi semua murid pun pulang ke rumah masing-masing
Ketika Haru akan keluar gerbang, Rumi memanggilnya
"Haru" Haru menengok kearah orang yang memanggilnya
"Oh Rumi, ada apa?"
"Kamu tahu kemana Aoi hari ini?" Tanya Rumi
"Aku tidak tahu" jawab Haru sambil membuang muka
"Kok kamu bisa tidak tahu? Kamu kan pacarnya" jelas Rumi
"Berisik!! Kalau kamu mau tahu, sana tanya sama orangnya langsung. Buang-buang waktu saja"
Haru langsung meninggalkan Rumi begitu saja, Rumi heran kenapa bisa Haru seperti ini.
Dijalan Haru terus-terusan memikirkanku
"Membuatmu menangis seperti itu adalah kesalahanku yang paling besar" kata Haru sambil melihat kearah langit
#sesuai janji aku nih hari ini dilanjutin hehe gimana ceritanya? Minta pendapat kalian ya:) dengan cara vote dan koment.. terima kasih minna😙
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Cosplay
Fanfiction[ CERITA ASLI HANYA INI.. SELEBIHNYA PLAGIAT :) SEDANG DALAM REVISI ] Aku gadis yang biasa-biasa saja berharap mendapatkan laki-laki yang paling populer disekolah, walaupun dengan cara yang berbeda? bagaimana? ikuti kisah lengkapnya disini! #selamat...