Story 9 "Kenapa Dia?"

43.2K 1.2K 18
                                    

Senin pagi hari seperti biasa aku bangun pagi-pagi untuk berangkat sekolah, ibu menyiapkan omelete nasi tapi aku meletakannya di kotak bekal makan milikku dan langsung berpamitan

Aku berjalan dengan hati yang gembira, tidak terasa aku sudah sampai disekolah. Aku mengganti sepatuku lalu Haru datang

Dengan wajah gembira aku menenggok kearahnya.

"Selamat pagi Ha~ hmpp"

aku langsung tersadar dan menutup mulutku dan aku membalikan badanku karena malu.

"Selamat pagi juga ketua"

aku membalikan badanku lagi dan wajahku merah padam setelah melihat dia tersenyum kepadaku
Dia mengganti sepatunya dan pergi dari hadapanku.

Betapa bahagianya aku, bisa berpacaran dengan orang seperti Haru, pangeran disekolah ini yang hanya milikku.

"Pagi Aoi-chan" kata Rumi sambil memelukku dari belakang

"Pagi Rumi.. apa kamu harus seperti ini setiap pagi?" Kataku kesal

"Hihi gommen gommen (maaf maaf)" katanya sambil tertawa kecil

"Apa pangeran sudah datang?"

"Sudah, tadi aku bertemu dengannya.. sudahlah ayo kita periksa kelas lain"

"Okey"

Aku memeriksa kelas lain dengan Rumi, setelah selesai bel masuk berbunyi murid-murid mulai berdatangan

Aku dan Rumi baru mulai membuka pintu kelas.

Grek

Kelas seperti biasanya hening saat aku yang masuk

"Selamat pagi Rumi" mereka semua mulai menyapa Rumi, ya hanya Rumi

Aku mulai menuju kursiku yang tepat disamping Haru, namun tiba-tiba Haru

"Apa ini yang namanya kelas? Ketika dua orang yang masuk tapi kalian hanya menyapa satu orang saja? Kalian itu benar-benar menyedihkan sekali!" Kata Haru marah

Seketika mereka semua terdiam, aku melihat kearahnya

"Baru kali ini dia seperti ini" kataku dalam hati

Lalu aku langsung duduk dikursiku, Haru melemparkan kertas ke mejaku
Saat aku membuka kertas itu ternyata itu sebungkus permen dan ada catatan kecil di kertas itu.

'Cobalah belajar tersenyum kepada semuanya'

Aku langsung tersenyum, lalu aku melemparkannya kertas itu kembali namun aku membalasnya dengan ucapan terima kasih.

Aku melihat kearahnya dan dia tersenyum kearahnya. Hatiku mulai bergetar karenanya

Setelah sensei masuk, semua murid pun mengikuti pelajaran dengan serius, ketika pelajaran selesai dan ketika waktunya istirahat, aku langsung membuka kotak bekal ku

"Wahh omelete nasi, kesukaan ku" kata Haru

"Hei kamu ini Haruu" kataku

"Ada apa aku sedang akrab denganmu tahu" aku kembali berdebar wajahku mulai merah karena malu

Semua orang melihat kearahku.

"Ahh maaf ini tidak seperti apa yang kalian lihat haha" aku langsung menarik Haru keluar kelas

Yuka melihat kami pergi berdua, dengan posisi aku yang menarik tangannya

"Ada apa ketua?" Goda Haru

"Aku yang seharusnya bertanya seperti itu padamu kan? Jangan sok akrab denganku Haru, karena gadis-gadis disekolah ini menyukaimu. Bisa-bisa mereka semua semakin membenciku"

Seraya aku pergi meninggalkannya, namun dia menarik tanganku dan memojok kan ku kearah tembok

"Aku tidak peduli dengan semua gadis disekolah ini, aku ingin berdekatan dengan ketua"

Sekali lagi hatiku berdetak karena Haru, Tiba-tiba kepala sekolah datang kearah kami berdua, dan aku langsung bersikap tegap

"Kebetulan sekali ada kalian berdua, tadi bapak melihat pohon ditaman belakang kita sudah mati.. bisa tolong kalian cek?"

Aku menganggukan kepala dan segera pergi kearah halaman belakang dan Haru juga ikut bersamaku, dan kami sampai ditaman belakang.

"Kalau seperti ini sebaiknya kita ganti dengan yang baru saja, Haru kamu harus menebangnya" kataku pelan

"Baiklah, aku akan menebangnya tapi sebagai gantinya kamu harus menciumku"

Angin langsung bertiup seakan rambut Haru dan rambutku ikut tertiup, aku menatap matanya.

"Ketua?" Haru memanggilku sambil menggerakan tangannya diwajahku

"Ketuaaaa!" Aku langsung tersadar dari lamunanku

"Ada apa sih!!" Kataku kasar

"Jangan-jangan kamu jatuh cinta ya padaku?" Katanya sambil menatapku sekali lagi

"Apa-apaan sih kamu!!" Kataku lagi

"Hahaha aku hanya bercanda, lagipula aku sudah punya pacar" katanya sambil melihat kearah langit yang biru

Tetapi aku melihat kearah wajahnya, aku menunduk kan kepalaku

"Benar.. yang dicintai Haru bukan aku tapi diriku yang sebagai Karin" sambil mengepalkan tanganku

Haru menyentuh kepalaku, sambil tersenyum dia berkata

"Aku kan sudah bilang kamu harus banyak tersenyum, pasti senyumanmu itu jauh lebih manis dari gadis-gadis disini" katanya sambil tersenyum kearahku

"Kenapa ya padahal aku sudah berpacaran dengannya sebagai karin tapi kenapa hatiku terasa sakit?" kataku dalam hati

Setelah berkata itu dia langsung menebang pohon itu dan kami menggantinya dengan yang baru, sempat kami dapat tertawa bersama

Saat semua perkerjaan sudah selesai dan bel pulang berbunyi, Haru sudah pulang duluan ternyata, aku menuju kearah rak sepatu dan disitulah aku juga bertemu dengan Haru.

"Kita pulang bersama ketua"

Aku dengan cepat mengganti sepatuku, dan berjalan menuju rumahku. Setelah sampai dipertigaan sebelum Haru pergi aku memanggilnya

"Haru!"

"Ada apa ketua?" Tanyanya

"A-aku.."

Haru hanya terdiam melihatku

"A-aku mencintaimu!!"

Dan Haru langsung terkejut saat aku berkata seperti itu..

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang