Story 8 "Kencan untuk Karin"

49.6K 1.3K 23
                                    

   Minggu pagi hari dimana para pelajar untuk bangun siang, tapi tidak untukku. Aku harus bangun pagi, sengaja untuk membantu ibuku merapihkan rumah.

"Aku bantu rapihkan ya bu.." ujarku

"Gak usah sayang, kamu istirahat aja soalnya kan akhir-akhir ini kamu selalu pulang malem kan? Biar ibu aja yang bereskan ya." Ucap ibu.

Aku menundukan kepalaku, karena aku merasa bersalah sudah membohongi ibu, aku bilang padanya kalau aku mendapat pelajaran tambahan.. padahal itu semua bohong.

"Ah gak apa-apa bu, aku kan udah biasa bangun sepagi ini lagipula istirahat nanti juga bisa kan hihi." kataku sambil menyeringai.

Ibu juga membalas senyumanku, kami membereskan rumah bersama dengan gembira. Setelah selesai aku segera mandi untuk bersiap pergi ketempat kerjaku.

"Kamu mau kemana Aoi?" Tanya ibu.

"Ah ini, itu.. a-ada sesuatu yang gak beres disekolah, jadi aku harus kesana bu." Ujarku yang berbohong.

"Oh kalo gitu hati-hati dijalan ya.. jangan pulang terlalu malam ya.." ucap ibu.

Aku menganggukan kepala sambil berpamitan kepada ibu dan langsung berangkat, sebelum bertemu dengannya aku mengganti pakaianku dan berdandan seperti biasa.

Setelah sampai di depan stasiun Haru belum datang sama sekali. Habisnya aku datang terlalu awal, masih ada waktu 10 menit. Aku terus menunggu Haru sambil duduk dikursi yang ada dibawah pohon.

"Kamu datang awal sekali?" Kata Haru dari arah belakang sambil menyentuh kepalaku.

"K-kan yang i-ideal itu, menunggu kan?" Kataku sambil menunduk malu.

"Bodoh." Katanya sambil memukul kepalaku pelan.

"Seharusnya aku yang menunggumu, soalnya nanti kamu bisa dimangsa serangga-serangga disini." Ujar Haru

"Serangga apa?" Tanyaku bingung.

"Cowok-cowok yang tukang godain cewek." Jelasnya.

"Lho? Kan kamu cowok juga jadi kamu tukang godain cewek ya.." godaku.

"Sembarangan, lagian juga hari ini kamu tuh manis banget tau." katanya pelan.

Wajah Haru memerah, wajahku juga ikut memerah. Aku senang sekali, dan aku langsung menarik tangannya.

"Pertama kita ke.... ah *purikura"

*purikura, semacam photobox yang ada di tengah kota dan menjadi kewajiban bagi sepasang kekasih.

Setelah sampai didalam, aku mencoba mengotak-atiknya.

"Gimana caranya sih? Aku gak ngerti sama sekali nih." ucapnya.

"Kamu diam,  biar aku aja yang melakukannya, jadi nanti kamu cuma perlu bergaya aja." Jelasku.

"Baiklah, cepat ya." kata Haru yang terlihat tidak tertarik namun tetap mau melakukannya.

Kami berfoto bersama, yahhh walaupun dia tidak suka tapi masih mengikuti kemauanku.. itu sudah cukup.

"Aku potong fotonya setengah, ya.." ucapku.

"Gak perlu, buat kamu aja semuanya." Ujar Haru.

"Ih gak boleh gitu! Aku mau kita punya masing-masing setengah dari foto ini." Kataku sambil memotong fotonya.

"Memangnya harus seperti itu?" Tanya Haru.

"Iya harus! Kan bagus kalau benda yang seharusnya satu bagian, tapi dimiliki 2 orang.." Kataku sambil tersenyum manis dan setelah aku selesai memotongnya, aku memberikannya pada Haru.

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang