Story 38 "Percayalah"

19.5K 796 24
                                    

Keesok kan paginya, aku berangkat lebih pagi lagi sengaja agar aku tidak bertemu dengannya.

"Hoaammm"

Karena terlalu pagi sekali, aku masih sangat ngantuk.. seharusnya aku bisa saja datang terlambat, ah tapi karena aku ketua osis aku harus menjalankan kewajibanku.

...

Sesampainya disekolah aku mengganti sepatu dilokerku, dan ketika aku sedang memakai sepatu ..

"Ah maaf apakah kamu punya tissue?" Tanyanya

Seketika aku ingat kata-kata ini, kata yang mempertemukan aku dengannya

Lalu kuangkat wajahku perlahan untuk melihatnya

"Haru!" Kataku terkejut

"Kamu ingat rupanya?" Kata Haru sambil tersenyum

Aku tidak berkata apa-apa, secepat mungkin aku memakai sepatuku dan aku berjalan mundur perlahan agar menjauh darinya

"Tu-tunggu Aoi, izinkan aku berbicara sesuatu padamu" kata Haru

"Sebenarnya aku.."

"Stop! Jangan katakan apapun. Simpan saja semua untuk nanti, aku tidak punya waktu untukmu" tegasku

Aku pun pergi sesegera mungkin dari hadapan Haru..

Aku mengecek semua kelas setelah selesai aku masuk kekelas, dan kulihat Haru sudah duduk dikursinya..

Tanpa pikir panjang aku langsung menuju ke tempat dudukku

...

Sebelum bel berbunyi Rumi datang, dan ketika masuk kelas dia terdiam setelah melihatku dengan Haru tidak seperti biasanya

"Pasti terjadi sesuatu lagi" kata Rumi dalam hati

Rumi masuk kekelas dan menyapaku

"Selamat pagi Aoi.." sapa Rumi

"Pagi juga Rumi" sapaku singkat

Rumi duduk dikursinya dan bel masuk pun berbunyi

Teng.. teng.. teng..

Semua murid yang masih diluar pun mulai memasuki kelasnya masing-masing

Karena kelasku pelajaran pertama adalah olahraga, semua murid pergi keruang ganti untuk mengganti pakaian.

...

Setelah selesai semua menuju ke gedung olahraga, namun tidak bagiku. aku pergi menuju halaman belakang sekolah dan duduk dibawah pohon yang rindang

Angin berhembus dengan perlahan membuat perasaanku nyaman dengan kesendirian ini, kuambil mini pod ku dan kudengarkan lagu-lagu yang membuatku semakin nyaman

Sementara itu..

Semua murid sedang olahraga.. ya semua kecuali aku, Haru yang daritadi tidak melihatku pun menanyakanku pada Rumi

"Rumi, kamu tahu dimana Aoi?" Tanya Haru

"Ah aku juga mencarinya, tapi aku tidak menemukannya dimana-mana" jawab Rumi

"Kalau sensei mencariku bilang aku tidak enak badan, tolong ya Rumi" kata Haru sambil pergi keluar gedung olahraga

"Serahkan padaku" kata Rumi pelan

Haru berlari mencariku, dia ke perpustakaan, ke uks dan keruang osis namun tidak menemukanku

"Hanya ada satu tempat lagi" kata Haru sambil berlari

...

Aku yang menikmati kenyamanan itu mulai memejamkan mata.

Angin bertiup semakin kencang, dan membuatku kedinginan..

Haru akhirnya menemukanku setelah ia tahu aku merasa kedinginan pun langsung melepaskan jaketnya dan Haru menghampiriku sembari memberikan jaketnya disekitar pundakku

"Apa ini!" Kataku terkejut

Ketika aku akan melepas jaket itu Haru memegangi tanganku

"Tolong jangan lepas itu, kamu bisa sakit nanti" jelas Haru

Aku hanya diam dan akhirnya kami berdua saling diam

Haru melihat kearahku..

"Ada yang harus aku katakan padamu tapi aku mohon dengarkan aku"

Ketika aku akan berdiri dia menahan tanganku sehingga aku tidak bisa pergi darinya

"Aku mohon dengarkan kata-kataku dulu sebelum kamu pergi"

Aku terdiam, Haru berpindah posisi dan kini dia ada dihadapanku. Sambil memegang tanganku dia berkata

"Aku masih mencintaimu, aku tidak pernah setuju dengan perjodohan yang ibuku katakan, Yuri juga mengerti kalau aku mencintaimu.. aku minta maaf karena membuatmu terkejut karena sudah bilang putus secara tiba-tiba, dan izinkan aku untuk mendapatkan kesempatan lagi" katanya untuk menyakinkanku

Aku menghela napas panjang, dan aku balas pengangan tangannya pelan

"Kamu tidak perlu minta maaf, mungkin itu berat untukmu.. tapi kalau memang itu bisa membuat ibumu bahagia aku rela kamu dengannya" jelasku

"Kamu ingin ibuku bahagia? Tetapi kamu tidak ingin aku bahagia?"

"Seiring berjalannya waktu kamu pasti akan mencintainya.. dan aku percaya kamu pasti bahagia bersamanya suatu saat nanti"

Haru memegang kedua pundakku dengan erat.

"Kebahagianku hanya ketika aku bersamamu! Selama itu bukan kamu aku tidak akan merasa bahagia" bentaknya

Aku melihat wajahnya ketika menatapku..

"Aku akan terus berusaha untuk menyakini ibu kalau aku hanya mencintaimu.. percayalah padaku" kata Haru lembut

Aku tersenyum lembut dan seketika itu Haru memelukku

"Ha-"

"Akhirnya kamu kembali tersenyum kepadaku seperti dulu" katanya

Aku membalas pelukannya dan entah kenapa dia selalu bisa membuatku terus mencintainya seperti ini.














#masih mau lanjut? Mau update cepet? Bantu vote dan coment aja ya😄 maaf kalo updatenya agak lama buat kali ini😔 kalo banyak votmennya pasti bakal update cepet kok😚

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang