#5

72 13 0
                                    

Guru BK masuk kelas gue, Miss Lifa namanya yang terkenal di sekolah ini,ramah orangnya,masih terbilang muda juga, cantik pula, kadang kalo marah bisa menggelegar suaranya.

"Pay attention, please!!" Miss Lifa memasuki kelas dengan suara lantangnya, sekaligus meletakkan buku konseling diatas meja guru. " Saya untuk beberapa hari kedepan mengambil alih tugas kesiswaan dari Mr.Gevin." Lugasnya." Karena sekarang tahun ajaran baru, saya butuh data kalian untuk memilih salah satu ekskul yang sudah disanggupi pihak sekolah! Dan Dika! Tolong bagikan selembaran ini ke semua murid kelasmu!!"

"Siap laksanakan Miss Lifa yang cantik, baik hati, dan dermawan." Godanya di depan anak anak kelas, maklum dia itu playboy akut di kelas, sampai guru BK yang biasanya galak aja kena gombalannya.

"Ck, kamu ini!! Yasudah saya tinggal kalian yaa!! Jangan lupa lembaran ini harus dikumpulin saat jam terakhir KBM!!"

"Iyaaaa Miss!! See you!!" Sahut murid sekelas yang seketika langsung ricuh kembali saat Miss Lifa enyah dari kelas.

Saat Aska memegang lembaran di tangan, dia-- "Rash!! Lo mau ngambil ekskul apa? Kalo gue sihh rencananya mau masuk seni musik sama basket!! Karena gue tau kalo lo bakal milih ekskul vokal. Jadi kita bisa barengan lagi!!" Tanyanya dengan sumringah. Dia lupa bahwa Arrash tidak masuk sekolah karena masih sakit."Gue lupa!! Lo kan ga ada sekarang!Gue jadi ngoceh sendiri gini."

Saat pelajaran kosong di kelas Kevin, ia memutuskan untuk keluar kelas dan mengintip ke kelas Aska dari jendela kelas. Ternyata kelas Aska juga kosong pelajaran. Kevin pun selenge masuk kedalam kelas Aska dengan keadaan rambutnya yang sedikit berantakan, dengan seragam yang dikeluarkan dari dalam celana.

"Coy, bosen gue!! Cabut yuk!! Ke kantin gitu"

"Bandel banget lo ahh!! Kalo mau maksiat jangan ngajak gue!!" Aska yang memukul lengan kanan Kevin."Ehh, tapi ayoo deh!! Gue juga males banget di kelas, berisik banget ini kelas!!"

Di sepanjang koridor sekolah yang masih sepi, Kevin memulai pembicaraan dengan Aska. "Ka, si Arrash belom masuk juga?? Kalo gue itung itung, dia udah ga masuk 3 hari lho!! Emang dia sakit apa??"

"Belom. Gue juga ga tau di sakit apaan? Gue belom sempet jenguk dia!! Tugas gue numpuk banget!!"

"Iyaa deh tau gua yang anak IPA sibuk!! Beda sama gue? Ga pernah sibuk."

"Heh!! Lo juga!! Gue tau kok kalo lo lebih sibuk dari pada gue!! Lo jangan muna deh." Gara gara ledekan yang sepele meraka jadi ribut di lorong sekolah." Apa sih kita?! Sumpah kita ga jelas banget dah!! Udahan ahh gue."

"Cupu lo!" Kevin yang menoyor kepala Aska dan langsung berlari menuju kantin.

Sesampainya mereka di kantin, ibu penjaga kantin tidak heran kalau ada mereka disaat jam pelajaran seperti ini. Karena mereka udah jadi langganan murid yang suka kabur saat pelajaran kosong.

"Bu!! Es teh manis dong 2!!" Ujar Aska yang teriak dari tempat duduknya.

Selang beberapa menit, pesenan meraka pun sudah tersedia didepan mereka.

"Lanjutin topik pembicaraan kita tadi ehh!!" Kevin dengan membulatkan kedua matanya dan melipat kedua tangannya diatas meja.

"Yang mana? Tentang Arrash??" Jawab Aska, menaikan sebelah alisnya.

"Iyaa lah!! Gue penasaran sama keadaan dia sekarang. Ayo nanti pulang sekolah jenguk dia."

"Yaudah ayoo, rumah dia sampingan sama ruumah gue kok." Sahut Aska.

Sedari tadi mereka membicarakan Arrash terus menerus yang akhirnya membuat Aska melamun menatap lorong sekolah 'apa elo Vin? Elo Vin? Apa lo juga punya perasaan sama Arrash? Apa kita bakal jadi musuh karena masalah cewe?'

***

"Ka!! Ayo ke rumah Arrash!! Gue udah ga sabar nih!!" Kevin yang menarik tas Aska dengan kencangnya dan mengajaknya ke parkiran dengan segera.

"Lo mau ngapain sih cepet cepet?! Lo kangen sama Arrash atau gimana?!" Jawab Aska dengan menaikan sebelah alisnya dan menggunakan nada yang agak heran.

Yang awalnya Kevin sangat semangat sekarang berubah menjadi sungkan dan menunduk karena perkataan Aska tadi." Ng..nggak kok!! Gue cuma mau tau keadaan dia doang, jangan cemburu coy!!" Kevin menepuk pundak Aska.

Segera mereka berangkat pergi ke rumah Arrash menggunakan moge mereka masing masing. Kalian bisa bayangin kan gimana kecenya mereka berdua?

***

Decitan suara sepatu mengarah ke kamar Arrash, dia pun mengira bahwa itu adalah mamahnya."Itu mamah??"

Pintu kamarnya yang tidak terkunci, tiba tiba terbuka secara perlahan mengetahui ternyata yang datang adalah dua mahkluk ganteng yang tersenyum saat melihat Arrash yang sedang berbaring di ranjangnya.

"Rash!! Lo apa kabarnya?? Sorry gue baru jengukin." Aska mengelus rambut gue.

"Apa si lo?! Gue udah baikan kok, jadi lo ga usah repot repot buat jengukin gue kayak gini."

"Lo ga tau aja si, Si Aska kalo di sekolah tanpa lo?! Dia tuh kayak sapi ompong tau!! Sendirian mulu. Untungnya aja ada gue yang baik hati--." Sahut kevin yang mencairkan suasana.

"Diem lo Vin!!" Sambar Aska dengan malu.

"berisik ahh lo berdua!! Kalian tuh mengganggu ketentraman hidup gue!!" Arrash memegang sisi samping kepalanya dengan kedua tangannya.

"Sorry, gue diem deh. Hehe." Jawab Kevin sambil menggoyangkan tasnya ke kanan dan ke kiri.

"Ohh yaa Rash?! Tadi Miss Lifa bagiin selembaran data ekskul nih. Gue sisain satu buat lo! Lo mau ikut ekskul apaan?"

"Ohh gitu, makasih yaa gue udah disisain satu" Gue cengengesan."Gue kayak tahun lalu aja deh. Gue ambil vokal aja."

"Lo milih vokal? Serius?! Gue ambil seni musik! Berarti nanti kita bakal barengan dong kalo latihan." Kevin yang terkejut dengan jawaban Arrash barusan.

"Asik dong kalo gitu."

Aska juga ingin menyambar perkataan Kevin, walaupun dia tahu bahwa dirinya akan memlih ekskul seni musik. 'gue tau ini sedikit menyakitkan, tapi gue mau lo bahagia. Dan gue mau lo bisa mengenal arti kata cinta. Mungkin perantaranya lewat Kevin.'

"Lo ga tau aja?! Suara Arrash tuh kayak kaleng rombeng!! Gue aja sering pergi ke THT gara gara denger dia nyanyi mulu."Aska menepuk pundak kevin dengan ledekan mengarah ke Arrash.

"Bahaya dong kalo gitu." Kevin membalas ledekan Aska.

"Ihh nggak jelek jelek banget kok." Arrash mengelak halus.

"Udah sore banget, balik yuk Ka." Ajak Kevin melihat jam dinding yang sudah menarah pada pukul 5 sore.

Akhirnya mereka pergi dari kamar Arrash dan berpamitan dengan mamahnya Arrash. Pulang ke rumah masing masing dehh mereka.

***

Itu pertama kalinya Kevin main ke rumah Arrash. FIRST TIME.

End Of First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang