"Ini adalah puzzle yang telah berhasil kususun! Semua bagian akhirnya sempurna! Makan malamku akhirnya tersaji!", Cain berdiri dengan senyuman di wajahnya, dengan sebuah ekor yang melambai perlahan. "Hide-kun, aku juga seorang ghoul! Lihat mata merah ini? Nikmatilah saat-saat terakhirmu di dunia ini!"
Ekornya meleset dari pipi Hide dan menghantam dinding, membuat sebuah lubang. Pecahan batu beterbangan kemana-mana.
Sanko pingsan di dekat tubuh Kiyama.
"Jangan khawatir, aku belum akan membunuh kalian!", Kata Cain berapi-api, dia sudah lama menunggu saat ini dan dia ingin menikmatinya pelan-pelan.
Cain mengangkat ekornya untuk menyerang dan sedetik berikutnya Hide sudah berdiri dan berlari menjauh dengan kecepatan penuh. Tidak ada waktu untuk mengkhawatirkan Sanko dan Kiyama.
"Begitu ya, Hide-kun? Kau tipe orang yang meninggalkan orang lain untuk menyelamatkan diri sendiri?", Cain segera mengejarnya dan Hide tau kalau jarak diantara mereka semakin menipis.
"Lambat, lambat, lambat!" Cain mengayunkan ekornya, Hide terjatuh.
"Sakit... aw..." Hide membuka matanya dan melihat Cain menatapnya tajam, tidak tersenyum seperti tadi.
"...Kapan... kau menyadari bahwa aku adalah seorang ghoul?"
"Ba-Baru saja." Hide menjawab dengan cepat.
"Tidak... Kebanyakan orang akan terdiam membeku saat mereka melihat ghoul. Ada beberapa yang akan langsung berlari, tapi mahasiswa biasa sepertimu tidak mungkin punya naluri seperti itu. Kau sudah tau, kan?"
Saat Sanko berkata kalau Kaneki bekerja di Anteiku, bagaimana Cain bisa tau kalau itu adalah sebuah cafe? Kenapa dia sangat berani untuk memasuki area menyeramkan ini untuk mengamati ghoul di malam hari, waktu ketika mereka sangat aktif? Ada terlalu banyak kejanggalan yang menumpuk di pikiran Hide.
Tapi Hide hanya berkata, "Kau terlalu melebih-lebihkan. Aku lari karena aku takut. Aku masih tidak percaya, bahkan sekarang...", Bagian itu memang benar, bahkan sekarang dia masih berharap kalau ini semua hanyalah sebuah mimpi buruk.
"Karena kau lari aku telah kehilangan banyak waktu berharga. Aku harusnya langsung menghabisi kalian, tapi sekarang akan jadi masalah besar kalau ghoul yang bukan penghuni ward 20 sepertiku tertangkap sedang berburu di wilayah orang lain."
Cain berencana untuk membawa Sanko dan Kiyama untuk dimakan nanti, tapi dia ingin memakan Hide sekarang juga.
"Tolong pelan-pelan.", Ujar Hide, membuat Cain terbahak, menganggap Hide lucu, tapi ini saatnya mengatakan selamat tinggal.
Cain semakin mendekat dengan mulut terbuka.
"Pasti banyak orang yang mati dalam keadaan begini.", Pikir Hide sambil meraih kantongnya. Dia mengambil sesuatu dan menyumpalkannya ke mulut Cain.
"Ap--", Cain langsung mundur begitu terkena serangan tiba-tiba ini. "Ugh! Kau! Apa...?!", Dengan tangannya Cain mengambil apa yang ada di mulutnya.
Onigiri yang tadi dibeli Hide di minimarket.
"Ghoul tidak bisa makan makanan manusia, kan? Aku sering mendengar hal itu akhir-akhir ini!" Hide berguling menjauh dan mengambil kebang api dari tasnya.
"Dan sekarang waktunya untuk... ini!" Hide menyalakan kembang api itu.
Dia berhasil mengalihkan Cain untuk beberapa detik dengan ledakan kembang api itu.
Hide kembali berlari sekuat tenaga, dia meraih benda lain dari kantongnya.
"Kau ini..." Cain terbatuk dan kembali mengejar Hide.
Lagi, Hide meraih rahang Cain dan memeganginya sambil memasukan sesuatu ke mulut Cain.
"Rasanya enak, kan?" Hide terus memeganginya.
Cain terpaksa menelannya, "...Ugh! Apa itu! Tersangkut di tenggorokanku!!!"
Hide hanya menatap bungkusan yang tergeletak di tanah, memberi tahu Cain bahwa itu adalah saus daging dengan bahan-bahan pilihan yang segar. Tidak seperti onigiri, ini sulit untuk dimuntahkan.
Cain memegangi tenggorokannya, kagune-nya telah menghilang, hanya mata merah darah yang tersisa. "Kubunuh kau! AKAN KUBUNUH KAU!" Dia diselelimuti oleh kemarahan, mengepalkan tangannya dengan kuat.
Sesaat sebelum Cain menerjang sebuah suara tiba-tiba terdengar,
"Apa yang terjadi di sini?!"
dua orang laki-laki bergegas ke arah mereka, Cain memucat. Mereka membawa koper di tangan mereka.
Hide memberitahu Cain bahwa mereka berada di rute patroli CCG, yang dia ketahui dari catatan Sanko dan Kiyama. Dia sengaja berlari ke tempat ini dan menyalakan kembang api untuk menarik perhatian mereka.
Saat para petugas itu melihat wajah Cain mereka jadi serius, "Matanya merah... itu kakugan!"
"Dia ghoul!"
Cain bergetar ketakutan, "Ti... tidak.. .TIDAK!", Sesuatu meluncur dari koper mereka dan menembus tubuh Cain. Cain terlihat kesakitan, tapi tak lama kemudian dia tidak bergerak lagi.
Para investigator itu mendekat dengan hati-hati untuk memastikan kalau dia sudah mati. Mereka berkomentar bahwa ghoul ini lemah. Mereka juga tidak menyangka akan berhadapan dengan ghoul secepat ini setelah mereka ditempatkan di ward 20 untuk sementara.
"Oh, iya. Orang yang diserangnya tadi, apakah dia tidak apa-apa? Kau..." Mereka berbalik, tapi tidak ada siapapun.
Hide langsung pergi setelah kedua investigator itu muncul.
Sosok Kaneki muncul di benaknya. Untuk merayakan Kaneki yang keluar dari rumah sakit mereka pergi ke BIG GIRL, dan Kaneki memuntahkan burger yang dulu sangat disukainya itu. Reaksi Kaneki dan Cain sama. Hide ingin berhenti memikirkan ini, saat itu dia menyadari kalau ada sebuah bayangan.
Dia menengadah menatap ke atas, "...!", sebuah sosok seperti manusia jatuh dari langit , sebelum dia bisa melihat dengan jelas sesuatu menghantam kepalanya.
"Terima kasih.", sayup-sayup Hide mendengar suara itu sebelum kesadarannya menghilang.
--
"Nagachika-kun, Nagachika-kun!", Hide terbangun saat Kiyama dan Sanko memanggilnya.
"Apa yang terjadi?", Hide berusaha untuk mencerna situasi mereka.
"Kami juga tidak yakin, saat terbangun kita sudah ada di sini."
Hide melihat kesekitarnya, mereka terbaring di atas rumput. Bangunan-bangunan di sekitar terlihat familiar. "Kita di universitas?", Hide memegangi kepalanya, mencoba berpikir, tapi tidak bisa.
"Kita juga tidak bisa menemukan Tuan Cain. Dia tidak berkata apa-apa dan pergi begitu saja sepertinya."
Mendengar nama Cain, Hide tersentak. Kiyama tidak ingat. Sanko menundukan kepalanya dan tidak mengatakan apapun. Dia tidak ingin memberi tahu Kiyama atau dia lupa akibat shock?
"...Mungkin memang ada hal misterius yang tidak bisa dijelaskan.", Hide menyapu hidungnya dengan bagian belakang tangannya, dia mencium aroma saus daging. Dia terdiam pada posisi itu beberapa saat sebelum menumpukan tangannya ke rumput lagi, "Ini adalah penyelidikan supernatural paling menyenangkan!"
--
Beberapa hari berlalu sejak mereka terbangun di halaman rumput universitas walaupun sebelumnya mereka berada di dekat Anteiku.
Kiyama semangat karena dia mengaggap ini adalah sebuah fenomena supernatural.
"Kupikir akan banyak hal yang bisa terjadi selama kau masih hidup...", Hide menggumam di sebelah Kaneki setelah kelas Sejarah Jepang berakhir.
Saat Kaneki bertanya kenapa, Hide tidak menjawab.
Sudah hampir jam makan siang dan dia kelaparan. Sekalian saja menganggap kejadian itu sebagai mimpi belaka.
Ini saatnya memanjakan diri sendiri dengan makan burger di BIG GIRL. Lagi pula tempat itu adalah...
"Uh, tanah yang dijanjikan... Ca- sesuatu.", Dia mengulang-ulang kata 'Ca' sambil mencoba mengingat.
Kaneki hanya menatapnya dengan tatapan, kau pasti lupa lagi, kan?
"Ca... Ca... Ca... Cain.", Pengalaman itu masih terlalu sulit untuk dianggap sebagai mimpi. Sebelumnya ghoul terasa seperti mitos belaka, tapi kali ini dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Bukannya membetulkannya Kaneki hanya menatap, "Hide, apakah kau membaca Alkitab akhir-akhir ini?"
"Tidak, kenapa?"
"Yang betul adalah 'Tanah Canaan yang dijanjikan', tapi bukankah Cain berasal dari cerita Cain dan Abel? Canaan dan Cain sama-sama berasal dari Alkitab."
Mendengar hal itu giliran Hide yang menatap Kaneki.
Melihat reaksi sahabatnya, Kaneki hanya menghela nafas, "Apa ada yang salah?"
"Eh, apa maksudmu? Cain dapat debut di Alkitab?"
Kaneki lalu menjelaskan bahwa Cain adalah anak dari Adam dan Hawa yang membunuh adik kembar laki-lakinya, Abel, karena rasa cemburu. Dia kemudian dikucilkan oleh Tuhan.
Setelah menjelaskan Kaneki jadi terdiam.
"Kaneki?"
"Dulu aku percaya kalau Cain itu berdosa. Tidak, bahkan sampai sekarang aku masih menganggap kalau dia bersalah. Tapi dari sudut pandang Cain, itu adalah satu-satunya cara untuknya agar bisa bertahan hidup. Aku jadi terpikir kalau..." Kaneki seperti bicara pada dirinya sendiri.
"Tapi walaupun dia memiliki alasan tetap saja dia bersalah di mata Tuhan." Hide terpikir, mungkin Cain yang telah menyamar sebagai penyelidik supernatural memilih nama ini karena cerita tersebut. Tapi dia cepat-cepat berhenti memikirkannya, karena tidak mungkin dia bisa mendapat jawaban.
"Hah, benar-benar topik yang suram... Aku punya cemilan! Ayo kita bagi!" Untuk mengubah suasana, Hide mengambil setumpuk cemilan dari tasnya.
"Eh, tidak usah!"
"Jangan malu-malu! Ayo, masukan dalam tasmu! Makan saja kalau kau sedang lapar.", Mengabaikan Kaneki yang terus protes, Hide memasukan tumpukan cemilan itu ke dalam tas Kaneki.
"Tu-Tunggu! Tasku terlalu penuh!"
Hide masih mengabaikannya, dan memaksa dia untuk pergi sekarang ke perpustakaan untuk menemui seorang dosen.
Saat Kaneki akhirnya menyerah, Hide berdiri di belakangnya dan mendorong tasnya dengan kedua tangan.
"Hide, pelan-pelan!"
Tidak mendengarkan Kaneki, Hide terus mendorong sampai mereka ada di luar kelas. Saat berhenti mendorong dengan sengaja Hide membuka resleting tas itu.
Alat tulis, buku-buku, serta snack yang tadi dimasukan secara paksa ke tasnya tumpah ke lantai.
"Ah! Maaf, maaf!", Hide berkata sambil membantu Kaneki yang wajahnya sudah jengkel memunguti semuanya dan memasukannya kembali.
"Mereka berdua harusnya lewat sekarang."
"Hah?"
"Bukan apa-apa! Ayo!"
Di lorong yang baru saja mereka tinggalkan, dua orang berhenti berjalan.
"Oh, Kaneki-kun tetap makan ternyata...", Ujar Kiyama yang baru saja melihat tumpukan cemilan jatuh dari tas Kaneki.
Sanko menangguk saja, "Yah, aku memang tidak pernah percaya kalau Kaneki adalah ghoul! Tidak mungkin ada makhluk mengerikan begitu di Universitas Kamii!"
Dia mengambil buku catatan itu dan mencoret nama terakhir, Kaneki Ken.
--------------------------[End] --------------------------
Sumber cerita :http://augustras.tumblr.com/post/11...
Sumber illustrasi: http://bato.to/forums/topic/18819-t...trans jap-eng : augustras
eng - indo : admin #Cookie (https://www.facebook.com/kyosamadesu)
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Tokyo Ghoul
RandomLight Novel Tokyo Ghoul, dan berbagai info tentang TokyoGhoul.. Penasaran? Silahkan baca dan jangan lupa tinggalkan jejak bintang. Happy Reading