Part 2

678 37 1
                                    

Dimulai dari seminggu yang lalu.
"Hei Touka-chan! Ayo kita pergi ke suatu tempat minggu ini!"
Kirishima Touka adalah murid kelas dua di SMA Kiyomi. Seperti manusia, Touka bangun pagi, berangkat sekolah dan mengerjakan PR. Hidup dalam masyarakat seharusnya normal, tetapi tidak untuk para Ghoul. Keberadaan mereka begitu tabu. Jika ketahuan, mereka akan kehilangan tempat didunia ini. Touka sangat berhati-hari dalam berbicara dan bertindak. Keberadaan Kosaka Yoriko seperti angin dimusim semi, begitu hangat menyemangatinya. Yoriko berbicara sambil mengeluarkan Bento nya.
"K-kenapa tiba-tiba?"
"Aku juga baru saja memikirkannya," ucap Yoriko. Yoriko menopang pipinya.
"Touka-chan sudah bekerja begitu keras. Sesekali bersenang-senanglah.." Touka mengangkat kepalanya. Kalau dipikir-pikir, Yoriko sangat khawatir kepadanya. Ini membuat perasaannya tidak enak, bentuk perhatian bahwa hidupannya bisa terancam kapan saja.
Kekhawatiran Yoriko bermula setelah pertarungan Touka melawan Investigator Mado. Tepatnya Touka yang memulai.-Si brengsek itu tidak pantas untuk hidup. Namun, seiring waktu memikirkannya, dia mengingat cincin dijari pria itu, apa pria itu memiliki keluarga juga?
"...Sepertinya kau akan pergi bersenang-senang kesuatu tempat, 'kan?" Yoriko menaikkan suaranya.
"Eh?"
"tidak adakah tempat yang ingin kau kunjungi? Aquarium atau tempat hiburan semacamnya?" ucap Yoriko, Touka menundukkan kepalanya. Apa dia memikirkannya lagi?
"Tidak seperti itu. Tidak ada..."
"Ah!" Yoriko memikirkan sesuatu. "..Kau akan kencan minggu ini kan?" Yoriko membayangkan Touka dan Kaneki berkencan. "Apa? tidak mungkin!" Touka berdiri, memukul meja. "Aku tidak punya hubungan apapun dengan orang itu!! Oh, baiklah ayo ayo ayo, ayo kita pergi!" Touka bahkan mengetahui apa yang Yoriko pikirkan. Touka dan Yoriko adalah pasangan sahabat yang sangat dekat.
"Tapi..."
"Oke, cepat dan putuskan kemana kita pergi!" Dengan kesal Touka meremas rambutnya, melihat kesekeliling sampai akhirnya pandangannya tertuju pada gantungan handphone bentuk kelinci series Zakka-c.
"...Kebun binatang."
"Apa?"
"Bagaimana kalau kita pergi ke kebun binatang?" daripada terjebak di Stadion sepanjang hari atau dialam Aquarium atau taman hiburan, di kebun binatang ada banyak tempat yang asik untuk dikunjungi.
"Kedengarannya bagus!"
"Benarkah?"
"Ya! Mungkin kita bisa lihat bayi-bayi hewan dan kita bisa makan di Plaza!"
"Uh..."
"Oke! Aku akan membuat Bento!" Tiba-tiba Yoriko sangat antusias sedangkan wajah Touka menegang seketika. Benar-benar tidak disangka. ...Touka memastikan, dia akan berada di toilet menghadap westafel.
"Ayo janjian di stasiun kereta! Kapan ya? Oh, dan berapa harga tiketnya ya?" tidak sadar dengan kegelisahan Touka, Yoriko terus bicara, dia terlihat sangat senang. Touka sedikit malu melihatnya. Apakah hal kecil seperti ini membuatnya bahagia? Tapi melihat bagaimana kebahagiaan Yoriko, dia menunjukan kegembiraannya dengan menyentil kening Yoriko. Yoriko tertawa dan memeluk Touka "Pergi ke kebun binatang.. bersama Touka-chan! Hahaha... aku sangat tidak sabar!" Touka sedikit kesakitan tetapi mereka benar-benar terlihat sangat bahagia.
"Lihat, lihat!"
"-Wow, kau bahkan mendapatkannya?"
Keesokan harinya di sekolah, Yoriko memperlihatkan map berisi iklan-iklan online kebun binatang. Yoriko telah memastikan keadaan disetiap tempat, dimana terdapat hewan-hewan yang masih kecil, mana tempat-tempat yang tidak sedang direkonstruksi dan menjelaskan semuanya satu persatu kepada Touka.
"Bahkan ayah telah mencetak kupon diskon untuk kita!"
"Ah, kau sangat bekerja keras!"
"Ibu juga bilang begitu!" Kelihatannya Yoriko telah memberitahukan keluarganya tentang rencana mereka.
"Ibu bilang kalau aku tidak boleh menyusahkan Touka-chan dan tidak membuat terlalu banyak bento, tapi aku akan membuat menu, cukup untuk lima orang..."
"Lima.." Ini sangat buruk.
"Oh, kau akan pergi ke kebun binatang?" terdengar suara dari belakang mereka. Ternyata pembicaraan mereka menarik perhatian beberapa siswa laki-laki.
" Sepertinya begitu."
"Apa kau yang akan membuat bento sendiri? masakan Kosaka?"
"Ah, iya." Jawab Yoriko pelan dengan anggukan, mungkin dia malu didepan siswa laki-laki.
Salah satu dari mereka berpendapat "Kosaka itu koki yang handal! Aku sudah pernah mencoba masakannya." Dia satu SMP dengan Yoriko dan mencicipi masakannya di kelas memasak.
"Tekniknya sangat luar biasa. Seisi kelas memohon untuk mencicipi masakannya yang baru selesai dibuat, benar, bukan?" lanjut laki-laki tersebut.
"Um..um..itu bukan apa-apa.." Ujar Yoriko merendah. Menerima pujian seperti ini, Yoriko benar-benar berbakat. Touka tidak pernah mengalaminya tapi dia senang Yoriko dipuji "tidak salah lagi, Yoriko bercita-cita jadi seorang koki!" Papar Touka.
"Me-nga-gum-kan! Kau bahkan telah meraih cita-citamu!" Yoriko malah terlihat lebih ketakutan.
Ketika mereka pergi, Yoriko bernafas lega.
"Aku sangat gugup."
"Apa yang kau gugupkan?"
"Aku sangat gugup berada didepan banyak orang...tapi Touka-chan selalu percaya diri tidak peduli apapun yang dibicarakan. Aku jadi iri."
"Itu karena hanya didepan teman sekelas. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"TIdak...tidak hanya didepan teman-teman. Didepan guru-guru bahkan orang asing kau selalu percaya diri. Itu mengagumkan..." -aku hanya mengungkapkan apa yang ku pikirkan, tidak ada yang spesial. Tidak mengerti ucapan Yoriko, Touka mengarahkan pandangannya kearah map, mengalihkan pembicaraan.
"Lupakan. Jadi, kita akan pergi kemana?"
Yoriko kembali bersemangat, jarinya diarahkan pada tempat yang akan dituju. Saat ini, Touka sama sekali tidak menyadari ada sesuatu yang membahayakannya.
Waktu makan siang dihari yang sama.
Seperti biasa, Touka dan Yoriko makan bersama. Siswa laki-laki yang bicara kepada mereka tadi pagi datang lagi. "Hei hei kau membuat Bento sendiri, Kosaka?" Yoriko hanya diam terpaku, jadi Touka yang menjawabnya "Ya, bagaimana menurutmu?"
"Wow- mengagumkan,"
"um..uh.. aku akan sangat beruntung jika mencobanya..bolehkah aku mencicipinya? Aku mohon hanya satu gigitan." Pinta siswa itu dengan sangat sopan tidak lupa dengan menelungkupkan kedua tangannya. Yoriko terkejut bukan main dan menoleh kearah Touka. Yoriko sangat gugup. "Bukankah ini hebat?" Touka membalas tanpa berpikir. Yoriko yang seolah mengikuti perkataan Touka memberikannya sepotong ayam goreng. Siswa laki-laki itu memakannya dengan satu gigitan dan kedua matanya berbinar-binar "Wow! Enak..ini sangat enak!" ...dan dia menunjukan kekagumannya yang tidak pernah Touka tunjukan ketika mencicipi masakan Yoriko.
"Huh? Apa, apa? Enak ya?" anak-anak yang lainnya datang satu persatu menghampiri Yoriko. "Berhenti! Bento Yoriko mau habis!" Sahut Touka menahan mereka . Touka mengira Yoriko akan senang melihat banyak yang menyukai masakan Yoriko. Namun, wajah Yoriko malah terlihat pucat dan menudukan kepalanya.
"Yoriko? ..ada apa?"
"ah, um tidak ada..."
"Bagus sekali, mahir dengan sesuatu seperti memasak.." timpal seorang gadis. Touka melihat tiga anak perempuan mendekat. Pujiannya terdengar seperti ejekan, Touka mengerutkan keningnya. Gadis-gadis itu mengabaikan tatapan Touka, salah satu dari mereka berbisik kepada yang lainnya "Jangan pedulikan..."
...Anak laki-laki tadi terlihat populer diantara para gadis, mungkin. Penampilan mereka cukup keren dan mereka jago berolahraga. "Mereka tidak ada hubungannya dengan kami. Mereka datang karena kemauan mereka sendiri," Touka menjelaskan dengan sebenar-benarnya pada mereka, namun Yoriko tidak bisa menahan diri untuk tidak menyetujuinya.
Setelah makan siang, Touka memuntahkan makanannya didalam toilet dan meminum air.
"...?"
kebanyakan siswa menghabiskan waktu makan siang diluar kelas, tetapi Touka melihat para gadis tadi kembali mendekati Yoriko. "Kau pasti senang dipuji, huh? Itu 'kan alasannya memperlihatkan bento mu."
"Kau tahu 'kan Mayuhara menyukai Yamamoto-kun? Kamu mau cari perhatian sama Yamamoto-kun ya?"
"Haha, sepertinya begitu."
"T-Tidak..aku tidak bermaksud seperti itu!"
Mayuhara adalah gadis dengan perangai yang buruk. Yamamoto adalah anak laki-laki yang meminta ayam goreng kepada Yoriko sebelumnya.
Dengan cepat Touka berjalan kearah kerumunan gadis-gadis itu.
"Apa yang kau lakukan?" Touka meneriaki Mayuhara, yang terlihat merupakan pemimpin mereka. gadis-gadis yang lainnya berlindung dibelakang Mayuhara sedangkan ketua mereka tersenyum tanpa berkedip.
"Oh Kirishima kau kembali."
"Kau tidak mendengarku? ku bilang apa yang kau lakukan."
"Apa lagi? kami semua sedang mengobrol." Mayuhara berpura-pura tidak tau apa-apa sedangkan Touka terlihat semakin kesal.
"Aku telah mendengar semua yang kau katakan pada Yoriko."
"Oh kalau sudah dengar kenapa bertanya?" Mayuhara sengaja membuat Touka semakin kesal..
"Apa kau bilang?"
"Menakutkan. Hei Kosaka, Kirishima marah tuh. Lakukan sesuatu padanya!"
"A....ah..Aku baik-baik saja, Touka-chan."
Mayuhara tersenyum kepada Touka lalu memandanginya "Kirishima kesal kepadamu, Kosaka"
"Huh?" itu karena kau gumam Touka. Mayuhara melanjutkan "seleramu berbeda dangan Kosaka. Jadi wajar saja menghabiskan waktu dengannya membuatmu kesal."
"Diam kau¬-"
"Apa aku salah? kau selalu terlihat tidak menyukai masakan Kosaka, tidak enak ya?"
"Apa?" Touka menghempaskan pukulannya ketempat yang tak terduga. itu karena aku tidak bisa makan makanan manusia! tetapi dia tidak bisa mengatakannya.
"Kirishima, kau bebas tapi menghabiskan waktu dengan Kosaka dan pergi ke kebun binatang. Kau pasti berpikir ini sangat kekanak-kanakan, tapi kau tidak punya pilihan. Sangat tidak menyenangkan, bukan?" Yoriko terpaku dengan ujaran Mayuhara, wajahnya memucat. Tanpa melakukan apapun, Touka menarik Mayuhara dan gadis-gadis itu mulai berteriak.
"Beraninya kau-"
"Bukankah kau berniat menolaknya? Aku benar kan?" kata-kata Mayuhara membuat Touka semakin marah tapi Touka tidak mengatakan apapun. "Senangnya punya seseorang yang dapat melindungimu iya kan Kosaka?" Mayuhara melihat Yoriko yang membeku dan menunjukan sikap arogannya. Kedua mata Yoriko berkaca-kaca. Touka menarik erat seragam Mayuhara dan mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul perut Mayuhara.
"Jika kau berani bicara lagi-"
Aku akan membunuhmu. saat kata-kata itu tertahan ditenggorokannya suara seorang pria menggema, "apa yang terjadi?!" Itu guru Sejarah.
"...Ow! Maaf! Mohon maafkan kami!"
Mayuhara menjatuhkan diri, mendekap perutnya dan batuk-batuk begitu keras.
"Kirishima! Apa yang kau lakukan?" tanya pak guru.
"Ah tidak, Touka tidak..." Yoriko secepatnya berdiri dan menjelaskan tapi Mayuhara menangis sejadi-jadinya dilantai. "Sakit, owwww, pak guru, sakit.."
"Kau membuatnya menangis! Keterlaluan kau Kirishima!"
"Mayuhara-chan kau baik-baik saja? mana yang sakit?" teman-teman Mayuhara segera mengangkatnya dan tiap perorangan dari mereka bersahutan. "Bukan...ini tidak seperti itu."
"Kirishima, ikut bapak ke kantor sekarang!" Pak guru menarik Touka keluar. Ketika berpapasan, Mayuhara dengan liciknya berbisik dan hanya Touka yang bisa mendengarnya, "kau sangat menyenangkan."
Setelah ditegur, Touka kembali bertemu Yoriko yang sekarang sedang mendekatinya lalu dengan lembut berkata "Touka-chan...maafkan aku, semuanya salahku."
"Bukan salahmu," ujar Touka parau menuju ruang kelas. Yoriko berdiri terdiam
"...?" kepalanya menunduk dan menggenggam erat roknya.
"Aku sudah bilang ini bukan salahmu. semuanya gara-gara Mayuhara."
"Apapun yang terjadi, sekarang juga aku benar-benar akan membuatnya menangis." Touka tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah dan jika orang-orang seperti mereka dibiarkan, siapa tahu Yoriko akan di 'bully' lagi. Masih ada waktu untuk menyelesaikan semuanya sekarang. Touka memulai langkahnya "Jangan, Touka-chan!" Yoriko yang berada dibelakang Touka menghampiri dan memohon agar Touka tidak melakukannya. "Jangan lakukan itu!"
"Apa yang kau bicarakan? setelah semua yang terjadi, apa kau tidak merasa terganggu?"
"Ya aku tidak suka, tapi...ayo lupakan saja..."
"Apa? Apa kau bilang?" apa yang dikatakan Yoriko sama saja dengan melindungi Mayuhara. Suasana hati Touka bertambah buruk saja. Lagi-lagi Yoriko mencoba untuk menghentikannya. "...Yoriko. kau harus memberi sampah itu pelajaran. kalau kau hanya membiarkan mereka, mereka akan melakukan hal yang sama lagi dan lagi, mengerti?" Touka tidak dapat mengendalikan ucapannya dan Yoriko terkejut.
"A-Aku.." Ujar Yoriko terputus-putus seakan-akan dia sedang menahan sesuatu. Kemudian matanya berkaca-kaca. Oh tidak. saat itu juga Touka menyadari, terlambat. Kemarahan Touka menghilang bersamaan dengan mengalirnya air mata Yuriko.
"Aku benar-benar terharu, Touka-chan sangat baik padaku.." Terlambat untuk mengusap air matanya, Yoriko hanya bisa bicara dengan terisak. "Tapi...tapi..." Air mata terus menetes, mengalir melewati pipinya.
"Touka-chan, balas dendam tidak akan membuatku bahagia!" Setiap kata yang terucap seakan-akan menusuk badannya. Seorang ghoul membeku karena ucapan seorang manusia. Mengapa? tangisan Yoriko mengingatkannya dengan Hinami ketika bertarung melawan Mado.
"Cukup! Jangan balas dendam lagi!"
Sejak saat itu, Yoriko berubah. Dia tidak terang-terangan menjauhi obrolan, tapi dia tidak bicara dengan riang seperti biasanya dan masih terlihat takut untuk berbicara. Touka, sebelumnya Touka selalu bicara dengan ramah dan semangat, sekarang seakan-akan ada jarak diantara mereka. Touka tidak mengerti.
"Ah, kau membawa roti hari ini?"
"Ya." Pada jam makan siang, Touka membuka rotinya yang dibeli di toko, Yoriko menyapanya dengan tidak seperti biasanya. Obrolan mereka selesai dengan cepat dan Yoriko memakan ­­­nya. Padahal dulu, Yoriko akan mengatakan
"Kau harus banyak makan," dan berbagi bento dengan Touka. Itulah yang seharusnya. Ghoul tidak dapat mencerna makanan manusia, ini adalah hal yang bagus untuk tubuh Touka, tetapi berbanding terbalik dengan jiwanya.
Disisi lain, Mayuhara bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa, berceloteh dengan teman-temannya seperti biasanya. Dia merasa senang anak laki-laki yang dia suka tidak mendekati Touka dan Yoriko lagi. Dia jelas yang bertanggung jawab dengan semua ini, tapi sekarang ia tertawa begitu riang.
Touka merasa kesal setiap kali Mayuhara menatapnya "Sialan." Touka harus melakukan sesuatu, tapi tidak tahu bagaimana. Semuanya berlalu begitu saja.

Novel Tokyo GhoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang