- "...Seharusnya dia sedang berada di rumah... benar, 'kan?" Di hari berikutnya pada jam depalan pagi, Touka berdiri di depan rumah Yoriko. Sepertinya ada orang di dalam, tapi ia tak bisa menebak jika itu adalah Yoriko. Dengan gugup Touka menekan intercom (alat komunikasi-yang salah satunya ada di rumah Yoriko saat ini, gunanya adalah untuk berbicara dengan tamu yang datang ke rumah) yang ada di pintu depan.
-"Halo. ......Touka-chan?" Itu ibu Yoriko. Ia mungkin sudah merasakan adanya sesuatu yang salah pada Yoriko dan mengetahui bahwa kunjungan mereka ke kebun binatang dibatalkan.
Dengan terburu-buru Touka membungkuk pada Nyonya Kosaka dan mempertanyakan keberadaan Yoriko di rumah. "Maaf, Yoriko masih tertidur. Aku akan membangunkannya, mohon tunggu sebentar." Ibu Yoriko menghilang pergi ke dalam dan semenit kemudian, Touka mendengar sebuah pekikan, "Touka-chan?!" Dua menit kemudian, Yoriko muncul di depannya dengan piyama sambil menyisir rambut dengan jemarinya.
"Touka-chan..." Yoriko tak dapat menyembunyikan rasa terkejut begitu ia mengucap nama sahabatnya itu. Tanpa bicara, Touka menyodorkan kantung yang ia jinjing sedari tadi
- "Oh, apa ini?"
"...Bento." Yoriko mengintip isi kantung tersebut kemudian mendongakkan kepalanya atas jawaban Touka. Tidak yakin untuk mengatakan sesuatu yang benar, Touka menatap lurus kedua mata Yoriko dan bicara, "Ayo pergi ke kebun binatang."
-Meskipun begitu, Yoriko masih merasa malu dan menundukkan kepalanya.
Awalnya Touka menunggu jawaban dari Yoriko, namun gadis itu hanya diam.
Ia pikir, dengan melakukan sesuatu yang dapat membuat Yoriko senang maka persahabatan mereka akan kembali, namun sudah jelas masalahnya tidak akan semudah itu untuk diselesaikan.
Dalam pemikirannya itu, Touka merasa malu atas perbuatannya.
Ketika ia mulai menatap sahabatnya dengan kikuk, ternyata Yoriko juga sedang menunduk.
Sepertinya keadaan ini sudah memungkinkan mereka untuk kembali ke sebagaimana mereka seharusnya.
"...?" Kemudian, sesuatu menuruni wajah Yoriko. Sebuah cahaya redup yang sama seperti yang Touka lihat hari itu di lorong sekolah. "Yoriko?" Seperti tetesan air hujan, air mata Yoriko berjatuhan.
- "Maafkan aku..." Yoriko memecah keheningan.
"Mayuhara mengatakan bahwa aku terus-terusan membuat masalah kepada Touka-chan. Aku berpikir jika Touka-chan menganggap apapun yang kulakukan terkesan merepotkan... Ketika aku memikirkan hal-hal seperti itu, aku merasa takut..." Yoriko mempererat pegangannya pada kantung bento dan perasaan yang selama ini ia pendam mulai ia curahkan.
"Prasangka tentang Touka-chan membenciku... Aku-aku hanya... merasa sangat takut..." Berpikir bahwa ia juga merasa memikirkan hal itu, Touka menggelengkan kepalanya.
"Tidak begitu. Tidak pernah."
"Touka-chan selalu serius dan langsung ke inti, dan punya kualitas yang tidak aku miliki, tipe gadis yang aku harap aku juga bisa seperti itu suatu saat... tapi aku tidak pintar bicara dan kelihatan bodoh, aku hanya menempel pada punggung orang lain... itu sangat memalukan."
- Kau tidak perlu memikirkan hal-hal seperti itu. Jika yang lainnya; seseorang menganggap dirinya sendiri sebagai seseorang yang bodoh, terbiasa menderita karena ia tidak bisa melihat penderitaan orang lain. Tapi Yoriko berbeda. Orang yang merasa bodoh tadi jika bersama Yoriko, dia akan merasa damai. Ada banyak hal dari Yoriko yang dia tidak bisa lakukan.
- "Aku... merasa tidak mempercayai Touka-chan. Kita benar-benar berteman tetapi aku tidak percaya, dan Touka-chan tetap bersikap baik padaku. Aku sangat menyesal... aku minta maaf... ..." Perasaannya benar-benar tercurah.
Yoriko telah mengatakan semua yang selama ini ia pendam. Tidak peduli seberapa kali ini ia membuka mulut, tak sepatah kata pun keluar.
Touka seketika merasa panik dan sedih. Jika saja ia tak mengatakan apa-apa, jika saja ia tak mengatakan apa pun sekarang...
Kecemasannya mencekat suaranya untuk keluar. Apa yang membuatnya ingin menangis?
- Bagaimana pun, Yoriko tiba-tiba mendongakkan kepalanya untuk nenatap Touka, menyeka air mata, dan tersenyum.
"Touka-chan, segala pemikiranmu benar-benar tertera pada ekspresimu"
'Tidak apa, aku paham' batinnya.
- "Lihat, lihat! Anak-anak singa!" Usai tadi, keduanya pergi ke kebun binatang. Yoriko sangat senang dan bersemangat sampai-sampai Touka yang berada di belakangnya harus berusaha untuk mengikuti.
Touka melihat seekor kelinci di atas rumput dan dengan gugup hendak menyentuhnya, namun kelinci tersebut menghindari dan lari dari jemarinya. Sementara Touka merasa kecewa, Yoriko mengambil kelinci tadi dan membawanya kepada Touka untuk ia sentuh.
- Tanpa mereka sadari, hari semakin terik. Keduanya melebarkan lembar plastik di plaza dan membuka bento.
"Wow, luar biasa...! Apakah Touka-chan yang membuat ini semua?" Dengan kaget dan terkesima, kedua mata Yoriko berbinar dan Touka hanya terhenyak hening beberapa saat, kemudian bergumam sebagai respon.
"Yah... ku rasa."
- Sebetulnya, sebagian besar bento dibuat oleh Kaneki. Tapi memang tak ada yang bisa Touka lakukan untuk itu.
"Touka-chan bisa memasak! Rasanya enak sekalu! Bumbunya juga pas!" Itu merupakan penghargaan pada Kaneki juga. Dengan riang Yoriko berkata, "mulai sekarang, akun tidak akan kalah" dan sejenisnya, Touka hanya bisa tertawa renyah, "Ahahaha."
Setelahnya, Yoriko mencomot sepotong ayam goreng dengan sumpit dan mengarahkannya pada Touka.
"Hah?"
"Makan lah." Yoriko membagi makanannya seperti yang biasanya ia lakukan.
Di tempat publik yang ramai seperti ini, Touka merasa sedikit malu, namun ia masih menerimanya.
- Detik berikutnya, ia menyadari adanya dua orang yang tengah melintasi area tersebut.
"...Aku tak menyangka bahwa kita ditransfer ke distrik 20 secara tiba-tiba, Yanagi."
"Investigator Kelas Satu Mado telah terbunuh. Itu tak bisa dipungkiri lagi." Ucap seorang lelaki.
"...?!"
Ayam goreng jatuh dari jepitan sumpit milik Touka, tetapi untungnya Yoriko menangkap dan memakannya.
Pandangan Touka mengarah ke hal lain meskipun tubuhnya menghadap Yoriko yang tidak awas. Bagaimana pun, kedua pria dengan koper besar tersebut tengah bergerak untuk memburu dirinya.
Investigator ghoul. Berpikir bahwa mereka akan kemari; tempat yang ramai akan orang-orang bisa jadi tempat bagi mereka untuk berpatroli.
Mungkin kah mereka adalah orang-orang misterius yang Yoshimura pernah katakan bahwa mereka adalah investigator yang ditugaskan di sini sebagai pengganti Mado? Jika identiras si Kelinci terbongkar di detik berikut ini pula, tempat ini akan jadi arena tempur.
Tepat di depan mata Yoriko. Tengkuknya panas dingin dan jantungnya mulai berdebar-debar. Kedua investigator tersebut sudah berpaling ke arah lain.
- "Potongan ayam goreng ini lembut! Enak!" Sanjungan Yoriko membuyarkan fokus Touka.
Oh tidak, ia tidak menyadari bahwa perhatiannya sempat tersita. Dua kali; ia dibuat bimbang oleh para investigator.
- "Tersenyum lah dengan tulus." Entah bagaimana, tak disangka udara yang tadinya sesak jadi terasa damai.
"Kita harus mempertahankan kedamaian ini. Baiklah, sudah waktunya pergi, Toujou!"
"Baik!" Kemudian mereka pergi. Touka memperhatikan kepergian mereka dengan linglung. Bagi mereka, mungkin dirinya hanyalah seorang gadis SMA yang tengah bersenang-senang dengan temannya.
- "Hidangan apa yang paling kau banggakan?" Yoriko bertanya dengan girang disampingnya.
"...Yaah, ayam goreng?" Jawab Touka, merasa lega dengan kepergian para investigator. Yoriko mengangguk, "Jadi memang begitu ya!" dan menyuapi Touka lagi.
- Kembali ke rutinitasnya sehari-hari. Tak bisa memakan makanan manusia selaku seorang ghoul dan melihat wajah Yoriko yang tersenyum, hatinya sedikit tergerak.
"Dibandingkan dengan ini..."
"Hm?"
"Dibandingkan dengan ini, masakan Yoriko jauh lebih enak."
- Menghabiskan waktu dengan manusia sebetulnya hanyalah kepura-puraan. Namun, karena hal ini lah ia berjuang keras setiap hari selama ini. Ini adalah cara Touka untuk hidup.
- "Aku benar-benar bersenang-senang hari ini," papar Yoriko dengan lunglai begitu mereka menaiki kereta di waktu petang.
Touka mengangguk, membayangkan sebuah dunia yang penuh bercak merah. Dalam momen itu, dinding antara manusia dan ghoul perlahan menghilang ke dalam kehampaan, hanya meninggalkan kenangan yang mereka bagi bersama.Source https://mobile.facebook.com/notes/tokyo-ghoul-indonesia/tokyo-ghoul-first-novel-hibi-chapter-2-part-4-6-end-bento/1051896604872998/?refid=17&_ft_=top_level_post_id.1051896604872998%3Atl_objid.1051896604872998%3Athid.748036901925638%3A306061129499414%3A51%3A0%3A1451635199%3A1562644173621132311
Translate jap-eng : http://augustras.tumblr.com/
Trans eng - indo :
- Admin Reaper (https://www.facebook.com/GibranBasyayeff)
- Admin Ihei (https://www.facebook.com/serena.yeager.58)
- Admin Mikazuki (https://www.facebook.com/yunita.marc)
- Admin Milk (https://www.facebook.com/mikoto.kujou)

KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Tokyo Ghoul
De TodoLight Novel Tokyo Ghoul, dan berbagai info tentang TokyoGhoul.. Penasaran? Silahkan baca dan jangan lupa tinggalkan jejak bintang. Happy Reading