- "apa?."
"aku hanya ingin bilang, aku tak berpikir akan pergi ke kebun binatang sekarang". ketika Yoriko datang untuk berbicara dengannya saat istirahat, Touka berfikir akhirnya ini berakhir normal. Dia tidak menyangka Yoriko membatalkan rencana mereka.
"kenapa tiba-tiba?"
"Um...Pada saat itu, aku tidak berfikirtentang rencana Touka-chan ketika aku memutuskan rencanaku sendiri untuk pergi ke suatu tempat. Aku sungguh menyesal. Lain waktu, lain waktu pasti, kita bisa pergi bersama ketika Touka-chan punya waktu, oke?" Meskipun Yoriko mengatakan hal ini kepada Touka, kedengarannya seperti tidak akan pernah ada lain waktu.
"Baiklah...Aku akan mengikuti rencananya.."
"Tak apa, kali ini memang kesalahanku" Touka tak tahu harus berkata apa, jadi dia terdiam.
- "Lihat, dia tak bisa bilang" "Aku sebenarnya ingin pergi".
Touka menoleh ke arah Mayuhara yang sedang berdiri dengan sombong di belakangnya. Ketika dia melihat Touka menatapnya, dia menaikan nada suaranya dan menjerit "Saaangat Menakutkan!" Gadis lain di sampingnya mulai tertawa.
- " Apakah kau berkata sesuatu lagi ke Yoriko?"
"Tidak..aku tidak, aku hanya memberitahunya" Yoriko secepatnya menghentikan Touka, "Kita akan pergi lain waktu, pasti!" Melihat kesabaran dan kebaikan hati Yoriko, Touka merasa tertusuk oleh rasa sakit. Dia selalu memperlakukan semua orang dengan senyum yang ramah.
"......Yoriko.."
Hal ini tak bisa terus berjalan seperti ini, tapi dia tidak bisa menemukan cara yang tepat untuk mengekspresikan dirinya. Kelas berlanjut sebelum dia bisa mengatakan apa-apa.
- Sepulang sekolah setelah hari itu, Yoriko pulang lebih awal karena dia punya urusan yang harus dilakukan, meninggalkan Touka sendirian, berdiri di depan geng Mayuhara.
Mayuhara yang sebelumnya melihat Yamamoto memimpin kekisruhan latihan olah raga di luar dari jendela, menyadari kehadiran Touka dan dengan liciknya berkata, "Oh, kau tak pulang bersama Kosaka hari ini?"
- "Apa yang kau katakan padanya?"
"Maaf, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan?" Mayuhara bermain dengan rambutnya, menampakan ekspresi acuh tak acuh.
"Aku bertanya padamu, apa yang sudah kau katakan pada Yoriko baru-baru ini?" Kata Touka, dia merendahkan suaranya dengan hawa membunuh.
Mungkin merasa diancam, jari Mayuhara ia turunkan dari rambutnya, menatap ke arah teman-temannya, dan berkata "Tidak banyak, hanya mengingatkannya tentang kenyataan bahwa dirimu tidak ingin pergi ke kebun binatang dengan dirinya. Lagipula, jika kau sangat ingin pergi, kau seharusnya mengatakan saat istirahat tadi." Gadis-gadis di sekitarnya setuju.
"Bento Kosaka juga, ada banyak hal yang sesungguhnya kau benci. Kita semua melihatnya! Jika kau tak ingin orang lain untuk membicarakan mu , kau harus sedikit merubah sikapmu bukan malah buat onar sama orang-"
- BANG!
Touka melayangkan pukulan melewati wajahnya dan mengenai bingkai jendela. Mayuhara seketika tak bisa berkata kata karena ketakutan dan orang-orang di sekitarnya juga terkesiap.
- Apa yang kau tahu!? Touka berteriak dalam hati. Tak bisa memakan makanan manusia, selalu dicekam kekhawatiran dan selalu di bawah bahaya untuk dibunuh setiap waktu, itu semua karena diriku adalah ghoul. Karena diriku adalah seorang Ghoul! Karena diriku adalah seorang Ghoul! Diriku ini Ghoul! Dengan dinding yang ia tak bisa atasi tak peduli bagaimana kerasnya dia mencoba dan kebahagiaan yang ia tak bisa rasakan tak peduli betapa jauh ia meraihnya, dia bertahan sampai hari ini.
- "Siapa berikutnya?" Tatapannya menyapu satu persatu di seberang ruangan. "Enggak ada, huh? menjijikan." Dia berjalan meninggalkan ruang kelas, meninggalkan mereka di belakang.
- Di perjalanan, dia mengeluarkan peta yang Yoriko berikan padanya, dia bergumam "Aku tak ingin pergi melihat bayi hewan awalnya..." Ketika Yoriko bilang dia tidak akan pergi, dia berasa tak berhak untuk mengatakan dia sebenarnya ingin.
- "Ah, Touka-Chan, Selamat Datang!" Kaneki menyambutnya ketika Touka sampai di Anteiku.
"Diam!" jawab Touka, dengan jengel dan marah.
Kaneki hanya memiringkan kepalanya.
"Apa yang terjadi?"
"........"
Kaneki meliriknya sebentar dan berkata dengan hati-hati "Apakah sesuatu terjadi pada Yoriko-chan?" Dia bergetar karena marah, mengepalkan tangannya dan berteriak pada Kaneki.
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?!!"
- Pelanggan kedai menatapnya dan keheningan menyelimuti Anteiku. "Apa kau baik-baik saja Touka-chan?" kali ini pertanyaan datang dari Yoshimura, yang berada di belakang Bar Counter.
"Ah...aku minta maaf" Touka secepatnya minta maaf. Yoshimura menatap ke pojokan dan berkata, "Bagaimana jika kau istirahat sejenak."
"Apa? Aku baik-baik saja.."
"Lihat ke cermin".
Yoshimura menggeleng ke arah Touka, yang sulit untuk dijelaskan. Itu adalah perintah yang halus,seperti tak ada yang diperbolehkan untuk menolak.
Terlihat di tengah, Kaneki melihat manajer lalu Touka.
"Saya rasa saya juga akan ambil istirahat sejenak.." Manajer memberi tatapan setuju, seolah-olah mengatakan "Meskipun aku tak ingin mengatakannya, kau hampir kehilangan kendali, bukan?"
- "...Sialan" Touka berada di bagian terdalam dari kedai Kopi. Di lantai ke dua, ketika dia melihat ke arah cermin, dia tak bisa berkata selain "Menakutkan". Keadaan hatinya yang lelah terlihat jelas di seluruh raut mukanya.
"...Touka-chan, Kopi sudah siap." Tak peduli jika Touka menganggapnya sebagai penggangu, Kaneki datang sambil membawa nampan.
Kaneki berkata bahwa dia membantu membuat kopi ketika dia memiliki waktu senggang.
"...Kembalilah bekerja".
"Manager bilang aku boleh beristirahat sejenak." Kaneki melihat ke arah kepulan uap kopi dan dengan berhati-hati bertanya, "Apa kau baikan?" Touka tidak berkata sepatah katapun.
Kaneki berkata lagi "Hei, um, Meskipun Touka-chan adalah senior di dunia Ghoul dan banyak hal dimana diriku membutuhkan bimbinganmu, kupikir diriku ini lebih dewasa ketika menyangkut dunia manusia"
"............."
"Juga, mungkin diriku tidak banyak bisa diandalkan, jika aku bisa membantumu bahkan sedikitpun, maka tidak ada yang lebih baik. Itulah yang kupikir"
- "......Aku tak berfikir kau akan banyak membantu" "S-sunguh? Tapi berbagi sedikit keadaanmu akan membuatmu sedikit lebih baik. Kenapa tidak kita coba?" Kali ini giliran Touka yang gelisah.
"Merepotkan." Kaneki sungguh gigih, Touka menghela nafas.
"Jika kau tertawa, aku akan membunuhmu" dia mulai menceritakan seluruh kejadiannya.
- "........Ah, jadi itu yang terjadi..masalahnya agak rumit" gumam Kaneki. "Sungguh?" "Sungguh!...Yoriko pasti kecewa. Ini agak berbeda dari perkelahian. Ketika dua orang berfikir tidak berbaikan, mereka berfikir dalam arah yang salah"
Inikah kenapa dia menyarankan untuk berbaikan secepatnya? "Touka-chan, bagaimana perasaan hatimu yang sebenarnya?" "Apa?"
"Yoriko membagi makanannya denganmu dan yang lebih penting adalah dia peduli tentang pergi ke kebun binatang, apa yang kau fikirkan tentang hal itu?" Ketika dia memakan makanan manusia, itu mustahil untuk menunjukan kenikmatan. Kebun Binatang, juga, seperti yang mayuhara katakan, dia hanya pergi karena Yoriko mengajaknya. Hanya itu.
-"Aku tak tahu." Dia tak dapat menjawab pertanyaannya. "Jadi begitu," Kata Kaneki.
"Ini hanya pendapatku, tapi Touka-chan adalah tipe orang yang tegas. Karena itu, untukmu yang terganggu dengan masalah ini, Yoriko harus menempati tempat yang sangat penting dalam hidupmu."
"................."
Ini adalah pendapat jujur yang sangat berbeda dari yang Mayuhara katakan.
- "Jadi, lebih baik untuk menyelesaikan ini lebih awal. Kupikir pergi ke kebun binatang adalah ide yang bagus. Jika kau tak pergi, kau akan menyesalinya bukan?"
"Kita berencana untuk pergi ke kebun binatang besok, tapi Yoriko bilang dia tak akan pergi."
"Oh...Jadi begitu.." Kaneki terlihat sudah memutuskan untuk menghawatirkan keadaan Touka. Betapa baiknya orang ini. Ketika pertama kali mereka bertemu, berhadapan dengan Touka yang merupakan seorang ghoul, dia menangis seperti anak kecil. Tanpa sadar,sejak saat itu dia telah menerima tragedi nya sendiri, berjalan selangkah demi langkah menuju sisi lain dari dunia ini.
- "Aku tahu! Bagaimana jika melakukan sesuatu yang akan membuat Yoriko-chan baikan?"
"Sesuatu yang membuatnya baikan?" Keneki menepuk tangannya, dia menemukan ide yang bagus.
"Yeah, kupikir, Karena apa yang telah orang lain katakan di sekelilingnya, Yoriko-chan kehilangan kepercayaan dirinya." Kaneki berkata jika dia mengungkapkan ke Yoriko tentang perasaannya, maka semuanya bisa cepat terselesaikan. Itu terdengar mudah, tapi ini bukan keahliannya.
"Apa yang sebenarnya harus aku lakukan?"
"um.. contohnya, seperti memberinya sebuah hadiah atau menulis surat ungkapan.".
"Ditolak. Itu tak cocok denganku"
"Apa? Kupikir itu bagus." Kaneki melihat ke langit-langit, dia kecewa.
- Touka mengambil minuman kopinya. Apakah sesuatu yang akan membuat Yoriko bahagia?

KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Tokyo Ghoul
RastgeleLight Novel Tokyo Ghoul, dan berbagai info tentang TokyoGhoul.. Penasaran? Silahkan baca dan jangan lupa tinggalkan jejak bintang. Happy Reading