Delapan

5.8K 307 1
                                    

Author

Sesekali Prilly menguap, jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Ia menunggu Ali mengajaknya pulang. Sebenarnya dari tadi sore ia sudah selesai, namun ia menunggu Ali.

Orang orang disini masih ada, bergantian sesuai jadwalnya. Prilly menghela napas saat ingin menemui Ali.

Kosong

Ia bingung, kemana Ali? Apa Ali meninggalkannya? Ini sudah malam. Kendaraan umum diluar juga jarang. Ia kesal, apa maksud Ali meninggalkannya?

Prilly berjalan gontai menyusuri jalanan yang mulai sepi. Langit tak berbintang menandakan akan hujan. Ia terus berjalan dengan berdoa ada kendaraan yang lewat.

Dengan tiba tiba hujan turun begitu saja. Ia sedikit berlari mencari tempat berteduh, ia akhirnya diam dibawah hujan. Percuma berteduh ia sudah basah kuyup.

"Apa gak ada sedikit pedulinya buat gue?" Lirih Prilly. Ia tetap berjalan menuju rumah, helsnya ia selipkan dijari, berjalan tanpa beralas apapun.

Tak sia sia, ia berjalan begitu jauh dari kantor Ali menuju rumah. Ia mengetuk pintu rumah ini. Ali membukakannya dan berlalu begitu saja.

Prilly berusaha menahan sesak di dadanya, dan menahan air yang akan keluar dari matanya.

Ia berjalan menuju kamarnya.

~kisah kita~

Prilly

Apa gak ada sedikit kepedulian menanyakan kenapa baru pulang? atau pulang dengan siapa?

Berjalan menuju kamar begitu lemas, rasa tak enak badan menyerang, gue mohon jangan sakit. Setelah berganti baju, mungkin dengan tidur bisa membuat gue baikan dan rasa lapar karena belum makan dari tadi hilang.

Berusaha memejamkan mata, tapi gue gak bisa. Dingin menyerang gue.

Hacim...

Hacim...

Argggh, ini demam. Biasanya bunda bakal nemenin tidur, berusaha menurunkan suhu badan gue. Dan elusan tangannya dirambut gue. Air begitu saja keluar dari sudut mata gue.

Yang gue bisa cuman nangis.

Ssshhhh...

Em...

Gue gak bisa nahan dingin ini. Gue gak kuat, berjalan kekamar mandi menyalakan shower air panas. Mungkin kebodohan yang gue lakuin. Pandangan gue buram, dan.... gelap.

~kisah kita~

Kisah KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang