EmpatBelas

7.4K 319 31
                                    

"Sekarang jadi sering ke kantor yah Li ?"

Ali menghentikan aktivitasnya, ia menoleh pada Prilly. "Em, iyah... emang kenapa ?"

"Bosen dirumah, jalan yuk!"

"Em, gak bisa deh Prill sibuk banyak kerjaan."

"Yaudah lah, good night," Prilly membenahi tempat tidurnya "tapi... besok gue mau main sama temen bolehkan ?"

"Cowok atau cewek ?"

"Cewek lah."

Prilly tertidur setelah mendapat persetujuan Ali. Sedangkan Ali sibuk dengan handphonenya.

Ditempat biasa Li, see you.

Sebuah pesan dari Erin. Senyuman melengkung dari wajah Ali. Kini waktunya lebih banyak dengan Erin dari pada Prilly. Jika Prilly tahu Ali bertemu dengan Erin setiap hari mungkin Prilly akan marah besar yang pasti kekecewaan.

Malam berganti begitu cepat, mentari dipagi hari menyambut ceria hari ini. Semburat jingganya terpancar. Prilly dengan masih memakai celemek, ia membuat sarapan untuk Ali.

"Hi... pagi Li. Sarapan dulu yah, akhir akhir ini kamu jarang sarapan dirumah padahal aku udah berusaha gak kesiangan loh."

"Aduh gimana yah, aku buru buru banget, aku janji nanti aku gak bakalan pulang malem dan kita nonton. Yah..."

"Gitu yah..."

Prilly menunduk kecewa, ia membereskan masakannya. Selera sarapan pagi ini tiba tiba hilang. "Kenapa yah gue lebih suka lo yang konyol dulu, waktu kita masih berantem berantem kayak gitu," lirih Prilly.

~kisahkita~

"Handphone Ali? Lupa kali yah..." Prilly membuka isi handphone Ali.

Galeri. Ia terkejut melihat semua galeri handphone Ali, banyak fhoto Erin dan Ali. Prilly segera membuka pesan. Ia membuka isi pesan Erin.

"Jadi Ali bohongin gue? Selama ini dia ketemu Erin."

Prilly menyimpan kembali handphone Ali di nakas. Ia segera berganti baju untuk menemui Ali.

Gak jadi ketemu, kapan kapan aja yah.

Prilly mengirimkan sebuah pesan kepada temannya.

Prilly semakin yakin Ali berada disini bersama Erin. Mobil Alipun terlihat, tanpa pikir panjang Prilly memasuki cafe ini. Ia mengedarkan pandangannya, meja nomor 08 tepat disana Ali dan Erin. Ia langsung menghampiri meja itu.

Melihat Prilly, Ali begitu terkejut. "Prill... aku bisa jelasin. Kita omongin dirumah, oke jangan disini."

Ali membawa Prilly keluar, sesampainya diluar Prilly menepis tangan Ali. Ia langsung masuk kedalam mobilnya, begitupun Ali masuk kedalam mobil yang dibawanya tadi.

Bibir suami lo, nagihin jadi gue ajak ketemu tiap hari.

Bitch. Prilly melempar handphonenya, sebuah pesan dari Erin yang membuat amarahnya bertambah, ini sama dengan Ali selingkuh.

Keduanya sudah berada dalam rumah. "Aku bisa jelasin... semuanya gak yang kayak dipikiran kamu."

"Emang apa yang ada dipikiran gue?"

"Aku cuman nemenin Erin."

"Gue pikir lo nempatin janji lo. Lo ketemu dia tiap hari kan?"

"Kok... kamu..."

"Sms lo sama Erin. Gue pikir lo bener bener nempatin janji lo, gue tiap hari masak sarapan gak dimakan, pulangnya gue masak lagi gak dimakan alesan udah tadi. Lo tiap hari sama Erin... yang istri lo itu gue apa Erin ? Atau lo suka sama Erin, lo cinta sama dia? Dan asal lo tahu Erin bilang kalo lo sama dia suka ciuman. NAJIS tau gak, mungkin aja kalian pernah tidur bareng kali yah..."

Plaak.

Ali menampar Prilly. Prilly memegang pipinya, ia memejamkan matanya napasnya memburu, air matanya meluncur begitu saja.

"Gue benci sama lo. Kita CERAI."

"Oke kalo mau lo kita cerai, gue putusin lo gue talak saat ini juga" ucap Ali dengan nada tinggi.

~kisahkita~

Kisah KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang