Chapter 1

11.3K 508 6
                                        

Selamat membaca^^

"Kau sudah selesai" naumi yang menyadari keberadaan derry, langsung tersenyum lembut

"Ya, seperti yang kau lihat" kemudian derry mendaratkan pantat nya di sofa terdekat naumi

"Emh, terimakasih derry" naumi mengucapkan nya secara perlahan, berharap derry tidak mendengar ucapan nya barusan

"Untuk?" derry menaikan alis kiri nya, sebenarnya derry mengetahui apa yang akan dikatakan gadisnya itu, tetapi ia ingin tahu seberapa besar gadis nya itu berani berkata, kini dia sangatlah pendiam dan kaku, berbicara juga hanya seperlunya saja. Tidak seperti saat dimobil, ia banyak bercerita.

"Karna telah menolongku" derry melengkungkan senyuman nya, "iya tenang saja, kau aman bersama ku" mereka tersenyum bersama

"Terimakasih derry" naumi kembali tersenyum, walau keadaan nya sekarang naumi bisa menerima semua ini, tetapi ia tetap bingung. Apakah menikah tanpa di dasari cinta akan bertahan lama?

"Derry.." belum sempat naumi selesai berbicara, bel sudah berbunyi. Naumi melihat ke arah jam dinding, benar sudah pukul 5.

"bagaimana ini? Orangtua derry akan datang menemui ku, apa mereka akan menerima ku? Bagaimana jika mereka tau, kalo derry membeli ku? Tuhan bantu aku"

Derry menatap naumi yang sedang ketakutan, "tenang saja, mereka akan menerima mu dengan baik. Percayalah"

-women's final-

Naumi tersenyum lembut ketika Shofia memeluk nya dengan hangat, begitu juga dengan Romi suami nya. Syukurlah, ternyata mama dan papa nya baik, batin naumi.

"Cantik sekali" naumi tersenyum malu, "terimakasih tante, kau lebih cantik dari ku" Shofia tertawa kecil, "sopan dan baik sekali, sangat berbeda dari wanita satu- ah yasudah lupakan saja. Oiya, jangan panggil tante dong, panggil aja mama, dan ini papa"

Naumi mengangguk mengerti, "yasudah, ayo masuk naumi sudah membuatkan makanan buat kalian"

Setelah makan malam selesai, shofia dan romi memutuskan jika Derry dan naumi akan menikah 2 minggu lagi, jadi mereka harus sudah bersiap siap. Tidak lupa juga, mama derry tadi berkata "kami sudah mengetahui tentang kamu, lupakan masalalu mu, bahagialah dengan derry. Dia anak yang baik, kami sangat menerima mu disini sayang"

-women's final-

Derry POV

Hari ini aku dan naumi akan mencari cincin pernikahan dan memesan gaun pernikahan, untuk dekorasi dan makanan itu mama dan papa yang mengurus. Untuk urusan tempat acara, aku tidak mengambil pusing, keluarga ku punya beberapa hotel berbintang, jadi aku tinggal memilih salah satu hotel untuk menjadi tempat berlangsung nya acara pernikahan kami, dengan itu semua maka waktu 2 minggu akan cukup.

Setelah sampai di tempat perhiasan, aku dan naumi segera memilih beberapa cincin yang simple dan elegan.

"Jadi, kau mau yang mana naumi?" naumi terdiam sesaat, "terserah kau saja derry, aku akan menuruti apapun yang kau mau" derry mengernyit bingung

"Tidak bisa begitu naumi, yang menikah itu aku dan kau" naumi menatap bola mata hitam milik derry, "baiklah, aku ingin yang ini. Simple untuk kita berdua" derry mengangguk dan langsung membayar perhiasan tersebut.

Setelah selesai memilih cicin pernikahan, aku dan naumi melanjutkan perjalanan ke sebuah butik terkenal di kota ini.

"Untuk apa kita fitting di tempat sebagus ini derry? Ini pasti akan sangat mahal. Lebih baik kita fitting ditempat yang lain saja, aku tidak ingin merepotkan mu, lagian kau kan bukan menikahi seorang ratu" naumi menatap ku, "kau lucu sekali, dengar aku. Kau bagiku adalah ratu dihidupku selain ibuku" aku menangkup kedua pipi chubby nya, sedangkan naumi hanya tersenyum malu dengan kedua pipinya memerah, eh lucu sekali gadisku ini.

Entah kenapa, akhir akhir ini aku tidak pernah lagi pergi menemui shany maupun wanita wanita satu malam ku itu, dan akhir akhir ini aku selalu pulang lebih awal, karna aku tidak pernah merasakan kesepian di penthouse ku lagi, suatu kabar baik. Setelah mama bertemu dengan naumi, kini gadisku lebih banyak berbicara, yaa walaupun masih malu malu.

Setelah memilih gaun pernikahan, naumi menjatuhkan pilihan nya kepada gaun soft pink, dan tuxedo hitam yang pas ditubuh kami. Aku harus berterimakasih pada tuhan, karna memberikan pasangan hidup yang berbadan sangat sexy, sekal, dan berisi.

Setelah selesai fitting baju, aku segera mengajak naumi pulang, oh atau ke restaurant terlebih dulu itu ide yang baik.

"Derry, bayarlah terlebih dulu" gadisku mengerucutkan bibir mungil nya, aku terkekeh pelan, "sayang, butik ini punya keluarga ku, jadi untuk apa aku bayar? Jika aku bayar pun, uang itu akan tetap masuk ke dalam rekening ku" lagi lagi aku tertawa, sakit sekali perutku karna ulah gadisku itu. Syukurlah, gadisku sudah mulai terbuka dengan ku.

"Tapi kau harus profesional derry, bayarlah. Jika tidak aku tidak akan membuatkan mu makanan" gadisku memasang wajah marah nya, jika seperti itu ingin sekali aku langsung mencium bibir mungil nya itu, eh.. Bukan terliat marah, tetapi gadisku ini bertambah cantik, sangat cantik.

Vomment☺
Maaf kalo masih abal abal ceritanya^^

Women's FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang