Dara's POV
Bosen?
Banget.
Lagi lagi aku harus ngadepin temen baru,suasana baru,perkenalan diri,dll. Setahun ini udah 3 kali pindah sekolah mulu. Gara gara kerjaan papi yang ditugasin keluar kota -bahkan keluar negara- nyampe berbulan bulan lamanya bikin aku sama mami ikut papi.
"Halo semua. Saya Shandiva Andara,panggil aja Dara"
Kata kata yang udah bagaikan draft di fitur sms.
"Dara,silahkan duduk dibangku yang masih kosong ya" Bu Tere dengan baiknya memilihkan bangku buat aku. Untung aja sebangku ku cewek!
"Nadiva Shela. Panggil aja Nadiv" gadis yang menjadi teman sebangku ku itu mengulurkan tangannya. Dan di wajahnya sudah terukir senyum 5 jari nya.
"halo. Salam kenal ya" aku berusaha mengukir senyum sebaik mungkin
yah walaupun itu bakalan sia sia karena keadaan badmood yang melanda
"Lo kayaknya badmood banget gitu. Kenapa?" Tuhkan,Nadiv aja sampe peka. Masa doi nggak?? #lhaapaan
"Bosen gue" jawabku malas. Sedangkan Nadiv -sangat- kentara ia masih penasaran
"Dalam setahun ini gue udah ganti sekolah 3 kali. Gara gara ngikutin papi yang ditugasin kemana mana" Aku menghela nafas. Mencoba menenangkan diri. Ga ada gunanya semisal aku tetap nyalahin papi. Karena sebenernya emang papi gak salah.
"Oh gitu. Udah nikmatin aja. Anak anak disini seru seru kok" Nadiv berusaha menghiburku untuk tersenyum.
"By the way,nama kita hampir kembar ya. Lo Shandiva gue Nadiva" Nadiv melirikku dengan tersenyum
Sepertinya,Nadiv bisa menjadi sahabat dekatku.
-----
Bel istirahat berbunyi 3 menit yang lalu. Tapi Dara masih diam di tempatnya. Melamunkan sesuatu. Ia sama sekali tidak tertarik di sini. Karena itu ia malas sekali ke luar kelas. Nadiv sudah membujuknya. Tapi ia tetap bergeming.
"Raaa"
Dara terkesiap. Di hadapannya kini sudah ada Nadiv yang memasang raut heran.
"lo ngelamun ya??" Nadiv menatap ke arah Dara dengan curiga
"nggak. Gue gak ngelamun kok"
"Apaan? Tadi gue panggil panggil kagak noleh. Lo ngelamunin apa sih?? Serius amat??" sergah Nadiv.
Menghela nafas. Ia mencoba menenangkan diri.
"Gapapa Div. Suer deehh. Gue gapapa" Nadiv hanya melirik Dara. Agak tidak bisa ia percaya.
"NadNaaadd" sebuah suara -agak- cempreng memenuhi kelas 11.3 . Sontak Nadiv dan Dara menoleh ke arah pintu kelas. DI pintu kelas sudah ada Camel,Alin dan Anya. Sahabat sahabat Nadiv di Arthur High School.
"Haloo. Lo anak baru ya?? kenalin gue Camelia,ini Mbak Alin dan ini Anya" gadis yang bernama Camel itu memperkenalkan dirinya dan sahabat sahabatnya ke Dara. Dara hanya menerima uluran tangan Camel dan menyebutkan namanya
"Shandiva Andara. Dara"
"Tumben lo gak sama Mas Pudel??" Nadiv bertanya ke arah Camel
"Mas Fero lagi sama temen temennya. Ya kali gue ganggu gitu"
"Oh ya Ra,Mbak Alin sama Anya ini adek kakak" Dara yang mendengar itu langsung melihat ke arah Alin dan Anya. Mukanya agak kembar sih
"Who is 'Mas Pudel'?" tanya Dara heran
"temen sekelas gue. Dia doinya Camel" jawab Alin. Camel yang mendengarnya langsung memukul lengan Alin pelan
"Apaan sih mbak Alin manyebarin muluuu" Camel memasang muka kesal. Sedangkan Alin hanya tertawa
Dara tersenyum ke arah mereka. Teman teman barunya itu
~~~
"Dara coba kamu jawab pertanyaan ini"
Di depan sana Bu Is menyuruh Dara mengerjakan latihan soal di papan tulis. Sebenarnya Dara sangat sangat malas jika disuruh mengerjakan di depan kelas. Untungnya,latihan soal yang diberikan Bu Is termasuk kategori 'mudah' bagi Dara. Jadi dia mengerjakannya tanpa kesulitan.
"Bagus Dara. Ini benar. Silahkan duduk"
Dara mengangguk sopan lalu ia kembali ke tempat duduknya.
Tok Tok!
Pintu kelas diketuk oleh seseorang. Bu Is menghentikan penjelasannya lalu membuka pintu kelas.
Di depan kelas seorang cowok berwajah charming tengah tersenyum ke arah Bu Is. Mayoritas cewek dikelasnya kini berbisik bisik. Sepertinya mereka membicarakan cowok itu
"Dia siapa sih?"
Dara bertanya ke Nadiv. Teman sebangkunya itu sedang menyatat catatan. Nadiv kini menoleh ke arah pintu kelas
"oh dia. Azrazka Nathaniel. Salah satu abas favorit cewek cewek disini"
Abas cowok?
"Lo naksir dia??" tanya Nadiv
"Ngarang lo" Dara memutar bola matanya
"ya kan mungkin aja Daraa" Nadiv tersenyum
Dara berdecak kesal
~~~
Dug!
Kepala Dara terasa pening saat itu juga. Sebuah bola basket menghantam kepalanya saat ia sedang berjalan menuju gerbang.
"ADUH" Dara meringis kesakitan hingga jatuh terduduk. Kepala terasa benar benar pening
"ya ampun. Sorry sumpah ga sengaja" seorang cowok menghampiri Dara. Rupanya cowok itu pelakunya.
Dara mencoba melihat cowok yang 'tidak sengaja' melempar bola basket ke arahnya.
astaga dia........
~~
First Story yang aku bikin dengan "niat" nih hehe. Maaf kalo ga jelas,typo,dan lain lain. Harap maklum sama newbie yhaa wkwkwk. Please jangan sider yaa:)) tinggalkan jejak atau semacamnya. See ya!
-pin
'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello [COMPLETED]
Teen FictionHello. 1 kata yang akan menentukan nasib mu untuk kedepannya. Ntah itu kisah cinta mu atau kisah persahabatan mu. Yang jelas,ketika kau sudah mengucapkan kata itu ke seseorang,kau pasti kedepannya akan memiliki hubungan dengannya. Apapun itu. Highes...
![Hello [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/58587312-64-k945956.jpg)