Part 11 : Jadi...

4.1K 190 4
                                    

"Ssshhh udah Ra tenang" Devan mengelus punggung Dara agar cewek itu tenang. Sejak ia datang cewek itu tak menghentikan tangisannya.

Tok tok!

"Siapa?"

"Ini gue Nadiv" Devan menyandarkan Dara ke kasur lalu berjalan membuka pintu. Sejak Devan datang,Dara mengurung diri di kamar.

Nadiv langsung menghampiri Dara yang sedang terisak. "Ra..kenapa Ra.?? Cerita sama gue"

Dara hanya diam lalu mengambil HP nya yang ada di atas meja. Ia membuka beberapa aplikasi lalu menyerahkan nya ke Nadiv.

"WHAT THE-" Devan melotot tajam ke arah Nadiv. Nadiv sontak menutup mulutnya. Ia kelepasan dan tak sadar hampir berkata kasar.

"Gila nih cowok cari gara gara nih" Nadiv menggeram kesal.

"Eh tunggu dulu..." tiba tiba Nadiv merasakan tersadar akan sesuatu. Ia lalu kembali membuka HP Dara dan meneliti foto itu.

"YA TUHAN. CEWEK INI...." Dara dan Devan mengernyit heran dengan tingkah Nadiv yang terkejut.

"Dia......Grey..?"

Deg!

Dara mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menghapus air matanya. Ia langsung merebut HP yang ada di tangan Nadiv.

Mata Dara membulat sempurna. Cewek itu. Cewek yang baru beberapa waktu lalu Nadiv kenalkan padanya.

"Da-Dara ma-maafin gue. Gue mohon ma-maafin gue" Nadiv kini mulai menangis dan memeluk tubuh Dara. Dara menatap Nadiv dengan bingung.

"Seandainya hiks-seandainya gue gak kenalin hiks-dia sama Razka hiks-ga bakalan kek gini" kata Nadiv di sela sela tangisnya.

"Nadiva Shela. Dilihat dari sudut manapun ini bukan salah lo"

"Ta-tapi gue.."

Dara menggeleng dengan menahan tangis. "Bukan. Ini bukan salah lo"

Devan lalu menghampiri 2 cewek itu lalu merebut HP Dara. "Emang ini siapa?" tanya Devan dengan menunjuk ke arah sang cewek.

"Greya. Di-dia sahabat kecil gue"

Devan lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu.

"Mau kemana?" tanya Dara. Devan lalu berbalik dan berkata "gue mau ketempat cowok lo dan bikin dia nyesalin perbuatannya"

Dara menggeleng. "Nggak! Jangan!"

"Kenapa?"

"Biar gue yang hiks-nyelesaiin sama dia besok" Devan lalu mengangkat bahu.

"Please. Tolong. Temenin gue disini sebentar aja. Gue-gue butuh kalian berdua disini" Devan lalu mengangguk dan duduk disebelah Nadiv. Mereka berdua lalu mencoba Dara untuk tersenyum kembali.

Devan yang berusaha menggelitik Dara. Atau Nadiv yang berulang kali bertengkar tidak jelas dengan Devan. Tanpa disadari mereka berdua,Dara mulai menampilkan senyumnya kembali.

~~~

"Gilak mata lo kenapa Ra?" Entah ada angin apa tiba tiba Camel dan Anya sudah ada di kelas Dara.

"Hah kenapa?"

"Dih bengkak gede gitu masih tanya kenapa?" Dara lalu tersenyum kecil.

"Bukan apa apa kok. Oh iya tumben kalian kesini? Udah lama ya gak kesini?" Camel dan Anya mengangguk.

"Terus yang lain mana?"

"Fero sama Alin dan Rara lagi pusing ngadepin UNAS. Nafi tadi sibuk sama tugasnya" Dara mengangguk angguk kan kepalanya. Pertanda ia mengerti.

Hello [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang