Maaf ya ntar mungkin banyak typo :') juga ga yakin bisa 1000 words :') author on di hp soalnya. Jadi tolong dimaklumi ya. Happy reading^^
~~~
"Daraaaa"
"Nadiv sayangkuuhh. Gausa teriak teriak kek gitu gue juga denger" Dara menggeram kesal. Nadiv mengagetkan dirinya yang sedang serius membaca.
"yaaa. Maaf deee. Ra,lo tau ga sihhh gue kemaren chattan sama Bintang lhoo"
"lha emang gue peduli"
"yee nih anak. Perhatian dikit kek ama gue"
Dara memutar bola matanya. Kesal dengan tingkah laku sahabatnya.
"lo rame aja gue cubit pipi lo"
"gamauuu. Maunya dicubit Bintang"
"ew"
"jahat ih"
Dara menghela nafas. Sebaiknya ia keluar kelas dan mencari udara segar. Daripada menghadapi Nadiv yang berisik banget.
Nyesel gue ngenalin dia ke Bintang
"eh eh katanya si Dara jadian sama Razka ya?? Terus Devan dikemanain??"
"tau tuh. Cogan cogan semua dia embat. Cabe banget ew"
"ah ntar gue tanya ke Dara aja deh. Minta tips biar dideketin banyak cogan"
"pake pelet sono"
Bisikan bisikan --atau omongan-- teman temannya hanya membuat Dara menghela nafas. Akhir akhir ini,gosip kalau Dara jadian dengan Razka membuat Dara pusing. Ia bahkan tak--atau lebih tepatnya belum-- terpikat dengan Razka.
Apa iya gue gak terpikat sama Razka?
"Dara sayang"
Panggilan khas itu agak membuat Dara sumringah. 4 hari lebih ia tidak mendengar panggilan dari seseorang yang membuatnya --agak-- risih.
"Devaann"
Devan yang mendengar pekikan senang dari Dara. Sejak kapan cewek itu merespon dirinya?
"lo kesambet apaan Ra?"
Dan kata kata itu membuat mood Dara buruk kembali.
"jahat amat sih eloo"
Devan tersenyum lalu berjalan ke arah Dara. Membuat gesture seperti ingin memeluk gadis itu. Dan kini Devan sudah merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Sedangkan yang di peluk hanya diam saja seperti patung.
Dan tentu saja peristiwa itu dilihat banyak siswa yang melongo.
"DEVAN"
Pekikan nyaring itu membuat Devan melepaskan pelukannya. Dihadapannya sudah ada Valen dkk. Valen dengan muka memerah menahan amarah dan juga sedih di dalam hatinya.
"kapan van kapan" dan kini Valen mulai menangis. Devan mengernyit. Apa yang kapan?
"kapan lo bisa peka sama gue? Kapan lo bisa sayang sama gue van??" Valen terisak. Sahabat sahabatnya mencoba menenangkan Valen dan menatap tajam ke arah Dara
gue ngapain??
"len.."
Dan sedetik kemudian Valen berlari meninggalkan kerumunan itu. Devan menatap Dara.
"Lo tega ya Van nyakitin dia? LO TEGA JADIIN DIA MONSTER SEPERTI SEKARANG?"
Devan mematung. Dara merasa bersalah. Dara tak seharusnya seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello [COMPLETED]
Fiksi RemajaHello. 1 kata yang akan menentukan nasib mu untuk kedepannya. Ntah itu kisah cinta mu atau kisah persahabatan mu. Yang jelas,ketika kau sudah mengucapkan kata itu ke seseorang,kau pasti kedepannya akan memiliki hubungan dengannya. Apapun itu. Highes...