Special Part : Razka PoV

3.6K 180 2
                                    

Dia itu cewek yang spesial bagiku. Kau tau kan? Dara itu sangat sangat spesial bagiku. Aku akan menjelaskan semua kejadiannya padamu. Aku bersumpah aku tak berbohong oke?

Aku memang akhir akhir ini jarang menjemput Dara,karena sepupuku yang dari Amerika datang dan dia orang yang sangat merepotkan. Jadi aku tak bisa menjemput Dara daripada kami berdua telat.

Kau tahu? Ketika aku tak menjemput Dara aku selalu terlambat karena sepupuku yang sangat merepotkan. Karena itu daripada Dara juga ikut telat,aku memilih untuk tidak menjemputnya.

Dan foto itu?

Sialan.

Aku benar benar tak tahu apa yang terjadi. Benar benar tak tahu.

Aku ingat,malam itu aku mengantar sepupuku yang merengek ingin ke bar. Tapi seingatku aku hanya duduk lalu meminum minuman yang bartender sediakan untukku dan tiba tiba mataku sangat berat jadi aku terlelap. Saat aku bangun,sepupuku sedang menatapku dengan wajah khawatir dan disebelahku ada seorang cewem,yang ku tahu ia adalah Grey,sahabat Nadiv.

Sepupuku memutuskan untuk pulang begitu melihat keadaanku. Untungnya dia tak mabuk.

"Kau kenapa?" tanyanya ketika di mobil. Aku menggeleng.

"Nggak papa. Tadi aku hanya meminum air putih yang di berikan bartender lalu tiba tiba saja mataku terasa sangat berat"

Sepupuku melihatku dengan wajah bingung. "Tapi kau sudah tidak apa apa kan?" aku mengangguk.

Dan esok harinya Dara memberi tahu foto itu dan memutuskan hubungan.

Sialan!

Aku tak tahu apa yang sedang terjadi. Sudah 2 hari Dara mendiamkan aku. Rasanya seperti ia tak berbicara denganku selama 1 abad.

Ya tuhan.

Aku rindu padanya.

Aku mengambil gitar ku lalu iseng iseng menyanyikan sebuah lagu. Hello dari Adele langsung melintas di kepalaku dan aku mencoba memainkannya.

Setelah kupikir-pikir,lirik lagu ini cocok dengan apa yang ingin aku sampaikan padanya.

"Hey kau sedang apa?" sepupuku atau kalian sebut saja dia Erland,tiba tiba masuk ke kamarku sambil menenteng beberapa buku.

"Bantuin Ka"

"Dih aku sedang melepas penat. Kau belajar sendiri saja"

"Ah ayolah" aku menggeleng pasti. Erland hanya menatap tajam.

"Hey apa aku-boleh cerita sesuatu?" tanyaku gugup. Aku ingin mendengarkan saran dari seseorang untuk masalahku ini.

"Tentu. Kau kan saudaraku. Kau bebas bercerita" ujar Erland mantap. Aku menghela napas lalu mulai menceritakannya Erland. Semuanya. Dari awal hingga akhir.

"Jadi aku harus bagaimana?"

"Kau masih tak tahu bagaimana bisa kau terlihat berciuman di foto itu?"

"Kalau aku tau aku sudah merengek dan menjelaskan apa yang terjadi ke Dara sekarang"

Erland tampak seperti berpikir.

"Hey apa kau tak berpikir kalau air yang kau minum itu ada obat tidurnya?" aku mengernyit

"Bagaimana bisa?"

"Ya mungkin saja ada yang ingin menghancurkan hubunganmu dengan Dara? Lalu ia membuatmu tertidur dan menciummu,dan seseorang memfotonya" deg!

Tapi siapa yang melakukan itu?

"Hey kau ingat gadis yang duduk disebelahmu semalam?" aku mencoba mengingat ingat.

Ah aku ingat. Dia Grey. Sahabat Nadiv. Aku mengangguk.

"Sebelumnya aku melihat ia seperti tersenyum dan menatapmu dengan puas"

Astaga!

"Apa jangan jangan dia yang melakukannya?" tanyaku tak percaya. Aku bahkan tidak terlalu dekat dengannya. Erland mengangkat bahu.

"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Kau tanyakan langsung dulu pada gadis itu. Lalu sekarang,kau sampaikan permintaan maafmu melalui lagu untuk Dara. Kurasa dia akan menerimanya walaupun tak bisa sepenuhnya" aku mengangguk

"Kau juga harus ingat. Hati perempuan itu seperti kaca. Jika kau sudah memecahkannya,ia tak akan bisa kembali seperti semula" tambah Erland.

Aku hanya mengangguk pelan. Aku tahu lagu apa yang cocok untuk dirinya.

***

Part ini khusus untuk Razka. Kejadian kejadian yang membingungkan sudah author jelaskan disini. Jadi kalau ada yang tak paham,dibaca ulang ya:)

Happy reading^^

~xpintamlnx~

Hello [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang