Part 12 : Bahagia

4.1K 193 6
                                    

"Lo ngapain?" Gege yang saat itu sedang asyik menulis sesuatu terlonjak kaget.

"Astaghfirullah Subhanaallah Dara! Lo jangan ngagetin orang dong. Bisa copot nih jantung kakak lo yang paling ganteng" Dara memutar bola matanya.

"Jijay asli dih"

"Lo kenapa dah sewot amat hari ini? Pake muka cemberut mulu dari pulang sekolah" tanya Gege dengan memasang raut heran di mukanya.

"Yah...ketauan ya" gumam Dara tak jelas.

"Heh? Kenapa lo? Cerita gak sama gue?" paksa Gege dengan menggoyang goyangkan tubuh Dara.

"Anjas Kak sakit sumpah beneran gak boong" Gege lalu melepaskan cengkramannya dan menatap Dara dengan pandangan cerita-sekarang-atau-gue-siksa-lo

Dara bergidik ngeri. Ia jelas paham 'siksaan' yang Gege maksud.

"Iya iya ampun kakakku sayang. Oke oke gue cerita"

Dara lalu duduk bersila di karpet yang ada di kamar Gege. Gege pun mengikutinya dan duduk tepat di depan Dara.

Dara menghela napas sejenak,baru ia memulai ceritanya. Dari awal hingga akhir. Gege sesekali mengangguk angguk paham. Kadang juga menampilkan ekspresi berpikir.

"Jadi ya gitu deh"

"dasar si Razka sialan. Awas aja ya ntuh anak. Gue samperin sekarang"

"Wots wots mau kemana?" cegah Dara begitu melihat Gege beranjak dari duduknya.

"Minum. Aus nih denger cerita lo" Dara merengut. Kakaknya itu memang aneh.

Dara lalu mengikuti kakaknya turun ke bawah. Dengan tatapan kosong ia berjalan di belakang kakaknya.

"Udah. Lo jadi kek zombie tau gak sih kalau kayak gini" tiba tiba saja Gege sudah memeluknya.

Hangat.

Dara tanpa sadar semakin erat memeluk kakaknya dan menangis.

~~~
Keesokan harinya

"Daraaaa" dari kejauhan,Dara melihat Camel,Anya,dan Nadiv melambaikan tangan ke arahnya.

Dara membalas lambaian tangan itu lalu segera mempercepat langkahnya. Sore ini Nadiv mengajaknya hang out untuk melepaskan stress. Tak hanya Nadiv,Camel,dan Anya,disana juga ada Fero dan Nafi yang entah sedang asyik sendiri. Bahkan Devan pun ikut datang.

"Maaf gue telat ya?"

"Nggak kok. Udah yuk berangkat" Dara lalu menaiki mobil yang akan dikendarai Fero.

Sore itu,Dara benar benar merasakan ketenangan walaupun sejenak. Yah setidaknya hari ini ia ingin move on dari kesedihan.

"Eh eh kita nonton yuk gue udah lama gak nonton nih" ajak Nadiv. Teman temannya mengangguk setuju.

Mereka lalu pergi menuju tempat bioskop dan memesan beberapa tiket. Karena masih lama,mereka memutuskan untuk makan dulu karena Nafi dan Devan sedari tadi merengek rengek kelaparan.

"Ayo dong plis makan laper nih gueeee" rengek Nafi dengan menarik narik baju Camel.

"Jangan narik narik gue Annafi!"

"Iya plis makan duluuuu. Lapeerrr asli gila" ucap Devan dengan memegangi perutnya. Dara dan Nadiv menahan tawa melihatnya.

"Oke oke kita makan. Makan apaan nih?"

"Foodcourt aja. Biar banyak pilihan"

"Tapi tetep aja aku pilih kamu"

"Dih gas jelak"

Hello [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang