Setelah hari yang paling buruk menurutnya kemarin,ia jadi malas melangkahkan kaki ke sekolah. Bahkan di rumah pun rasanya malas. Saat sarapan pagi,keluarganya masih bersikap dingin terhadapnya.
Pagi hari yang cerah,sebenarnya. Tapi bagi gadis itu,hari ini tak ada bedanya dengan kemarin. Terasa suram.
Di kelas,ia segera menyumpal telinganya dengan earphone miliknya dan memutar lagu kesayangannya. Membenamkan kepalanya dan berusaha menenangkan diri.
Dari tadi malam,Dara tak bisa berhenti menangis. Rasanya dijauhi oleh sahabat,orang tua yang cuek padanya,bahkan kakak yang sangat ia sayangi pun melihatnya seperti sampah itu menyakiti dirinya.
"Shandiva Andara. Kenapa kamu tidur di kelas saya?" Dara terlonjak kaget dan mendongakkan kepalanya. Ternyata sudah waktunya pelajaran. Ia tak sadar sudah melamun sedemikian lama.
"Maaf Bu"
"Sudah. Sekarang kembali perhatikan pelajaran" Dara mengucek ucek matanya. Dan melirik sekilas ke sampingnya. Radit masih tidak peduli dengannya.
Dara menghembuskan nafas perlahan dan berusaha menenangkan dirinya. Ia mencoba fokus dengan pelajaran.
Dalam hati ia berdoa,semoga hari ini mereka berhenti bersikap buruk padanya.
~~~
Pertama kalinya dalam hidup,sekolah terasa suram baginya. Tidak ada senyuman di wajahnya. Sama sekali.
Pulang sekolah,ia hanya diam di mobil. Melamun dan memikirkan,apa ada yang salah dengan dirinya? Mengapa hidupnya menjadi hancur berantakan seperti ini?
Matanya perlahan seperti di bebani benda 1 ton. Dara akhirnya terlelap dalam perjalanan menuju rumah. Akibat semalam juga ia tak tidur. Masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Non? Non Dara? Bangun non. Udah nyampe rumah nih" Dara mengerjap-ngerjapkan matanya. Rupanya rumah nya sudah ada di depan matanya. Ia turun dari mobil lalu berjalan menuju kamar. Sudah tak peduli dengan sekitar.
Rumahnya sepi. Tidak penghuni kecuali pembantunya. Mama dan Papa mungkin sedang bekerja. Gege? Tentu saja kuliah. Dira? Sepertinya ada les tambahan.
Tapi apa urusannya? Toh Dara sudah tak peduli lagi dengan semuanya.
Ia lelah dengan semuanya. Lelah. Hanya itu yang sekarang ia rasakan. Tidak ada rasa senang. Tidak ada senyuman yang selalu terpasang manis di wajahnya.
Sekarang yang ada hanya wajah suram dengan mata bengkak. Dan juga memerah akibat terlalu banyak menangis.
Karena kemarin tidak tidur semalaman,ditambah lelah,ia pun mulai tertidur kembali, sedetik setelah merebahkan dirinya di atas kasur. Ia sudah tak kuat lagi menahan semuanya.
Pukul 5 sore,ia terbangun. Rasanya sedikit beban telah hilang. Tubuhnya terasa segar kembali,walaupun wajahnya masih terlihat suram. Ia segera mengambil es batu lalu mengompres matanya yang bengkak.
Setelah ia merasa baikan,barulah ia bergegas mandi karena tubuhnya terasa gerah. Setidaknya,mandi bisa membuat pikirannya segar kembali. Tapi,tetap saja tidak bisa memberinya semua jawaban apa yang telah terjadi.
Dara menghela napas lega. Ia merasa sedikit lega karena hari ini adalah hari Jum'at. Jadi ia bisa beristirahat.
Line!
Dara segera mengambil HP nya yang tergeletak dikasur. Kira-kira siapa yang mengirimnya pesan? Disaat semua orang terasa menjauhi dirinya?
Nadiva : Dara
Andara : lho? Lo masih inget gue?
Nadiv : ya iyala

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello [COMPLETED]
Teen FictionHello. 1 kata yang akan menentukan nasib mu untuk kedepannya. Ntah itu kisah cinta mu atau kisah persahabatan mu. Yang jelas,ketika kau sudah mengucapkan kata itu ke seseorang,kau pasti kedepannya akan memiliki hubungan dengannya. Apapun itu. Highes...