Chapter 5 : What Power?

13.9K 1.1K 38
                                    

~Miku's PoV

Saat ini aku sedang berada dikelas Pertahanan.

Ajaibnya, jadwalku dan Ryuu sama semua. Itu artinya aku dan Ryuu akan selalu dikelas yang sama. Senang? Sedikit. Kesal? Sangat.

Kenapa aku harus selalu sekelas sama cowo dingin nan tampan ini?

Aku benar benar termakan pikiranku sampai seseorang menepuk pundakku.

Aku menoleh kebelakang dan mendapati seorang gadis seumuran denganku dengan rambut pirang dan mata berwarna emas sedang tersenyum padaku.

"Hai.. Kamu murid baru?" Tanyanya. Aku mengangguk.

"Kita sama dong. Kupikir hanya aku dan kakakku yang baru. Semuanya terlihat seperti murid senior. Terlebih mereka semua sombong. Aku benci itu." Ujarnya panjang lebar.

Aku tertawa kecil mendengar itu. Memang benar, banyak murid murid yang sombong disini. Kecuali Ryuu.

Jujur dia bukan sombong, tapi songong. Kelakuannya dan auranya yang dingin menyebabkan semua orang takut padanya kecuali aku.

"Aku setuju denganmu. Mereka bertindak seolah mereka yang terkuat disini." Balasku sambil mengangguk.

Tiba tiba kepalaku dipegang dan diputar kearah depan. Siapa lagi kalau bukan Si Pangeran Es? Yup, Ryuu.

Aku mengambil tangannya dari kepalaku, "Apaan sih?" Tanyaku kesal sambil berbisik.

"Perhatikan kedepan dan jangan berisik. Aku tidak mau partnerku bodoh dan tidak bisa diandalkan." Jawabnya enteng. Sumpah, kalau bukan karena ada guru dan banyak murid disini, aku pasti langsung mukul dia pakai buku atau sepatuku.

Aku hanya diam memperhatikan sambil menggembungkan pipiku. Itu telah menjadi kebiasaanku sejak kecil setiap kali aku kesal atau marah.

Akhirnya bel selesai berbunyi dan murid murid berhamburan keluar. Aku ikut meninggalkan ruangan.

Tiba tiba, lenganku ditarik seseorang. Aku melirik dan mendapati gadis berambut pirang tadi menarikku kearah ruang makan.

Dia terus menyeretku ke arah salah satu meja makan.

"Ups.. maaf aku menyeretmu. Kalau kau tidak cepat kau akan berakhir di meja Rima. Percayalah, kau tidak akan mau semeja dengannya." Aku hanya mengangguk pelan.

"Oiya ngomong ngomong namaku, Rin. Itu kakakku alias kembaranku. Ran." Aku menoleh kesamping Rin dan melihat seorang cowo yang sangat mirip dengan Rin.

"Aku, Miku." Ucapku singkat.

"Hey Rin. Siapa gadis ini?" Tanya seorang gadis dengan rambut panjang dan ikal pirang.

"Oh.. hai Yuri. Ini Miku. Miku, ini Yuri. Dia juga baru." Ucap Rin.

Gadis yang bernama Yuri itu mengangguk dan mengulurkan tangannya dengan senyuman lebar.
Aku meraih tangannya. "Hai Mikuu... Aku harap kita jadi teman baik. Oke." Ucapnya ramah dan sedikit antusias.

"Tentu.. Mari kita jadi teman baik, Yuri." Ucapku.

"Ngomong ngomong, Natsu mana?" Tanya Ran.

Natsu??

"Lagi nyari makan. Kamu kaya ngga tau Natsu aja." Jawab Yuri.

"Haiii... kalian semua... ups.. siapa gadis cantik ini?" Tanya seorang cowo berambut coklat.

"Hai Natsu, ini Miku. Miku, ini Natsu." Ucap Rin.

"Eh.. Miku aku hampir lupa. Kok tadi Ryuu alias Pangeran Es megang kepala kamu. Dia kelihatan perhatian banget sama kamu. Kalian kelihatan rom-.. mhmm" Celoteh Rin.

Otomatis aku membekap mulut Rin. Sontak semua mata dimeja ini melihat kearahku.

"Rinn!!!" Ucapku.

Rin mengambil tanganku dari mulutnya.

"Upsiee..." Ucapnya.

"Serius? Ryuu itu?? Aku bahkan ngga mau ada didekatnya. Aura yang ada didirinya benar benar membuatku merinding." Ucap Yuri.

"Kupikir banyak yang menyukainya.." Ucapku.

"Memang benar dia itu tampan. Tapi semua tahu kalau rumornya dia membunuh keluarganya kecuali adiknya dan orang orang yang ada dipestanya malam itu." Ucap Natsu.

Tunggu, Ryuu yang membunuh mereka semua?? Bukan bukan dia. Dia tidak bersalah. Bukan dia yang membunuh mereka semua. Jadi selama ini dia dituduh?

"Bukan." Ucapku

"Maaf?" Ucap Yuri.

"Bukan dia yang membunuh orang orang itu. Ryuu ngga ber--" Ucapanku terpotong karena ada tangan yang membekapku.

"Ikut aku." Ucap seseorang sambil menarik tangan kananku.

Setelah dia menurunkan tangan yang digunakan untuk membekapku, dia terus menarikku kesebuah ruangan.

Itu perpustakaan.

Setelah itu Ryuu melepaskan tanganku.

Dia menatap kearahku dengan ekspresi bingung dan penasaran.

"Bagaimana kau bisa mengetahui hal itu? Bagaimana kau tahu kalau aku tidak membunuh mereka? Apa Ryuuji memberitahukanmu soal itu?" Tanyanya.

"Tunggu dong. Pertama, ngga, Ryuuji ngga ngasih tau aku soal itu. Kamu bisa baca pikiranku untuk menentukan aku bohong atau ngga. Kedua, aku tahu itu karena mimpiku. Aku.. memimpikanmu.. di dalam ruangan besar. Ruangan yang penuh dengan darah." Jawabku.

"Mimpi? Bagaimana bisa kamu memimpikan masa laluku. Kamu bahkan ngga ada disana." Ucapnya.

Dia benar. Aku ngga ada disana. Bagaimana bisa aku memimpikan soal itu?

"Kita bicara pada kepala sekolah. Aku yakin dia pasti tahu sesuatu tentang hal ini." Ucap Ryuu.

Aku hanya mengangguk dan mengikutinya keluar ruangan menuju ruangan kepala sekolah.

Saat dekat dengan ruangan kepala sekolah, aku mendahului Ryuu. Entah kenapa aku selalu ingin bersama kakek itu.

Aku mengetuk pintu nya dan ketika telah diberikan izin, aku dan Ryuu langsung masuk.

"Ahh.. Miku. Ada apa? Ryuu juga disini?" Ucap Pak Hiruzen tidak menyangka kalau Ryuu bersamaku.

Ryuu pun mulai menjelaskan tentang mimpiku. Pak Hiruzen memperhatikan Ryuu dengan serius.

"Aku mengerti. Miku bagaimana kau melihat hal itu? Apa kau melihat dari pandangan seseorang atau pandanganmu sendiri?" Tanya Pak Hiruzen.

"Kurasa, diriku sendiri. Aku melihatnya tidak jauh dari Ryuu tapi aku sama sekali tidak bisa menggerakkan badanku didalam mimpi itu. Tapi meskipun aku dekat dengan Ryuu dan Ryuuji, mereka tidak melihatku. Jadi kurasa aku sendiri." Jawabku.

Pak Hiruzen mengangguk.

"Sepertinya kau memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu seseorang lewat mimpi. Kamu hampir sama seperti seorang seer hanya saja, seer melihat masa depan sedangkan kau, melihat masa lalu."

============
Finally... maaf ya lama. Buat kalian aku mohon maaf kalau aku ngegantungin cerita ini terlalu lama. Haha.. By.The.Way.Any.Way.Busway. Happy Newyear for everyone. Maaf aku lama soalnya aku ngga bisa buat cerita karena om aku lagi ngadain pernikahan. Jadi aku sibuk. Maafkan Author kalian yang menyedihkan ini. Kalau bales pesan aku bisa.

Oiya aku mau ngucapin banyak terima kasih buat kalian yang udah ngefollow aku.

Dimulmed gambar Yuri yaa.. modelnya SeeU Vocaloid. Mukanya imut banget..

Okay that's all
Thank you
Lup U All

*Saphhire*

The Magical SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang