Chapter 3 : Mizushima Ryuu

15.3K 1.1K 20
                                    

~Author's PoV

Miku telah kembali kekamarnya. Gadis berambut hitam panjang itu menghempaskan tubuhnya kekasurnya.

Tanpa mengganti pakaiannya, gadis itu langsung memejamkan matanya.

Tidak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk terlelap mengingat ia sangat kelelahan.

************
Perlahan-lahan, Miku membuka kedua matanya. Gadis itu menatap kearah jam digital yang terletak diatas meja disamping tempat tidurnya.

Matanya langsung membulat. Jam menunjukkan pukul 18.20.

Miku langsung bangkit dan melompat dari tempat tidurnya dan bergegas untuk mandi.

15 menit kemudian.

Miku telah selesai mandi. Dia menuju ke lemarinya dan mengambil pakaiannya dan langsung memakainya.

Dia mengenakan dress tidur selutut berwarna biru tua dan blazer sekolah berwarna abu abu. Dia mengenakan flat shoes karena menurutnya itulah yang paling nyaman digunakan.

Setelah selesai ia berjalan kearah pintu. Dia sempat melihat kearah kaca dan begitu melihat bayangannya sendiri matanya langsung membulat.

Matanya yang awalnya berwarna coklat muda, berubah menjadi berwarna merah.

Masih terkejut, Miku keluar dan mengunci pintu kamarnya dan langsung berlari kearah ruang makan.

Berkat sifat Miku yang merupakan petualang, dia dapat menemukan ruang makan lebih mudah karena dia sempat berkeliling sekolah.

Waktunya tinggal 10 menit lagi. Miku mempercepat larinya.

Saat dia akan sampai sebentar lagi, sesuatu menabraknya dan membuatnya terjatuh.

Itu bukan sesuatu..

Itu adalah seseorang..

Seorang cowo yang sangat tampan. Rambutnya berwarna hitam. Miku tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Bukan karena wajahnya yang sangat rupawan. Tapi karena matanya. Mata berwarna merah.

Mata itu seolah menjebaknya kedalam perangkap.

Dengan tatapan terakhir, cowo itu membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Miku. Cowo itu bahkan tidak menanyakan apakah Miku baik baik saja atau tidak.

Miku merasa kesal dengan kelakuannya itu.

Itu cowo kurang ajar banget sih. Bukannya tanyain baik baik aja apa ngga atau bantuin gitu. Malah pergi gitu aja. Batin Miku.

Saat bergumam sendiri. Seseorang menghampiri Miku.

"Kamu ngga apa apa?" Tanyanya. Miku menatap kesumber suara dan ia melihat seorang cowo didepannya.

Mukanya sangat mirip dengan cowo songong tadi. Hanya saja rambutnya bukan hitam melainkan biru. Tapi, mata mereka tetap sama, merah.

Lagi, Miku terperangkap dalam mata itu. Cowo tadi merasa diabaikan dan mulai melambaikan tangannya didepan Miku.

"Halo.. ada orang disana?" Ucapnya.

Miku pun mulai sadar. "Ohh... maaf." Ucap Miku.

"Jadi.. apa kamu ngga apa apa? Daritadi kamu duduk ditengah jalan. Sini kubantu." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

The Magical SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang