Hai.... hai... hai.... ketemu lagi hehehe
udah masuk bagian #dua belas. Maaf ya yang kemaren itu pendek (emang pernah ada yang panjang?) Hehehehe
Maaf juga klo ceritanya makin absurt dan typo bertebaran dimana-mana hihihihi
Oh ya, maaf ya judul ceritanya ganti dari "KAMU !" Jadi "MARRIAGE WITH YOU" abis kayanya lebih nyambung itu deh hehehe maaf labil hehehe....
ya udah deh gw gk mau banyak cincong.
HAPPY READING, READERS :) ^_^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tok.... tok... tok...
Suara pintu di ketuk itu membangunkan ku.
Tok... tok... tok...
Aku mulai mengumpulkan nyawa. Ya ampun. Baru sadar aku. Ternyata aku tertidur duduk sambil memeluk bantal.
Aku melirik jam sapi di meja kecil samping ranjangku. Jam 08:00. Aku melihat ke luar jendela untuk memastikan ini pagi atau malam. Akh, malam ternyata.
Tok... tok.... tok...
"Nindy buka pintunya!" Pintu kamar ku di ketuk lagi. Tapi kali ini ada suara seseorang. Kak Rendy.
Aku masih tak bergeming. Malas rasanya melihat wajah tanpa dosanya itu. Kesal? Pasti lah.
"Nindy buka pintunya! gw tau lu belom makan dari kemaren malem. Ini gw bawain makanan."
Aih, aku baru ingat. Aku belum makan. Pantas saja lambungku terasa perih.
Tok.... tok... tok...
"Nindy buka pintunya! lu itu punya magh,ndy. Buru keluar makan!" Aku masih belum menjawab.
Jujur lambungku ini terasa perih sekali. Mual. Kepala juga pusing.
"Nindy buka pintunya ! Gw tau lu meja belajar lu kan di depan pintu. Jangan sampe gw paksa buka ini pintu ya!" Nada suara kak Rendy sudab mulai meninggi.
Aku masih tak menggubrisnya. Aku bangun dari ranjang dengan berdiri sempoyongan. Aku berjalan ke kotak P3K yang ada di kamarku. Aku ambil 2 butir obat magh, lalu mengunyahnya dan meminum air.
BRAAKKKKKK......
Suara pintu kamarku di buka secara paksa. Meja belajar yang aku dorong sengaja menghalagi pintu kini sudah terdorong jauh dari pintu.
Kak Rendy. Manusia itu berhasil masuk ke kamarki dengan wajah khawatirnya. Aku. Aku masih berdiri di tempat yang sama.
Kak Rendy memdorong meja belajarku ke tempat semula agar tak menghalangi pintu.
TAAAKKKKK......
"Aawwww..." teriakku saat kak Rendy menjitak kepalaku.
"Lu ini jadi manusia susah banget sih di bilanginnya. Lu itu punya magh. Makan ngga nih! apa lu mau nginep di rumah sakit lagi,hah?" Aku malas mendegar ocehannya ini.
Aku mencoba melangkah keluar,tapi tanganku di tarik.
"Mau kemana lu?" Dia menatap ku tajam.
"Terserah gw lah. Gw mau kek mana kek. Ini badan-badan gw. Rumah-rumah gw. Suka-suka gw!" Jawabku ketus.
Kak Rendy menangkup wajahku. "Nindy Andriana. Dengerin gw baik-baik." Aku masih diam sambil menatap wajab kak Rendy.
"Gw tau lu marah sama gw. Gw tau gw salah. Gw minta maaf. Tapi, please lu makan. Gw ngga mau liat lu masuk rumah sakit lagi gara-gara magh lu itu. Gw sayang sama lu ,ndy." Pinta kak Rendy kepada dengan tatapan memohon.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITH YOU
Dla nastolatkówBaru pertama kali ini Nindy Andriana bertemu dengan seseorang yang selalu memenuhi pikirannya. Seseorang yang belum pernah ia,kenal. Tiba-tiba memintanya untuk menikah. Dimas Nugroho, laki-laki itu seketika membuat dunia Nindy berubah.