Udah masuk ke bagian #enam hihihi
ya, walaupun gw tau ngga ada yang baca hihihi malah curcoltapi serius, gw emang nulis bukan buat banyak yang baca, gw cuma mau ngeluarin yang ada di otak gw, yang baru tersalurkan sekarang.
Walaupun begitu, dan ini ceritanya absurt dan banyak typo. Gw ucapin terimakasih buat yang udah baca sampe sini (emang ada? Ya kali ada #ngarep)
so, happy reading, readers :)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ndy, mao ikut gw ngga?" Tanya kak Rendy membuyarkan lamunanku.
"kemana?" Jawabku datar.
"kerumah Yasmin."
hhhh..... Aku menghembuska nafas. "ogah akh, mager gw."
"Yakin mager? " aku tak menyahut hanya mengangguk dan kembali memeluk gulingku. "yakin?" Tanyannya lagi.
"I.Y.A" Aku menjawab dengan mengejannya.
"Ya udah, padahalkan gw mao ngajak lu makan-makan buat acara kelulusan adeknya Yasmin"
Aku berfikir sejenak. Kelulusan? Hari ini. Ya ampun aku lupa. Hari ini pengumuman kelulusan. Ya ampun aku lupa.
"aarrrrrgggghhhh...." aku mangacak-ngacak mukaku dan bangun dari tempat tidur untuk mengambil hp ku.
"Berubah pikiran?" Kak Rendy mencoba mengodaku. Aku hanya diam tak menyahut.
Hari ini aku benar-benar lemas. Tak ada gairah hidup. Sejak ayah pergi ke Jogja menyusul mama dan Melati sejak dua hari lalu, rasa malas sekali untuk bangun dari tempat tidur. Aji mumpung karena tak ada yang mengganggu aku tidur seharian.
Aku membuka website pengumuman kelulusan dari hp ku. Ku masuk kan kode pesertaku. Aku menunngu. Tapi tak antusias. Aku mengelus perutku. Perih rasanya. Akh, aku lupa. Dari kemarin sore aku belum makan, dan sekarang sudah jam 3 sore. Pasti magh ku kumat.
Masih loading. Belum terbuka hasilnya. Aku berjalan keluar kamar menuju dapur untuk minum.
"mao kemana?" Tanya kak Rendy. Dia beranjak dari pinggir tempat tidurku.
"mao ke dapur. Haus." Jawabku singkat. Aku lanjut berjalan kedapur. Kak rendy tampak berhenti di depan tv dan menya lah kannya.
Bbyuuuurrrrr........
NINDY ANDRIANA
117-****-****-**BAHASA INDONESIA 88,00
BAHASA INGGRIS 80,00
MATEMATIKA 95,00
FISIKA 90,00
KIMIA 85,00
BIOLOGI 80,00LULUS
"WHAT??" Aku berteriak."Kenapa,ndy?" Tanya kak Rendy panik. Yang entah sejak kapan sudah di sampinngku. Aku menyerahkan hp ku padanya.
Matanya membulat. "Gillaa... ini beneran hasilnya?" dia menggeleng-geleng.
"Gila,,, adek gw pinter banget... ngga nyangka gw" katanya sambil mengacak-ngacak rambutku.
Aku hanya tersenyum. Dan entah sejak kapan pipiku sudah basah oleh air mataku.
"hey, kenapa lu malah nangis?" Tanya kak Rendy kepadaku sambil mengusap air mataku.
"hasil kerja keras gw,,, ngga sia-sia" aku tersenyum lebar dan memeluk kak Rendy.
***
Hmmmm baunya harum sekaliiii. Kini aku telah sampai di rumah kak yasmin. Bau harum dari ayam,ikan dan jagung bakar ini membuatku semakin lapar.
"Wooiiii,, biasa aja kali." Aku menengok ke sumber suara. "sumpah muka lu mupeng banget,,, hahahaha"
"suka-suka gw, muka-muka gw" jawabku sewot. Berjalan menghampiri kak Yasmin, tante Marisa ibu kak Yasmin dan om Indaru papa kak Yasmin yang berada di meja yang sudah di siapkan khusus untuk menaruh makanan.
"udah,, drus. Jangan digodain nindynya. Lanjut bakar aja ampe kelar dulu" ucap kak Yasmin membelaku.
"wweeeeee" aku memeletkan lidahku ke arah Idrus. Kak Rendy yang sedang membantu idus hanya tertawa melihat kelakuanku dan Idrus.
Pasti bertanya-tanya siapa kak Yasmin? Dan siapa Idrus?
Jadi gini, kak Yasmin itu pacarnya kak Rendy. Yang dikit lagi mau menikah. Nah, Idrus itu adiknya kak Yasmin yang super duper ngeselin.
Kak Rendy membawa ayam yang sudah selesai dibakar menuju meja yang telah di sediakan.
"Oke... oke,,,, sebelum kita makan. Papa mau tanya dulu nih. Gimana hasil nya nih?" Papa kak Yasmin mulai berbicara.
Aku baru menjawab, kak Rendy sudah berbicara. "Luar biasa banget,om" aku menyikut kak rendy yang berada di sebelahku.
"Lebay banget lu" sindir Idrus.
"Lah, emang bener." Terlihat senyum lebar kak Rendy.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya ibu kak Yasmin
"Aku aja ngga nyangka tante."
"haddehhh kak Rendy ngga usah lebay deh" jawab ku.
"Ngga lebay,ndy." Kak Rendy mengengok ke arah ku. Dan melanjutkan perkataanya. "Matematikanya dapet 95 dan kimianya dapet 85. Gimana ngga luar biasa coba?" Aku tertunduk malu.
Ku lihat mata Idrus dan kak yasmin membelalak. Papa dan ibu kak Yasmin tersenyum lebar.
"waahhh,,, kamu pintar sekali Nindy" ucap papa kak Yasmin.
"iya,tuh emang kaya si Idrus. Mtk nya dapet 6 aja udah sujut syukur." Kak Yasmin melirik Idrus yang sekarang mukanya sudah memerah.
"sudah, Yasmin tidak usah di godain adiknya" ibu kak Yasmin menengahi.
"iya,,. Iya,,, lagian juga paling dapet segitu gara-gara KJ " kata Idrus sinis sambil menatapku tajam.
Emosiku naik. Tak terima aku di fitnah. "Enak aja! Emang gw ELU, hah?? Udah pake KJ masih aja nilai lu jeblok!" Aku menaikan suaraku. "Gw tuh ngga sudi make KJ !!! yang make KJ tuh cuma orang-orang BEGO DAN NGGA MAU USAHA!!!"
Muka Idrus makin memerah. Sebelum Idrus membuka mulutnya,sudah di potong oleh papanya. "Sudah.... sudah.... sudah.... jangan bertengkar!" Papa kak Yasmin mencoba menengahi. "kita kan disini untuk merayakan ke lulusan kalian berdua. Ini kok malah berantem."
"Abis nya aku ngga terima di fitnah kaya gitu, om. Kan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan" bela ku.
"hahahaha..... " kak Rendy malah tetawa. Aku menatapnya tajam. "oke... sory,,, sory,,, lagian lu sih,drus. Bangunin singa lagi tidur. Lagian Nindy tuh dari dulu paling anti sama begituan. Dia mah orangnya kelewat jujur" aku hanya diam dan cemberut.
" ya udah, makan aja yuk. Laper nih" ajak kak Yasmin
***
![](https://img.wattpad.com/cover/57113317-288-k439482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITH YOU
Ficção AdolescenteBaru pertama kali ini Nindy Andriana bertemu dengan seseorang yang selalu memenuhi pikirannya. Seseorang yang belum pernah ia,kenal. Tiba-tiba memintanya untuk menikah. Dimas Nugroho, laki-laki itu seketika membuat dunia Nindy berubah.