#LIMA

11.6K 456 2
                                    

hey,,, hey,,, gimana ceritanya di bagian #empat? Tambah absurt ya? Hehehe... maklum pemula :)

Mohon maaf ya kalo masih banyak typo nya juga hihihi

so, Happy Reading, Readers :)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"ini pake! cepet naik!" Perintah lelaki itu. Tanpa banyak bicara, aku menurutinya begitu saja.

Setelah berlari cukup lelah,aku akhirnya bisa bernafas dengan lega sekarang. Berada di atas motor di bonceng oleh seseorang yang selalu membuat banyak pertanyaan di otakku.

Tak ada obrolan disitu. Hanya diam. Entah kemana aku akan dibawanya. Aku hanya pasrah saja.

"Hey...," suara itu memecahkan lamunanku.

"hahh??" Jawabku polos. Aku melepaskan helm dan memandang sekitar. Fly Over?. Sekarng aku telah berada di Fly over. Entah fly over mana. Aku tidak tahu.

"Rumah lu dimana?"

"hahhh??" Jawab ku polos.

"hahh... hohhh... hahhh... hohhh aja lu!" Kata orang itu. Aku memandang wajah nya yang ada di depanku. Dia telah turun dari motor. Dan aku. Masih nangkring di motornya.

"rumah lu dimana? Gw anterin. Buru!"

Rumah??? Seakan otak ku blank. Kosong gitu aja.

Tak...

"awwwww" teriakku.
Keningku di sentil. Aku mengusap-ngusap keningku karena sakit.

"gara-gara di kejar penjambret tadi lu jadi amnesia si gitu?"

"hah??" Aku berfikir sejenak.

"hah???" Katanya membeo.

"Cibubur. Iya. Rumah gw di Cibubur." Jawabku. Bodoh sekali aku. Masa sama rumah sendiri saja lupa.

"Cibubur mananya? Cibubur luas neng" katanya

" ntar gw tunjukin jalannya." Titahku. Aku melirik jam yang ada di pergelangan tangan kiriku.

11:15 pm. Mata ku membelalak. Sudah malam sekali ini. Waktu ngga berasa. Cepet banget.

Melihat reaksiku. Orang itu melihat jam tanggannya juga. "Ya udah ayo! udah malem." Dia memakai helm nya dan baik ke atas motor.
Aku memakai helmnya kembali. Tak lama ia menyalakan motornya. Dan perjalanan berlanjut.

***

"STOP!! " teriakku ketika sampai depan rumahku. Dia pun berhenti.

Rumah sederhana berlantai satu. Bercat krem dan coklat. Memiliki halaman yang cukup luas. Cukup untuk bermain badminton , lari-larian atau camping-campingan. Terdapat pohon rambutan dan manggah yang besar.

Aku turun dari motor. Melepas helm lalu memberikan kepadanya.

"Maka..." belum sempat aku selesai bicara. Dia langsung menggas motornya.

"MAKASIH!!" Teriakku. Dia terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun kepadaku.

Aku membuka gerbang dan menutunya kembali. Aku berjalan menuju pintu rumahku.

Tok... tok... tok...

"assalamualaikum"
tak ada jawaban.

tok.... tok...tok....

"Assalamualaikum"
masih tak ada jawaban.

'Ayah pasti udah tidur deh' pikirku . Aku berjalan kearah depan kamar ayah.

MARRIAGE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang