Hailsey
"Yoooo get up, bruhhh!" teriak gue sambil goncangin tubuh Justin yang masih tergulai nyenyak di kasurnya.
"Just say that u wanna come with me, bae." desahnya.
"Are u mad?!" teriak gue makin keras.
"Of course no, my Hails." jawab Justin.
"Yes u are. get up or u'll regret everything."
"Regret what?"
"Your mom & dad are going to Miami in 1 hour and u still cuddle with your blanket."
"Really?" jawab Justin sambil bangun dengan kecepatan sangat lambat.
"Hurry, Justin." Kata gue memperingati Justin sambil berlalu ke pintu. Ngga ada jawaban. Setelah gue sampe pintu, gue coba balik badan dan liat Justin lagi mencoba untuk kembali tidur. "Heh anak tuyul! Buruaaaan, cuma tinggal nunggu lo doang tau, dasar kebo." Omel gue yang membuat Justin langsung bangun. Hahaha mungkin memang bisa dikatakan suara gue tegas kali ya.
Jadi, hari ini Mama dan Papanya si Justin itu mau ke Miami selama seminggu lebih, untuk urusan pekerjaan mereka. Udah sering sih dia ditinggal gini, tapi ini baru pernah sampe lama gitu. Jadi dia harus siap persediaan apapun di rumahnya, termasuk gue juga bertanggung jawab untuk jagain dia. Bangunin dia, ingetin dia makan, ingetin dia untuk ga main video games mulu. Karena kalo nggak ada mama papanya pasti Justin rajin banget main video games. 'My biggest chance' katanya. Kadang juga gue ikutan main, tapi dia mah sukanya curang, jadi kebanyakan malesinnya ahaha. Nah, sebentar lagi Mama dan Papanya Justin mau pergi nih, jadi gue sama Mama gue ikutan nganter ke airport.
"Arright, Justin. Mama sama papa pergi dulu, ya." pamit Mamanya sesampai kami di airport. Justin cuma ngangguk dan nerima cium mamanya.
"Take care of yourself, son. Kamu jangan kebanyakan main video games, jangan mentang-mentang papa nggak ada trus kamu sepuasnya. Ada yang bakalan mantau kamu nanti. Papa berangkat, ya." Pamit Papanya juga, sambil ngeliat ke gue, untuk isyarat ke Justin bahwa gue yang bakalan mantau dia selama ditinggal Mama & Papanya.
"Yahhh, nggak ada yang lain apa? Seumur hidup yang disuruh mantau Hailsey mulu bosen kali." Protes Justin.
"Sshh sayang, Mama & Papa gaboleh ketinggalan pesawat, we have no much time for an argument." sela mamanya.
"Makasih, jeung, sudah ikut nganter kesini. Jagain anak-anak, ya." Lanjutnya sambil cipika-cipiki Mama gue. Akhirnya Justin's mum&dad meninggalkan kita untuk menuju pesawat yang sebentar lagi bakalan take off. Dan kami yang tersisa pun pulang.
Arright guys, i really appreciate your votes so much! so thank you for reading, hope you like it.
KAMU SEDANG MEMBACA
Already Home
FanfictionProlog Hai. nama gue Hailsey. Gue tinggal di Canada bareng Mama gue, karena Papa terlalu sibuk jadi dia ga bisa sering-sering di rumah. Umur gue 18 tahun baru beberapa hari kemaren, dan baru juga masuk tahun terakhir di SMA. Hidup gue gini gini aja...