Kueratkan peganganku pada penyangga jembatan hingga buku-buku tanganku memutih.
Tes! Tes! Tes!
Sesuatu yang basah mengenai kepalaku. Aku menyentuhnya. Lalu tetesan lain berjatuhan.
Hujan. Hujan di penghujung bulan Juni.
Ah, hujan selalu mengingatkanku kepada dia. Dia yang begitu aku puja.
Aku mengadahkan kepalaku keatas, menatap awan kelabu tebal yang menggantung diatas langit dengan nelangsa.
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyataBiarkan aku berbagi cerita ini kepada kalian. Tentang bagaimana aku mencintai seorang gadis dengan begitu dalam.
Tentang malaikat tak bersayap yang membuatku jatuh hati untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Senja Dan Deru Hujan
Teen FictionBukankah semua orang ingin membahagiakan orang yang ia cintai? Bukannya semua orang rela mengorbankan apa saja sekalipun itu nyawanya sendiri untuk orang yang ia sayangi? Lantas apa yang akan kamu lakukan jika orang tersebut mengabaikanmu dan mengan...