Prolog

326 16 0
                                    

Kueratkan peganganku pada penyangga jembatan hingga buku-buku tanganku memutih.

Tes! Tes! Tes!

Sesuatu yang basah mengenai kepalaku. Aku menyentuhnya. Lalu tetesan lain berjatuhan.

Hujan. Hujan di penghujung bulan Juni.

Ah, hujan selalu mengingatkanku kepada dia. Dia yang begitu aku puja.

Aku mengadahkan kepalaku keatas, menatap awan kelabu tebal yang menggantung diatas langit dengan nelangsa.

Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata

Biarkan aku berbagi cerita ini kepada kalian. Tentang bagaimana aku mencintai seorang gadis dengan begitu dalam.

Tentang malaikat tak bersayap yang membuatku jatuh hati untuk kesekian kalinya.

Jingga Senja Dan Deru HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang