• • •
LOVE IS DJ
Bagian 8: Agak Berbeda
• • •
[Deandra POV's]
Aku masih tetap mengurung diri di kamar, sesekali aku memilih belajar dan memainkan piano yang diletakkan di dalam kamar. Tetapi sedihnya, aku hanya bisa melihat dunia luar dari jendela rumah saja.
Seketika, handphone ku bergetar, ada panggilan masuk dari Ari.
"Hi, De. Mau ke Asia Afrika lagi gak?" Suara dari seberang sana berhasil membangkitkan semangatku hari ini.
"Uhm, mau sih. Tapi, gue gak bisa." Jawabku seadanya. Kalau aku bisa pun, aku tidak akan menolak.
"Kenapa?" Aku mendengar suara dari seberang sana jadi berubah. Entah karena ia sedang bertanya-tanya atau kupingku yang salah dengar.
"Enggak, gue gak bisa aja... Aduh, perut gue sakit nih. Udah dulu ya, Bye." Aku memang tak pandai berbohong. Untuk menutup telfon saja, aku berhasil dikatakan sebagai pembohong karena memiliki alasan aneh. Tak apa, daripada aku terus terluka ketika mendengar suara dari ujung sana semakin menjadi-jadi.
Sebenarnya aku edih, aku tidak bisa jalan bersama Ari ke Asia Afrika, padahal disana aku yakin bisa menghabiskan waktu berdua. Sama seperti jalan pertama waktu itu. Menyenangkan dan mengasikan.
Aku tak tahu apakah sebelumnya ada yang menguping di balik pintu. Karena tak lama Mama masuk kekamar, dan dengan cepat aku memasang wajah melas. Ini kehebatanku, haha.
"De, kamu kenapa sayang?" Tanya Mama ketika melihat wajahku redup.
Aku masih memasang wajah melas, wajah-wajah iba dan berharap mendapatkan belas kasihan. "Gapapa kok, Ma. Kayaknya, enak banget yang malem ini bisa jalan-jalan, cuaca mendukung gitu ya, Ma. Aku juga udah bosen banget sama udara di kamar,"
Mama mengelus rambutku perlahan, seakan tahu apa yang diinginkan anak semata wayangnya itu. "Jadi kamu mau main keluar rumah?"
"Kalau aku bilang mau juga percuma, gak bakal dapet izin dari Ayah, kan?" kataku, bukan cuma wajah aja yang melas, tapi tata bahasa dan intonasi bicara pun aku ubah agar benar-benar terdengar seperti anak yang perlu dikasihani.
"Kamu ganti baju sekarang,"
* * *
[Ari POV's]
Terpaksa aku pergi ke Asia Afrika sendirian, padahal tadi udah coba ngajak Deandra untuk kesana bareng, tapi sayang banget Deandra gak bisa. Alasan ia pun benar-benar membuatku bingung, secepat kilat ia berubah dari biasanya.
Aku pergi ke Asia Afrika naik motor kesayanganku, kalian pun tau itu dan aku langsung menuju tempat yang memang akan ku datangi. Suatu perkumpulan pada DJ. Ini kali pertama aku memutuskan untuk berkenalan bersama DJ yang lain, lagipula kontrak bekerja ku di cafe sebelumnya sudah habis dan aku ingin mencari relasi baru tentunya.
"Maaf, ini benar perkumpulan anak-anak DJ?" Tanya ku kepada salah satu lelaki disana, dia bergaya anak gaul, anak keren, lengkap dengan snapback. Aku yakin dia adalah seorang DJ disini.
Orang itu memperhatikan ku dari atas sampai bawah. "Lu pasti DJ juga, kan?"
"Sebenernya belum bisa juga sih saya dikatakan DJ a, biasanya saya cuma tampil di cafe kecil aja. Niatnya saya kesini mau ikut yang pelatihan-pelatihan biasa dulu, kali aja bisa bergabung" Jawabku menjabarkan
Lelaki tadi mengangguk-angguk mengerti. "Yaudah ayo, ikut saya."
* * *
[Autor POV's]
Deandra berhasil keluar rumah, ke Asia Afrika, meskipun harus bersama Mamanya. Tapi tak apa, setidaknya ia akan menemukan Ari dan melihat wajah cowok itu malam ini.
"Kamu mau ketemu siapa sih, De?" Tanya Mama, mungkin Mama nebak dari sikap Deandra yang daritadi ngelirik kanan kiri secara terus menerus. "De, nyari siapa?"
"Enggak, Ma. Aku mau nyari tukang-- es." Deandra menjawab sekenanya. Padahal jelas-jelas disana tidak ada tukang es
Deandra menunjuk satu lokasi yang sangat ramai, "Ma, itu kayaknya rame banget. Kesitu yuk?"
"Ma, Deandra mau liat ini dulu. Bentar aja," pinta Deandra, dan dituruti oleh Mamanya.
Deandra menonton itu, dan ternyata itu adalah aksi panggung para DJ yang rutin diadakan setiap bulan di Asia Afrika. Semua penonton yang ada disana juga turut ramai, ada yang goyang sana, goyang sini bahkan ada yang sampai loncat-loncat. Semuanya terlihat menikmati malam itu.
Deandra terkejut ketika melihat seseorang yang ia sangat kenal sedang berdiri diatas panggung, iya, dia Ari.
"Ari?" Suara Deandra sepertinya cukup pelan di volume yang sedang kencang seperti itu tetapi rupanya pendengaran Mama sangat tajam.
"Dia teman kamu yang waktu ke rumah itu kan?"
Deandra mengangguk-angguk, dan setelah Ari selesai, Deandra mencoba menghampiri Ari kebelakang panggung.
Ari terkejut mengetahui kedatangan Deandra, "Deandra, lu kok bisa ada disini?"
"Tadi lu keren banget." Deandra memuji penampilan temannya itu. "Gue baru tau kalau lu sehebat itu,"
Ari menggandeng tangan Deandra menjauh dari panggung, "Ini udah malem, ayo pulang, gue anterin."
Deandra melepas gandengan tangan Ari, "Gak usah. Gue kesini sama Mama gue kok."
Deandra yang kali ini menggandeng Ari, menuju ke arah Mamanya. Mau tidak mau akhirnya Ari mengikuti langkah perempuan didepannya itu.
"Malam, Tante." Sapa Ari terlebih dahulu, dan keduanya langsung bersalaman
Mama Deandra melihat Ari sangat detail, dari atas sampai bawah, seperti sedang mengingat, "Kamu benar yang pernah dateng kerumah kan?"
Ari mengangguk. "Iya, tante"
"Kamu beneran DJ toh? Bukan cuman nge DJ di cafe?"
Ari mengangguk lagi.
"De, Mama udah ngantuk. Yuk kita pulang..." Ucap Mama dan langsung menjauhkan anaknya itu dari Ari
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS DJ
General FictionDeandra, seorang wanita yang sangat menyayangi Ari. Tapi, cinta mereka harus terhambat karena keluarga Dean tidak menyukai Ari yang mempunyai hobi bahkan berprofesi sebagai DJ. Lalu, bagaimana Deandra menghadapi ini?