--15

1.9K 152 0
                                    

• • •

LOVE IS DJ

Bagian 15: Dia Bukan Lagi Milikku

• • •

[Azka POV's]

Rasyifa tengah berkunjung kerumahku, kami berdua daritadi ngobrol berdua di ruang tamu. Banyak sekali hal-hal yang dibicarakan, dari hal tidak penting hingga hal penting pun dibicarakan.

"Ih masa disini aku nya gendutan tau.... Iya kan, sayang?" Rasyifa menunjukan sebuah foto, kemudian memegangi pipinya padahal pipi dia tirus, dia selalu nyangka kalau chubby.

Aku ikut memegang pipinya itu, "Enggak, Sayang. Kamu cantik banget disini,"

"Ah masa sih? Ih, kamu tuh bisa aja boongnya, aku gendut banget disini" Rasyifa masih tetap pada pendiriannya, ia masih memegangi pipinya tidak percaya diri. "Iya kan?"

Aku memilih untuk mengiyakan. "Iya"

Rasyifa membulatkan matanya tepat di hadapan wajahku. "Ih! Tuhkan! Kamu kok setuju sih kalau aku disini gendutan? Gak gendut tau!"

Tiba-tiba handphone yang kutaruh di saku celana bergetar, ada satu panggilan masuk. Tanpa berlama-lama aku mengangkat panggilan tersebut, entah dari nomer yang tidak diketahui.

"Azka, aku mau main kerumah kamu boleh kan?" Suara dari seberang sana sangat khas, aku jelas mengenal suara ini

"Ini Naira kan?" Aku memastikan

"Iya, Naira. Jadi gimana aku mau main ke rumah kamu sekarang, bisa?" Suara dari seberang sana kembali menanyakan hal yang sama pada awal percakapaj

"Boleh banget, dateng aja kesini, gue tunggu."

"Okedeh,"

Rasyifa memperlihatkan tatapan tajam, lebih tepatnya tatapan jealous dan penasaran. Aku sudah mengetahui tatapan itu.

"Ini, tadi saudara aku dari Bogor, si Naira itu dia pengen main kesini katanya. Silaturahmi aja sih palingan" Jelasku

Senyuman Rasyifa pun kini mengembang, "Oh, kirain siapa.... Beneran bukan selingkuhan kan?"

Aku mencubit pipi perempuan itu. "Enggak lah, mana mungkin aku selingkuh dari kamu"

"Aku udah di sms sama Mommy, anter aku pulang ya." Pinta Rasyifa, karena aku termasuk lelaki yang bertanggung jawab, tentunya aku mengantarkan dia pulang, sampai rumahnya.

* * *

[Naira POV's]

Hari ini aku harus mendapatkan informasi mengenai Ari. Karena jelas saja aku tidak lagi mengenal Ari seperti dulu. Ia berbeda. Maka untuk itu, aku sudah sampai di rumah Azka dengan cepat, mungkin ada sekitar 30 menit nungguin Azka, si bibi bilang kalau dia lagi nganterin pulang pacarnya.

Daritadi yang aku lihat disini hanyalah pembantu Azka, bolak balik, mondar mandir terus. Untuk informasi saja, pembantu disini tidak Hany satu, bahkan lebih dari lima mungkin.

"Assalamualaikum...." salam dari luar ruangan, aku menjawabnya, dia masuk kedalam, dan itu adalah Azka.

Azka tentu saja menuju kearahku, dan kami ada ditempat yang sama sekarang.

"Tumben banget kesini, kenapa?" Tanya Azka, jemarinya sedang memainkan kuncil mobil.

Ka, aku tau kok kamu bisa naik mobil. Tau.

"Ada beberapa hal yang aku mau tanyain aja ke kamu. Boleh kan?"

* * *

[Autor POV's]

"Ari lagi ada masalah gak di sekolah?" Tanyaku memulai perbincangan hari ini

Azka menggeleng, "Masalah di sekolah? Mana mungkin seorang Ari Irham anak baik-baik kayak gitu buat masalah"

"Tapi aku tuh ngerasain hal aneh dari Ari deh" Ucapku. "Gimana ya, maksud aku tuh, dia jadi lebih dingin dan lebih cuek dari sebelumnya"

"Lu udah berapa tahun gak ketemu dia? Lama kan? Nah, paling juga karena udah lama gak ketemu jadinya canggung..." Jawaban Azka ini memang ada benarnya juga

"Dia cerita ke kamu sesuatu gitu gak?" Aku kembali bertanya. "Cerita hal-hal penting atau tentang percintaannya gitu?"

Azka kembali menggeleng, "Enggak sih kalau itu"

Aku merasa sudah cukup menanyakan beberapa pertanyaan, karena semuanya sudah terjawab. "Uhm okey, itu aja sih kayaknya yang gua mau tanyain"

"Cuma itu yang mau lu tanyain? Gue kira apaan," kata Azka, dia emang selalu menganggap enteng semua hal, semuanya.

Naira mengembungkan pipi, "Satu lagi, aku ngerasa Ari berubah. Bener-bener berubah, bahkan dia kayak mau aku cepet-cepet pergi dari kehidupannya..... Keliatan jelas dari tatapan matanya, kenapa ya?"

"Ya gimana gak mau beda, dia kan udah naksir sama orang lain."

Naira melotot, dia tidak menyangka akan mendengar hal yang sepertinya tidak mungkin keluar dari mulut Azka, "Naksir orang lain? Naksir siapa?"

"Deandra. Temen satu kelas gue,"

To Be Continued....

LOVE IS DJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang