--11

2.2K 162 0
                                    

• • •

LOVE IS DJ

Bagian 11: Salah Paham

• • •

[Ari POV's]

Malam ini sangat indah. Langitnya cerah, banyak bintang bertebaran di atas sana. Cuacanya juga mendukung untuk kembali melanjutkan tidur.

Aku mendengar jelas ada langkah kaki berjalan menuju kamarku. Benar saja, beberaps detik setelahnya, masuk dua orang wanita ke dalam kamarku.

"Ri, anterin Naira keluar sana, dia pengen beli makanan. Kebetulan di rumah lagi gaada apa-apa," Bunda menyuruhku untuk mengantarkan Naira. Sebenarnya aku malas.

Naira Neilasha. Dia seorang perempuan yang akrab dengan keluargaku, sangat akrab. Ia bukan saudaraku, tetapi keluargaku sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Mungkin.

Naira menoleh ke arah wajah Mama. "Kalo emang gak bisa nganter juga gapapa kok, kasian Ari lagi kecapean. Nai bisa naik ojek aja, tante"

"Ri...." Suara Bunda terdengar agak memanjang, aku tau apa maksudnya ini.

Aku mengambil jaket jeans yang biasa aku gunakan. "Yaudah ayo,"

Aku dan Naira menuju ketempat wisata  kuliner yang terkenal, tepatnya di pascal food market. Disana memang banyak sekali kuliner, mulai dari khas Bandung sampai makanan internasional pun ada. Naira meminta untuk ditemani makan di suatu tempat, aku mau gak mau harus nemenin dia.

Aku melihat jelas bahwa Naira daritadi senyum-senyum sendiri, "Dari dulu, lu tetep Ari yang sama ya..."

"Sama? Emang gua keliatan masih kayak anak kecil?"

Naira tertawa. "Iya, masih lucu."

Pesananku dan Naira tak lama datang, aku hanya memesan minum, sedangkan Naira memesan paket lengkap. Terserah kalau kalian berasumsi aku irit, aku memang sedang tidak lapar. Kalau saja bukan dipaksa, aku tidak akan menghabiskan waktu hanya untuk duduk disini.

Naira membuka saus, dan tidak sengaja matanya terkena cipratan saus. Naira kesakitan sambil mengucak-ucak matanya. Tanpa berfikir apapun langsung mengambil tissue dan membantunya agar tidak lagi terasa pedih.

"Ri, gitu ya?"

Aku melepaskan tissue, dan langsung berdiri.

Deandra? Kok ada dia disini?

Aku mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tapi perempuan itu ridak mau mendengarkan dan malah keburu pergi.

* * *

[Deandra POV's]

Sakit. Kenapa rasanya sakit banget ngeliat dia sama orang lain. Lagian, siapa sih cewek itu? Aelah.

Tak terasa, air mata jatuh di pipi merah ku. Aku menghapus air mata ini, tetapi ada lagi-- ada lagi.

Ada satu panggilan masuk di handphone ku saat ini, dari Ari.

Aku mencoba untuk menekan tombol hijau-- tanda menerima panggilan, tapi rasanya gak kuat kalau Ari ngomong dia ada sesuatu sama cewek tadi. Tapi, kalau ternyata bukan gimana? Ah, bingung.

2 kali panggilan itu ditolak, dan panggilan ketiga ini aku memutuskan untuk mengangkatnya. Aku membutuhkan penjelasan.

"De, sumpah apa yang lu liat itu--" Suara dari seberang sana terus membuat aie mataku berjatuhan tanpa sepengetahuanku

"Ngeliat apa sih? Ngeliat lo lagi nyentuh orang lain?" Aku menghapus air mata ini. Berharap ia tidak bisa merasakan bahwa aku sedang menangisi dirinya.

"Gue gak nyentuh, De."

Aku berusaha mengambil kotak tissue yang letaknya tidak jauh. "Ri, mata gue masih utuh ya. Oh iya, kalau pegang-pegang muka orang mah bukan nyentuh ya, sampe lupa."

"Ngomong apa sih, De?"

"Gak tau, ah. Percuma kan angkat telfon dari lu, udah deh. Gue mau makan. Laper. Kali aja ada yang pegang muka gue,"  Lemparku sekenanya

Aku mematikan panggilan itu, sekalian mematikan handphone-- agar tidak ada lagi panggilan masuk dari Ari. Ari yang sedang membuat kacau hati.

To Be Continued...

LOVE IS DJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang