PART 3

3K 71 3
                                    

'Ceklek..' pintu kamar itu terbuka, dr ambang pintu Apriliya melihat ayah nya tengh berbaring diatas tempat tidur. "Ayah.." lirih apriliya..  kemudian ia melangkah mendekati ranjang ayahnya .. "Ayah.. pasti sembuh, ayah akan baik-baik saja..April janji, April akan jagain ayah.. maafin april krna kemarin april telat membelikan obat untuk ayah.." Grepp.. Apriliya mengenggang tangan pak suryono ketika ia sudah sampai disamping ranjang ayahnya .. "Mas suryono..!?" Lirih yanti, ibu Apriliya .. perlahan satu tangannya terulur dan mengelus lembut dada bidang suaminya itu.. 'Tess..' Air mata Apriliya sudah tdk bisa ditahan lagi ketika ia melihat dgn rapuh nya ibunya itu menangis sambil mengelus lembut dada ayahnya .. "Mas..bangun mas.. kasiani april mas.. dia sudah berkorban banyak untuk kita.. dia sudah banting tulang untuk merawat kita,,mas bangun ya.. kasian anak kita mas.." kata bu yanti sedih .. Apriliya.. memeluk ibu nya dr samping, mencoba memberikan kekuatan untuk ibu nya .. "sudah bu, jangan terlalu dipikirkan.. ibu ingatkan apa kata dokter dirga td, ayah baik-baik saja..." kata Apriliya menenangkan ibu nya.. "ibu tenang saja, April janji akan belikan ayah obat biar ayah cepat sembuh.." sambung Apriliya lagi .. yanti menangguk lemah sambil lalu menyenderkan kepalanya dipundak Apriliya .. "sudah bu.. tenang saja ya.." ujar Apriliya.. "ibu tunggu disini sebentar, April mau ke apotek dulu, mau nebus obat buat ayah.." seru Apriliya.. ia merenggangkan pelukkannya dan menghapus sisa air mata di pipi ibu nya.. bu yanti tersenyum getir, seraya mengangguk pelan.. "ya nak..!?" Sahut bu yanti singkat.. Apriliya tersenyum, kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan itu untuk menuju ke apotek ..

* * * *
"Semuanya jadi satu juta lima ratus ribu rupiah..!?" Suser itu menyebutkan satu kantong plastik yg berisi beberapa macam obat dan menggesernya mendekati sikut Apriliya .. "satu juta lima ratus ribu, sus..!?" Seru Apriliya kaget.. suster itu mengangguk meyakinkan Apriliya bahwa apa yg didengarnya tdk salah.. Apriliya terdiam sejenak.. "sebentar ya sus.." ujar Apriliya, kemudian memutar badannya .. "bagaimna ini, uangku tdk cukup untuk menebus semua obat ayah.." batin Apriliya bingung.. ia terdiam sejenak, berfikir bagaiman caranya ia harus memberikan ayahnya obat.. saat sedang bingung.. Apriliya teringat perkataan doker dirga, bahwa ada satu obat yg sgt penting dan itu harus ditebus nya tdk boleh tidak..!? "Bagaiman kalau aku beli obat yg penting itu saja dulu.. sampai aku dapat pinjaman dan besok aku belikan obat yg lainnya.." fikir Apriliya .. Apriliya menggigit bibir bawahnya.. fikirannya menimbang-nimbang akan keputusannya itu.. setelah dirasanya baik.. kembali ia memutar badannya menghadap suster td.. "suster..!?" Seru Apriliya dgn nada suara yg sgt pelan tp masih bisa didengar oleh suster tersebut.. "ya mba.. jd bagaimna..?!" Kata suster tersebut.. "be..begini..bisa tdk ya aku beli obat yg paling penting nya dulu.. u..uang ku tdk cukup..un..untuk menebus semua obat ini.. be..besok..aku akan usahakan untuk membeli kekuranga nya.." tanya Apriliya terbata-bata.. ia menelan ludahnya "bagaiman kalau tdk boleh.. oh.. ya tuhan tolong aku..!?" Batin apriliya

Bersambung..

APRILIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang