Apriliya tengah membantu ayah nya berbaring di atas tempat tidur . Dengan hati-hati dia membantu merebahkan tubuh lemah itu ke atas tempat tidur .
Hari ini, terpaksa Apriliya memindahkan ayah nya ke sebuah klinik kecil dekat rumah nya. Kekurangan biaya adalah alasan nya . Sebenrnya Apriliya tdk tega memindahkan perawatan ayahnya ke klinik itu, selain kondisinya masih sangat lemah, obat-obatan dan perawatan klinik tersebut tidak lebih baik dr rumah sakit tempat ayah Apriliya dirawat kemarin .
"Maafin April ya Yah.. terpaksa April harus mindahin ayah kesini " kata Apriliya penuh sesal. Dia menundukkan wajah nya tdk sanggup menatap wajah ayah nya .
"April, seharusnya ayah yg minta maaf sama April. Ayah udah banyak nyusahin kamu. Lagipula kenapa ayah tidak di bawa pulang saja nak ? Ayahmu ini sudah sehat" kata ayah nya sambil terbatuk-batuk
"Enggak-nggak.. April gak akan bawa ayah pulang sampe ayah bener-bener sembuh" seru Apriliya. Di tatap nya wajah pucat itu dengan tatapan penuh kesedihan .
"Tapi kalo ayah tetap disini, ayah akan menyusahkan April nak ??!"kata ayah nya lagi.
Apriliya melihat ada genangan air mata di pelupuk mata ayah nya, dengan penuh rasa sayang dia mengusap genangan itu dengan kedua tangannya .
"Ayah sayang kan sama April ?" Tanya apriliya sambil kedua tangannya menangkup wajah ayah nya.
"Tentu saja, ayah sayang sekali sm April "
"Kalo bgtu, tetap disini sampai ayah sembuh " kata Apriliya lalu mencium kedua pipi ayah nya .
"Tunggu disini sebentar, Apriliya akan belikan ayah bubur ayam !! Ayah pasti laparkan ?! Klinik ini tdk menyediakan makanan utk pasien jd kita harus beli sendiri kalo kita lapar" Apriliya memberikan senyuman termanisnya .
"Tp ayah tdk lapar " kata Ayah nya membalas senyuman Apriliya
"Benarkah ? Tp sepertinya cacing2 didalam perut ayah tdk begtu. April sempat mendengar mereka bernyanyi kelaparan" canda Apriliya.
Riyanto membelai wajah anak nya dgn sayang
"Baiklah ayah tunggu disini" katanya membiarkan Apriliya pergi .
Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, gadis itu pergi meninggalkan ruang rawat ayahnya untuk membeli makanan .
* * * * * * * *
Sore menjelang malam itu, cukup ramai. Apriliya berjalan diatas trotar jalan. Pandangannya mengedari ke sekeliling. Melihat-lihat siapa tau ada tukang bubur ayam mangkal disitu .
"Nah itu dia tukang bubur ayam nya" kata nya dgn mata berbinar . Lalu turun dr atas trotar. Menyebrangi jalan raya menuju tukang bubur ayam .
Langkah nya begtu ringan, dia tdk perlu merentangkan tangannya utk menghentikan laju mobil di jalan raya itu. Karna lampu stopan sedang berwarna merah . Begitu seriusnya dia menyebrangi jalan, dia hampir tdk sadar bahwa gerak geriknya di perhatikan seseorg .
Dr dalam mobil BMW hitam, seorg gadis cantik tengah memperhatikan seorg gadis yg sedang menyebrangi jalan .
"Loh itu kan si cewek kampung itu ?? Ngapain dia disini magrib-magrib gini " kata Natasha berbicara pd diri sendiri .
Matanya tdk lepas dr Apriliya. Dia memperhatikan kemana gadis itu pergi .
Ketika melihat gadis itu berhenti didekat sebuah gerobak bubur ayam, dia pun tersenyum mengejek .
"Hah..emang ya, kalo org kampung itu seleranya emg kampungan . Mau bagaimna pun dia berlaga sok kaya tetep aja makananya itu ya makanan kampung . Selera kampung aja mau sok-sok an deketin Angga. Ya gak cocok lah !!" Kata Natasha sinis dan penuh kebencian .
KAMU SEDANG MEMBACA
APRILIYA
RomanceHanya sepenggal kisah cinta seorang gadis sederhana bernama APRILIYA. lika-liku perjalanan cinta, membawanya pada dua pilihan yang sulit, antara cinta nya atau guardian angel nya ?? Jessica Mila as Apriliya Kevin Julio as Angga